The Last of Us Season 2 episode 2 menghadirkan akhir yang mengejutkan dan emosional, meninggalkan banyak pertanyaan bagi para penggemar. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam ending episode tersebut, termasuk implikasinya terhadap karakter utama dan arah cerita ke depan.
Dengan alur yang semakin gelap dan intens, episode ini memperlihatkan dinamika hubungan yang kompleks serta keputusan sulit yang harus diambil para tokohnya.
Apakah keputusan mereka benar? Bagaimana dampaknya pada episode berikutnya? Mari kita kupas tuntas semua teori, simbolisme, dan pesan tersembunyi di balik ending The Last of Us season 2 episode 2 yang memicu banyak perdebatan ini.
Pembahasan Ending The Last of Us Season 2 Episode 2
The Last of Us Season 2 episode 2 menjadi titik balik besar dalam cerita, menampilkan momen paling kontroversial sekaligus emosional, kematian Joel. Adaptasi dari salah satu adegan paling mengejutkan dalam gamenya ini dieksekusi dengan setia, menghadirkan kejutan meski bagi mereka yang sudah tahu apa yang akan terjadi.
Abby, yang diperankan oleh Kaitlyn Dever, menjadi pusat perhatian. Motivasinya jelas: membalas dendam atas kematian ayahnya dan rekan-rekan Fireflies yang dibunuh Joel di Salt Lake City lima tahun sebelumnya.
Selama lima tahun, Abby dan kelompoknya bergabung dengan organisasi WLF (Washington Liberation Front), memperkuat diri dan merencanakan pembalasan.
Di episode ini, Abby berhasil melaksanakan balas dendamnya. Joel dibunuh dengan brutal, sementara Ellie dan Dina dibiarkan hidup. Keputusan Abby untuk tidak membunuh mereka tampaknya disengaja, sebagai bentuk penghinaan dan luka psikologis lebih dalam bagi Ellie.
Adegan kematian Joel menjadi salah satu momen paling memilukan. Meskipun hubungan Ellie dan Joel sempat renggang, cinta dan keterikatannya tetap terlihat saat Ellie histeris, memohon Joel untuk bangun sambil merangkul tubuhnya yang tak bernyawa.
Dari sini, perjalanan Ellie berubah drastis. Ia kehilangan figur ayah, pelindung, dan satu-satunya penghubung paling kuat dengan komunitas Jackson.
Bagi komunitas Jackson sendiri, kehilangan Joel bukan sekadar kehilangan satu orang. Serangan tersebut juga merenggut nyawa warga lain dan merusak sebagian infrastruktur.
Tommy dan Maria, sebagai pemimpin komunitas, kini berada dalam dilema antara fokus membangun kembali atau membalas dendam. Konflik batin dan keputusan mereka ke depan akan menjadi elemen penting dalam cerita selanjutnya.
Jika serial ini terus mengikuti alur game, maka Ellie akan memulai perjalanannya ke Seattle. Trailer memperlihatkan dua sosok menunggang kuda menuju kota tersebut, kemungkinan besar Ellie dan Dina. Sementara itu, Abby dan kelompoknya juga akan kembali ke Seattle dan bergabung lebih dalam dengan WLF, yang tengah berkonflik dengan kelompok religius ekstremis bernama Seraphites.
Kematian Joel akan menjadi pemicu utama perubahan karakter Ellie. Rasa kehilangan, dendam, dan trauma kemungkinan besar membuatnya menjauh dari Jesse, Tommy, Maria, dan bahkan Dina. Padahal, mereka adalah keluarga barunya.
Namun, seperti dalam gamenya, ini akan menjadi perjalanan balas dendam dan pencarian jati diri yang penuh dilema moral.
Secara keseluruhan, The Last of Us Season 2 episode 2 ending menjelaskan bahwa serial ini tidak takut mengambil risiko besar. Keputusan untuk membunuh salah satu karakter utama di awal musim menunjukkan keberanian naratif dan kesetiaan pada sumber aslinya.
Dengan konflik yang mulai meluas ke Seattle dan dinamika baru antara karakter, episode ini membangun pondasi kuat untuk perkembangan dramatis di episode-episode berikutnya.
Gimana menurut kamu soal The Last of Us season 2 episode 2? seru bukan?
Tonton The Last of Us Season 2 Episode 2 di sini
Jangan sampai ketinggalan update berita soal film dan pembahasan unik soal film hanya di BahasFilm.id.