Penjelasan Ending Squid Game Season 3, Siapa Menang dan Selamat?

Musim ketiga Squid Game menutup kisah distopia ini dengan akhir penuh darah, air mata, dan secercah harapan. Kembalinya Seong Gi-hun ke arena Game bukan lagi soal bertahan hidup, tapi tentang mematahkan sistem yang telah merenggut begitu banyak nyawa.

Di musim penutup ini, keputusan-keputusan tragis, pengkhianatan, dan pengorbanan memuncak dalam babak akhir yang mengejutkan sekaligus menggugah. Siapa yang menang, dan apa makna akhir sebenarnya?

Final Round: Gi-hun Memilih Kemanusiaan Di Tengah Kekejaman

squid game season 3
Penjelasan Ending Squid Game Season 3, Siapa Menang dan Selamat? 6

Musim ketiga dibuka tepat setelah akhir musim kedua, ketika Gi-hun dan sekutunya gagal melakukan pemberontakan terhadap Front Man dan para pengawas permainan.

Dengan semangat yang masih menyala, Gi-hun memutuskan kembali ke Game demi menghancurkannya dari dalam. Namun Game kali ini jauh lebih mematikan dan kejam. Di babak keempat, para pemain dibagi menjadi dua kelompok: “Knives” dan “Keys”. Knives harus membunuh Key untuk bertahan, dan Keys harus bertahan hidup.

Pada babak terakhir, tersisa hanya sedikit pemain, termasuk Gi-hun, Myung-gi, Player 100, dan bayi milik Jun-hee yang kini menjadi Player 222. Aturannya sangat sederhana namun kejam: untuk naik ke setiap menara batu, seorang pemain harus mati.

Gi-hun membawa bayi tersebut bersamanya ke menara terakhir, diikuti oleh Myung-gi. Mereka bertarung sengit, hingga Myung-gi terjatuh dan mati. Namun karena mereka tidak menekan tombol untuk memulai ronde, kematian itu tidak dianggap sah sebagai “korban”.

Gi-hun dihadapkan pada pilihan paling gelap: membunuh bayi itu atau mengorbankan dirinya sendiri agar bayi tersebut menjadi pemenang. Dalam puncak emosional serial ini, Gi-hun memilih mati. Ia mencium bayi itu, memandang ke arah ruangan tempat para VIP menonton, dan berkata, “Kita bukan kuda. Kita manusia.

Lalu ia menjatuhkan dirinya ke bawah. Keputusannya bukan hanya menolak aturan permainan, tetapi menegaskan bahwa bahkan di dunia yang penuh kebrutalan, manusia tetap bisa memilih untuk berkorban demi sesama.

Korban dan Penyintas: Siapa yang Bertahan, Siapa yang Gugur

squid game season 3
Penjelasan Ending Squid Game Season 3, Siapa Menang dan Selamat? 7

Seperti dua musim sebelumnya, Squid Game tetap setia pada temanya: sebagian besar karakter akan mati. Namun kali ini, banyak kematian yang dilandasi oleh pengorbanan dan rasa kemanusiaan. Hyun-ju, salah satu pemain trans yang kuat dan penyayang, membantu Jun-hee saat melahirkan bayinya.

Bersama Geum-ja, mereka merawat Jun-hee dan bayinya. Namun Hyun-ju dibunuh oleh Myung-gi, mantan kekasih Jun-hee yang ternyata mengkhianati semuanya demi bertahan hidup.

Geum-ja, yang sejak awal berjuang untuk melindungi anaknya, akhirnya membunuh putranya sendiri, Yong-sik, yang hampir membunuh Jun-hee. Ia menusuknya dengan hiasan rambutnya, lalu bunuh diri karena tak sanggup memikul rasa bersalah itu. Jun-hee sendiri akhirnya bunuh diri saat permainan lompat tali mematikan di babak kelima. Ia tahu, dengan kakinya yang cedera, mustahil Gi-hun bisa menyelamatkannya dan sang bayi sekaligus. Maka ia melepaskan diri demi memberikan kesempatan pada Gi-hun dan anaknya.

Sementara itu, karakter seperti Min-su yang lemah, tersingkir di awal. Ia terbunuh secara kejam setelah mengalami halusinasi akibat obat.

Pemain lainnya juga banyak yang saling mengkhianati demi uang. Myung-gi, yang awalnya tampak seperti pelindung, menjelma menjadi pembunuh haus darah yang tidak ragu membunuh demi menyingkirkan saingan.

Akhirnya, hanya bayi Jun-hee yang selamat. Player 222 menjadi satu-satunya pemenang dalam permainan paling kejam ini. Seorang bayi tak berdosa yang bahkan tidak bisa memilih untuk masuk Game, kini justru menjadi simbol harapan dan masa depan.

Masa Depan Game dan Akhir Terbuka: Harapan di Tengah Kegelapan

squid game season 3
Penjelasan Ending Squid Game Season 3, Siapa Menang dan Selamat? 8

Setelah kematian Gi-hun, Coast Guard Korea tiba di pulau permainan. Mereka dikirim oleh Jun-ho, mantan detektif yang menemukan lokasi Game melalui informasi dari Player 246 dan bantuan No-eul. In-ho alias Front Man memerintahkan evakuasi dan penghancuran fasilitas selama 30 menit.

Para VIP melarikan diri, tapi In-ho membawa bayi pemenang dan hadiah uang kepada Jun-ho. Meskipun mereka bersaudara, Jun-ho tidak sanggup menembak In-ho, apalagi saat melihat ia menggendong bayi.

No-eul, seorang penjaga Game bertopeng, juga memiliki peran penting dalam kehancuran sistem. Ia menyelamatkan Player 246 dan membantu pelarian dari pulau.

Setelah menyaksikan pengorbanan Gi-hun, ia memilih untuk tidak bunuh diri dan memutuskan hidup. Di akhir, ia bahkan menemukan harapan bahwa putrinya yang hilang mungkin masih hidup di Tiongkok. Adegan terakhirnya menunjukkan ia bersiap naik pesawat untuk mencarinya, sebuah cerminan dari rencana Gi-hun di akhir Season 1 yang tak pernah terlaksana.

Cheol, adik mendiang Sae-byeok dari Season 1, akhirnya dipersatukan dengan ibunya yang berhasil dibawa ke Korea Selatan oleh seorang penghubung pengungsi Korea Utara. Mereka kini tinggal bersama ibu Sang-woo yang selama ini merawat Cheol. Sebagian impian Sae-byeok untuk menyelamatkan keluarganya akhirnya tercapai, meskipun ia telah tiada.

Kisah Ga-yeong, putri Gi-hun, juga mendapat penutup. In-ho mengunjungi rumahnya di Los Angeles dan menyerahkan barang-barang mendiang ayahnya, termasuk seragam berdarah dan kartu ATM berisi uang hadiah. Ga-yeong menerima semuanya dalam diam.

Ayahnya memang tak pernah bisa menemaninya secara langsung, tapi warisannya kini memberinya masa depan yang layak.

Dan di adegan terakhir, penonton dikejutkan dengan kemunculan Cate Blanchett sebagai perekrut Game versi Amerika. In-ho melihatnya sedang memainkan permainan “ddakji” di gang, dan mereka saling bertukar pandang.

Ini menjadi isyarat kuat bahwa Squid Game: America akan segera hadir, melanjutkan eksplorasi sistem permainan mematikan ini di negeri kapitalis lainnya.

Pemenang Squid Game Season 3 adalah Player 222, seorang bayi yang bahkan belum bisa berbicara. Ia selamat bukan karena kekuatannya, melainkan karena pengorbanan dan kasih dari orang-orang di sekitarnya. Kemenangan ini bukan sekadar simbol keberhasilan, tapi juga simbol harapan akan dunia yang lebih baik.

Gi-hun, tokoh utama sejak Season 1, akhirnya mengorbankan dirinya. Ia tidak memenangkan uang atau kehidupan baru, tapi ia menang dalam hal moral. Ia menolak menjadi monster, bahkan ketika sistem memaksanya untuk menjadi demikian. Dengan kata-kata terakhirnya, “We are not horses. We are humans,” ia mengingatkan kita semua bahwa kemanusiaan selalu layak diperjuangkan.

Tonton Squid Game Season 3 di sini

Jangan sampai ketinggalan update berita soal film dan pembahasan unik soal film hanya di BahasFilm.id.

Penulis
  • Bang Adam

    Suka berbagai genre film. Pelan-pelan hobi nonton jadi hobi review dan akhirnya beneran kecebur di dunia kepenulisan film. Hobi jadi kerjaan? Kenapa gak?

Share:

Tinggalkan komentar

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.