Review Devil May Cry Anime, Pertunjukan Berkelas Dante!

Devil May Cry anime yang tayang di Netflix mampu memperlihatkan pertunjukan yang sangat menarik. Adi Shankar selaku director tak hanya memperlihatkan visual mumpuni tapi juga mampu membawa hal-hal yang ada di dalam game-nya ke dalam anime.

Setelah menonton delapan episodenya hingga selesai, penulis menganggap bahwa Devil May Cry anime versi Netflix adalah salah satu pertunjukkan anime yang diadaptasi dari video game terbaik. Berikut adalah ulasan lengkapnya mengenai review Devil May Cry anime di Netflix.

Dante, Dante, Dante!

devil may cry anime
Review Devil May Cry Anime, Pertunjukan Berkelas Dante! 8

Dante dalam anime Devil May Cry versi Netflix terasa sangat hidup, meskipun terdapat beberapa perbedaan dibandingkan versi video gamenya. Salah satu perbedaan mencolok terletak pada pengisi suara.

Meski bukan pengisi suara yang sama dengan versi game, suara Dante di anime tetap mampu menghidupkan karakternya dengan sangat baik. Hal ini menjadi masuk akal mengingat sang kreator, Adi Shankar, menyatakan bahwa Dante di anime adalah versi yang lebih muda. Maka, perbedaan suara tersebut justru memperkuat kesan bahwa ini adalah Dante yang belum matang sepenuhnya.

Uniknya, versi anime menampilkan Dante yang lebih banyak bicara dan penuh dengan lelucon, sesuatu yang jarang kita temukan dalam versi gamenya. Namun, hal ini terasa pas karena Dante masih dalam fase awal kehidupannya sebagai pemburu iblis. Meski begitu, karakteristik khas Dante tetap hadir.

Aksi gilanya saat bermain biliar, gaya menarinya yang terinspirasi dari Dr. Faust, hingga penggunaan pedang Rebellion yang ikonik membuat para penggemar lama merasa akrab. Semua atribut ini berpadu menciptakan Dante yang terasa segar namun tetap setia pada esensinya. Anime ini berhasil membawa Dante muda yang lebih ekspresif namun tetap badass dan karismatik seperti biasanya.

Konflik Khas Devil May Cry

devil may cry anime
Review Devil May Cry Anime, Pertunjukan Berkelas Dante! 9

Konflik khas Devil May Cry yang hadir dalam versi game berhasil diadaptasi dengan sangat baik ke dalam anime Netflix-nya.

Dalam game, Dante dikenal sebagai sosok yang jenaka dan cuek, namun mampu berubah menjadi sangat serius saat situasi menjadi genting. Hal ini juga terlihat di anime, khususnya saat Dante berubah menjadi iblis sepenuhnya demi menyelamatkan rekan-rekannya yang terjatuh dari pesawat.

Momen tersebut memperlihatkan sisi kelam dan emosional Dante yang jarang muncul, memberikan kedalaman karakter yang kuat. Selain itu, pola konflik yang melibatkan kerja sama dengan pihak-pihak yang sebelumnya bermusuhan juga muncul di anime.

Contohnya, hubungan Dante dan Mary Arkham yang awalnya saling bertentangan namun akhirnya bekerja sama menjelang episode delapan.

Dinamika seperti ini memperkaya alur cerita dan menghadirkan ketegangan khas Devil May Cry. Tak ketinggalan, elemen khas lainnya yang berhasil diadaptasi adalah konflik yang menggantung.

Seperti dalam game, anime ini menyisakan banyak misteri, termasuk kemunculan Vergil yang sedang bertarung melawan manusia di dunia iblis.

Semua elemen ini membuktikan bahwa meskipun dalam format berbeda, anime Devil May Cry tetap mempertahankan roh dan kompleksitas konflik dari seri game-nya.

Aksi Menghibur dengan Segudang Easter Egg

Anime Devil May Cry 4
Review Devil May Cry Anime, Pertunjukan Berkelas Dante! 10

Anime Devil May Cry menyuguhkan aksi yang sangat menghibur, terutama saat Dante bertarung melawan musuh-musuhnya dengan gaya khas yang penuh gaya dan kekacauan. Setiap pertarungan terasa intens, cepat, dan memukau secara visual.

Menariknya, anime ini juga dipenuhi segudang easter egg yang membuat penggemar Capcom tersenyum. Beberapa referensi tersembunyi pada properti intelektual (IP) Capcom lainnya muncul di latar atau dialog, memberi kejutan kecil bagi penonton yang jeli.

Perpaduan antara aksi seru dan penghormatan terhadap dunia Capcom menjadikan anime ini pengalaman yang tak hanya mendebarkan, tetapi juga penuh nostalgia bagi para penggemarnya.

Soundtrack Top dari Masa Lalu

Anime Devil May Cry 3
Review Devil May Cry Anime, Pertunjukan Berkelas Dante! 11

Devil May Cry memang tak bisa dipisahkan dari soundtrack-nya yang seru dan penuh energi, dan versi anime-nya tahu betul cara memanfaatkan hal itu. Serial ini menghadirkan deretan lagu top dari masa lalu yang membangkitkan nostalgia, terutama bagi penonton yang tumbuh di era 90-an.

Lagu seperti “Butterfly” dari Crazy Town, “American Idiot” dari Green Day, hingga kembalinya Evanescence lewat lagu baru berjudul “Afterlife” menjadi pengiring sempurna bagi aksi Dante yang eksplosif. Tak hanya itu, anime ini juga menyelipkan lagu “Devil Trigger” dari Devil May Cry 5, membuat benang merah dengan seri gamenya terasa makin kuat.

Pemilihan lagu-lagu ini bukan hanya sebagai latar musik, tapi juga sebagai bagian dari atmosfer yang membentuk identitas Devil May Cry. Dengan iringan soundtrack yang familiar dan penuh semangat ini, anime Devil May Cry tak hanya menawarkan aksi, tapi juga pengalaman mendalam yang membawa penonton kembali ke era keemasan PlayStation 2.

Kesimpulan

Devil May Cry anime adalah pertunjukan sempurna tanpa cela, memadukan aksi memukau, karakter yang hidup, konflik emosional khas seri game, serta deretan soundtrack nostalgia yang menghentak.

Setiap elemen disusun dengan cermat, membuat adaptasi ini terasa segar namun tetap setia pada akar waralabanya. Baik penggemar lama maupun penonton baru akan menemukan pengalaman yang memuaskan dari awal hingga akhir.

Tonton Devil May Cry anime di sini

Jangan sampai ketinggalan update berita soal film dan pembahasan unik soal film hanya di BahasFilm.id.

Penulis
  • Bang Adam

    Suka berbagai genre film. Pelan-pelan hobi nonton jadi hobi review dan akhirnya beneran kecebur di dunia kepenulisan film. Hobi jadi kerjaan? Kenapa gak?

Devil May Cry
Anime Devil May Cry Featured

Director: Adi Shankar

Date Created: 2025-04-03 16:15

Peringkat Editor:
5

Pros

  • Konflik Khas Devil May Cry
  • Aksi Menghibur dengan Segudang Easter Egg
  • Soundtrack Top dari Masa Lalu
Share:

Tinggalkan komentar

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.