Menghadirkan prekuel cerita tentunya menjadi satu hal yang sulit, mengingat prekuel sendiri secara literal merupakan film yang berlatar sebelum cerita utama. Hal ini tentunya membawa tantangan untuk bisa mempertahankan rasa, sekaligus memberi pandangan tentang jawaban yang mungkin menjadi misteri dalam pembangunan cerita.
Tak jarang prekuel justru bisa menghancurkan cerita yang ada. Jika kita membahas dalam genre horor, tentunya prekuel bisa jadi lebih sulit untuk menarik ketegangan akibat penonton biasanya sudah mengetahui konflik klimaks yang ada.
Namun, daftar-daftar ini mungkin bisa menjadi referensi menarik dari film-film prekuel horor terbaik, yang cukup sukses memperkaya konteks yang ada, atau bahkan memberi kita pandangan baru tentang narasi utama dari sebuah cerita! Inilah prekuel horor terbaik yang bisa kamu ketahui.
1. Ouija: Origin of Evil
Mike Flanagan mungkin menjadi nama yang tak asing di kalangan horor. Dirinya sukses menghadirkan Hush, Doctor Sleep, serta daftar film horor lain yang tak kalah mengesankan.
Salah satu karyanya, Ouija: Origin of Evil membawa kita ke judul salah satu prekuel yang luar biasa. Menarik ke latar cerita sebelum Ouija 2014, cerita prekuel ini berada di tahun 1967, di mana seorang janda dan putrinya yang memiliki penipuan pemanggilan arwah secara tidak sengaja justru memanggil arwah nyata yang mengerikan.
Prekuel ini cukup sukses melebarkan materi yang ada dari cerita pertama mereka, dan bisa melampaui kesuksesan yang ada dari film pertama. Eksplorasi yang dihadirkan menjadi satu aspek menonjol yang membuat film ini cukup sukses sebagai sebuah prekuel horor, yang tidak hanya menegangkan, namun juga kuat dari segi cerita.
2. The First Purge
The First Purge memiliki tantangan besar atas kesuksesan franchise The Purge. Membawa sutradara Gerard McMurray, dirinya sekaligus menggantikan James DeMonaco yang sebelumnya menggawangi film-film The Purge.
Tantangan berat dari prekuel ini berada pada jawaban tentang dunia dystopian yang terjadi, sekaligus intrik apa saja yang ada hingga kekacauan yang terjadi bisa begitu masif dalam cerita utama 12 jam di The Purge. Namun, hal ini sukses dihadirkan dalam The First Purge yang cukup sukses memberikan kita jawaban serta satir yang lekat dengan waralaba ini.
Prekuel yang ada masih sangat bisa dinikmati dengan baik, dan mampu membawa kita mengetahui bagaimana hal di balik Purge Night, serta intrik yang ada untuk menyinggung hal-hal yang memang menjadi narasi utama dari keseluruhan cerita The Purge.
3. Prey
Prey menjadi bagian dari waralaba Predator dan sekaligus menjadi penghubung cerita awal dari keseluruhan seri. Dengan elemen khas pada aksi, horor, dalam balutan tema Sci-fi, Prey sangat sukses untuk menghidupkan kembali franchise Predator yang dalam film sebelumnya kurang sukses diterima penggemar.
Menarik penonton ke latar awal tahun 1979, kita diperlihatkan bagaimana konflik yang ada di suku Comanche, dengan karakter utama bernama Naru (Amber Midthunder). Lewat penggambaran ini, kita lebih terasa dekat dengan cerita yang segar daripada sebelumnya yang dianggap membingungkan secara narasi.Mungkin Prey bisa menjadi contoh prekuel yang sukses mengkonsep ulang sebuah waralaba yang telah lama terpendam, dan sukses menarik perhatian baru bagi para khalayak, khususnya pada khalayak yang berada di zaman berbeda dengan cerita utamanya.
4. Apartment 7A
Apartment 7A menjadi salah satu entri terbaru yang masuk dalam waralaba Rosemary’s Baby. Bertindak sebagai prekuel, Apartment 7A membawa pendekatan yang mungkin sedikit berbeda, dengan memfokuskan pada kisah Terry Gionoffrio (Julie Garner) yang dalam cerita utama ditemukan tewas oleh keluarga Woodhouse akibat bunuh diri.
Meski begitu, justru kita bisa melihat kedalaman cerita dalam keluarga Castevets akibat pendekatan ini. Secara tema besar masih cukup membawa akar asli, namun Apartment 7A sukses membawa kita lebih luas dalam melihat cerita dalam Rosemary’s Baby.
Dengan segala aspek psikologis, serta beberapa ketegangan yang dihadirkan, Apartment 7A mampu menjadi sebuah film prekuel yang mengesankan, dan pastinya masih layak ditonton bagi kamu pecinta Rosemary’s Baby.
5. Pearl
Kehadiran X dan Pearl mungkin tidak memiliki waktu yang panjang sebagai film dengan dua cerita yang saling terhubung. Pearl bertindak sebagai prekuel, dan cukup mampu menyempurnakan premis dalam film X.
Pearl menawarkan pandangan yang lebih kompleks pada karakternya, dengan Pearl (Mia Goth) yang memiliki ambisi tinggi untuk menjadi bintang dewasa, namun hidup di lingkungan yang menurutnya bukan tempat yang nyaman untuk bisa mendukung cita-citanya.
Hal ini cukup sukses melengkapi kengerian dari karakter Pearl dalam film X, untuk lebih memahami motif serta tujuannya hingga menjadi sosok yang mengerikan. Mungkin kedua film ini mampu didefinisikan sebagai film horor kontemporer, meskipun berlatar abad 19 dan mengambil referensi slasher klasik. Namun elemen serta isu yang diangkat masih bisa diterima di era sekarang.
Baca juga:
- 5 Fakta The Boy and the Heron yang Sekarang Tayang di Netflix
- Melihat Prekuel Train to Busan yang Mengesankan!
- Karakter Antihero yang Mengesankan Sepanjang Masa!
6. Annabelle: Creation
The Conjuring Universe telah cukup memberikan teror bagi penggemar dan memiliki diversifikasi tersendiri pada kengerian yang coba dihasilkan. Annabelle: Creation menjadi salah satu bagian dari The Conjuring Universe, dan kembali menarik kita pada kisah boneka berhantu yang dalam Annabelle 2014 dianggap gagal oleh penggemar.
Prekuel ini cukup sukses mengangkat kisah Annabelle (dalam universe The Conjuring), dan memberikan kita ketegangan yang lebih mendalam. Fakta bahwa raihan komersial yang dihasilkan memiliki angka fantastis, sekaligus menambah kesuksesan yang menyelimuti film ini.
Namun memang, secara keseluruhan Annabelle: Creation jauh lebih baik daripada film aslinya dan justru bisa kembali menarik kita pada kengerian yang hadir pada sosok Annabelle dalam cerita The Conjuring secara keseluruhan.
7. Psycho IV: The Beginning
Psycho IV: The Beginning merupakan entri keempat dari waralaba terkenal Psycho, yang memang ditujukan untuk siaran televisi, dan masih cukup mengesankan sebagai sebuah prekuel dari kisah masa kecil destruktif Norman Bates.
Anthony Perkins kembali memerankan Norman, di mana penonton ditarik pada masa kecil dari sang psikopat melalui hubungan dirinya dan sang Ibu yang problematik. Pendekatan yang dilakukan ditampilkan secara kilas balik, sehingga menempatkan cerita dalam sebuah prekuel dan sekuel yang cukup unik.
Mungkin tidak sesadis apa yang kita kenal dari film-film Psycho lainnya, namun apa yang ditawarkan mampu memberi kita pandangan lain dari psikologis sang pembunuh berantai paling ikonik di skena horor, serta garis hubungan dengan Ibunya yang tak kalah gila.
8. Final Destination 5
Final Destination 5 secara mengejutkan bertindak sebagai cerita prekuel dari Final Destination pertama. Secara singkat kita diajak mengungkap adegan akhir dengan cukup cepat. Hal ini sangat efektif untuk kita memahami apa yang ditawarkan dalam film pertama, tentang para korban yang diceritakan dalam penerbangan 180.
Dengan ending tersebut, mungkin kita tidak akan menyangka bahwa film akan menghubungkan penonton ke awal cerita dari keseluruhan seri Final Destination. Hal ini dikarenakan memang segala elemen dan ciri khas yang dibawa, masih terasa senada dengan sekuel lainnya.
Kehadiran Final Destination 5 menjadi salah satu entri yang cukup ikonik, dan masih sangat mengesankan sebagai sebuah cerita yang tak terduga bertindak sebagai prekuel. Terlepas dari twist tersebut, film ini juga masih sangat memikat dengan elemen yang ada.
9. The First Omen
Sejak kehadiran film perdana The Omen tahun 1976 hingga sekarang, tampaknya The First Omen menjadi entri terbaru yang hadir sebagai prekuel dengan cukup mengesankan, sekaligus menghidupkan kembali seri The Omen yang terus terkenang di skena horor.
Menjadi debut penyutradaraan Arkasha Stevenson, kita diajak meniliki latar Roma era 70 an dengan penampilan seorang biarawati Amerika yang mencoba mengungkap konspirasi jahat tentang gerakan Antikristus di panti asuhan Katolik.
Segala ketegangan, serta atmosfer kelam yang coba dihadirkan, menjadi aspek yang menonjol dari waralaba klasik ini, sekaligus mampu memperdalam konteks cerita lewat sang karakter utama, Margaret (Nell Tiger Free).
10. A Quiet Place: Day One
A Quiet Place dengan cukup menghebohkan menyajikan kita sebuah horor modern dalam sebuah dunia apokaliptik yang cukup sukses menyajikan ketegangan yang ada. Hal ini menarik misteri tentang bagaimana para entitas dengan pendengaran ultrasonik datang ke bumi untuk pertama kalinya.
Jawaban ini sukses disajikan dalam prekuel A Quiet Place: Day One yang juga antisipatif di tahun ini, dan cukup sukses menjawab misteri dengan karakter yang jauh berbeda dari film-film A Quiet Place sebelumnya.
Tak hanya itu, latar karakter utama Sam (Lupita Nyong’o) yang memiliki riwayat penyakit kanker dan seekor kucing yang menjadi teman pendampingnya, menambah ketegangan tersendiri dari konflik yang dihadirkan. A Quiet Place: Day One memang layak masuk ke daftar prekuel horor terbaik, dengan segala plot karakter yang dihadirkan.
Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film dan series hanya di BahasFilm.id.