Kehadiran Harvey Dent, awalnya cukup ramai menjadi pembahasan pada pra-release Joker: Folie a Deux. Pasalnya, karakter tersebut memang menjadi salah satu sosok anti hero klasik yang ada di universe Batman. Meski begitu, ternyata Harvey Dent memiliki beberapa perubahan yang berbeda pada Joker 2, daripada apa yang kita ketahui dalam cerita asli di komiknya.
Hal ini tak lain akibat adaptasi dari nada Joker, yang memang lebih menonjol pada aspek psikologis dari tema utama, serta beberapa nuansa masyarakat Gotham yang lebih menonjol dengan elemen dystopian dan kekekalaman di dalamnya.
Diperankan oleh Harry Lawtey, cerita Joker: Folie a Deux mencoba mengkonsep ulang beberapa karakter dalam universe Batman, termasuk Joker dan Harley Quinn sendiri. Namun, dalam artikel kali ini kita tidak akan mencoba membahas kedua karakter utama tersebut. Kali ini, kita akan mencoba menelisik beberapa perubahan yang ada pada Harvey Dent, atau yang ikonik dengan Two-Face. Ini dia pembahasannya!
1. Penampakan Luka yang Berbeda
Dalam cerita Joker: Folie a Deux, transisi cerita pada Harvey Dent yang mengalami luka memiliki pendekatan berbeda dari apa yang kita ketahui dalam film. Hal ini juga berakibat pada sedikit perbedaan luka yang ia alami di wajahnya.
Luka Harvey Dent dalam Joker yang dihasilkan dalam kecelakaan, menghasilkan setengah luka bakar yang tampak asimetri. Dalam komik, luka Harvey lebih tampak lebih simetris setengah dan menghasilkan wajah Two-Face yang komikal.
Hal ini menjadi masuk akal, mengingat cerita Joker menonjol lewat sisi manusiawi yang ada dari para masyarakat Gotham. Lebih dalamnya, mungkin penulis dapat menangkap esensi yang lebih dari luka Harvey yang tampak mengerikan lewat pengeboman yang dilakukan padanya, serta rasa psikologis yang dihasilkan dari kekacauan yang ada.
2. Antagonis Mutlak dari Joker
Seperti yang kita ketahui bahwa sebenarnya Harvey Dent cukup tepat disemat sebagai anti hero dalam universe Batman. Dirinya mengambil sikap yang lebih relatif, sesuai apa yang dia tuju, baik sebagai Harvey Dent ataupun Two-Face seiring berkembangnya cerita.
Namun, dalam Joker: Folie a Deux, dirinya mengambil sikap tegas terhadap Joker dan para pengagumnya. Dent secara aktif menentang gerakan Joker dan menaruh dirinya sebagai seorang hero di tengah-tengah kekacauan dengan perannya sebagai jaksa.
Semakin lama, perkembangan Dent sebagai sosok teguh pada idealis di tengah-tengah masyarakat Anarki, membawanya sebagai karakter yang cukup tepat bagi kedalaman konflik cerita Joker. Hal ini nantinya mendorong aspek psikologi yang lebih terkena saat dirinya bertransformasi sebagai Two-Face.
3. Harvey Dent Sebagai Jaksa Utama Joker
Masih berhubungan dengan kedua poin di atas, hal ini menyoroti beberapa penyesuaian Harvey Dent sebagai jaksa utama yang nantinya terlibat dalam konflik kekacauan Gotham. Harvey Dent memang berperan sebagai jaksa, baik dalam cerita asli ataupun dalam film ini.
Namun, cerita asli awal mula Dent terlibat dalam konflik yang ada di Gotham ditandai dengan konfliknya melawan para mafia, seperti Sal Maroni. Dalam Joker, kita diperlihatkan keterlibatan langsung konflik Dent yang kekacauan di dirinya langsung berpapasan dengan masyarakat dan Arthur Fleck.
Perbedaan narasi yang ada, memberikan kita pandangan lain pada sosok Dent dengan konflik utama dalam cerita, serta transformasinya menjadi Two-Face. Latar persidangan menjadi ujian langsung bagi Dent dengan anarkisme Joker. Hal ini membuat Joker lebih menonjol atas dunia idealnya sendiri, serta pengaruh pada sosok yang mencoba menjaga ketertiban yang ada.
Baca juga:
- 5 Fakta The Boy and the Heron yang Sekarang Tayang di Netflix
- 5 Fakta The Boy and the Heron yang Sekarang Tayang di Netflix
- 10 Rekomendasi Film Found Footage Terbaik!
4. Koin yang Dibawanya
Selama ini Harvey Dent memang dikenal dengan koin yang dibawanya untuk digunakan sebagai pengambil keputusan. Hal ini sekaligus melambangkan sisi alter egonya, sebagai seorang jaksa dan antagonis mengerikan.
Namun, dalam Joker: Folie a Deux kita tidak diperlihatkan koin dibawanya. Hal ini sekaligus menekankan aspek psikologis dengan Harvey Dent yang menonjol atas keputusannya sendiri.
Plot ini menjadi semakin menarik jika dihubungkan dalam dunia Joker: Folie a Deux, sebagai Harvey Dent yang menjadi sosok pembela keadilan di tengah-tengah dunia yang diisi oleh masyarakat anarki.
5. Nilai Terhadap Hukuman Mati
Poin selanjutnya masih menekankan pada kedalaman psikologis di film Joker: Folie a Deux. Harvey Dent dalam komik dikenal dengan rasa keadilan, di mana hukuman mati adalah hal yang jauh dari rasa idealnya terhadap sebuah hukuman.
Dalam film, kita diperlihatkan pada Harvey Dent yang menjadi sosok pendukung pada hukuman mati. Dirinya bahkan menyerukan hukuman mati pada Arthur Fleck atas kejahatannya.
Perbedaan keyakinannya ini, menambah kompleksitas pada karakter Harvey Dent, yang secara tidak langsung lebih pendendam dan memiliki pandangan tersendiri atas sebuah hukuman atas kekacauan yang ada di Gotham hingga bersedia melakukan tindakan ekstrim.
6. Perbedaan Umur Harvey Dent dan Batman
Dalam film Joker pertama, kita diperlihatkan sosok Bruce Wayne yang masih kecil di hadapan Arthur Fleck. Hal ini menarik kita pada sosok Harvey Dent yang di komik, digambarkan memiliki usia yang sepantaran dengan Bruce Wayne.
Hal ini menjadi perbedaan tersendiri yang dihadirkan dalam cerita Joker, dengan Harvey Dent dan Bruce Wayne yang memiliki perbedaan usia yang cukup signifikan. Fakta bahwa Joker: Folie a Deux memang bukan bagian dari alur waktu DCU, menjadikan poin ini sedikit menarik untuk plot-plot yang dihadirkan dalam cerita film Joker.
7. Luka Tragis yang Dialaminya
Dalam Joker: Folie a Deux, kita diperlihatkan luka Harvey Dent yang dialaminya sebagai konsekuensi secara tidak sengaja dari ledakan bom mobil. Jika dalam komik, kita diperlihatkan luka Harvey Dent yang dialaminya secara sengaja disiram oleh cairan asam saat kasus persidangan mafia kriminal Gotham.
Perbedaan ini semakin menyoroti kekacauan yang ada di masyarakat Gotham, serta dunia di mana segalanya bisa saja terjadi dengan konsekuensi yang mengerikan, sekaligus memberikan pemahaman pada karakter Dent sebagai orang baik yang bisa saja terancam.
Meskipun Harvey Dent merupakan korban yang secara tidak sengaja terdampak, namun kita dapat lebih memahami transisinya menjadi Two-Face dengan lebih nyata di tengah-tengah kota anarkis.
8. Harvey Dent Terluka Karena Ledakan dalam Film
Ya! Masih dalam benang merah yang sama. Perbedaan ini mungkin menjadi salah satu perbedaan yang secara objektif dihadirkan dalam Joker. Dalam komik, kita diperlihatkan Harvey Dent yang terluka oleh Sal Maroni yang menyiramkan cairan asam di wajahnya dalam persidangan.
Dalam film, kita diperlihatkan Harvey Dent yang terkena ledakan bom mobil. Bom ini diledakan oleh salah satu pengikut Joker di luar gedung pengadilan dengan cukup dramatis dan mengerikan. Semakin menonjolkan sisi kekacauan dari para warga Gotham.
Kejadian ini tentunya semakin menambah kedalaman sosok Harvey Dent yang berada di tengah kegilaan masyarakat hingga berubah menjadi sosok yang lebih kompleks lagi seiring cerita berkembang.
Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film dan series hanya di BahasFilm.id.