Penjelasan Ending Karma di Netflix, Semua Saling Terhubung!

Serial Karma yang tayang di Netflix mampu menciptakan pengalaman menonton menegangkan. Terlihat seperti sebuah serial klise dari korea, siapa sangka bahwa Karma sukses menghadirkan banyak hal tak terduga. Ini membuat penonton akan sulit untuk menebak plot yang terjadi.

Salah satu hal membingungkan tentu saja mengenai penjelasan endingnya. Bagaimana para karakter di serial itu bisa saling terkoneksi? Inilah penjelasan ending Karma di Netflix yang bisa kita ketahui. Penasaran? Mari kita ulas.

Kim Gagal Mengambil Alih Identitas Park

karma
Penjelasan Ending Karma di Netflix, Semua Saling Terhubung! 4

Episode terakhir Karma dibuka di sebuah gudang kosong yang mencekam. Di sana, Kim telah membunuh Gil-ryong dan mengikat Park ke kursi, bersiap untuk membakarnya hidup-hidup.

Rencana Kim sederhana namun gila: menghilangkan Park secara total, mencuri identitasnya, dan mencairkan uang asuransi jiwa dari ayah Park. Ia memanfaatkan fakta bahwa wajah dan sidik jari yang terbakar dalam insiden kebakaran akan membuat identifikasi mustahil dilakukan oleh pihak berwenang.

Namun, nasib berkata lain. Saat gudang mulai terbakar, sebagian atap runtuh dan menimpa Kim, membuatnya tidak bisa melarikan diri. Ia selamat, tapi tubuh dan wajahnya hangus terbakar, dan sidik jarinya rusak permanen.

Ironisnya, Kim melihat kejadian ini sebagai keberuntungan karena membuat identitas barunya sebagai Park semakin meyakinkan.

Kim kemudian dibawa ke rumah sakit dan dirawat oleh Dr. Joo-yeon. Namun, yang tidak ia sadari, Joo-yeon mengenali nama “Park”, pria yang dulu bersama sekelompok remaja lain telah memperkosanya sewaktu SMA, dalam sebuah “prank” yang sebenarnya disusun oleh Lee Yu-jeong, teman Kim sendiri.

Meski Kim bukan pelaku langsung, keterkaitannya dengan Yu-jeong dan kini memakai identitas Park membuat semua luka lama kembali terbuka bagi Joo-yeon.

Setelah sembuh, Kim mengejar uang asuransi, namun ia dibuat murka ketika mengetahui bahwa ayah Park telah mengubah wasiat sebelum kematiannya.

Alih-alih warisan itu jatuh ke tangan putranya, uang tersebut malah disumbangkan ke gereja. Kim pun mendatangi gereja untuk melampiaskan amarah, tanpa sadar bahwa Joo-yeon telah menyusun rencana balas dendamnya. Ia mengganti obat Kim dengan obat penenang melalui bantuan detektif pribadi.

Ketika Kim berjalan keluar dari gereja dan menuju gang tempat ayah Park dulu ditemukan, ia tiba-tiba ambruk, tak bisa menggerakkan tubuhnya. Joo-yeon muncul, siap menghabisinya dengan pisau.

Namun, sebelum ia bertindak, temannya sesama dokter menghentikannya dan mengingatkan bahwa membunuh hanya akan membuatnya menyesal. Dengan berat hati, Joo-yeon memutuskan untuk melepaskan Kim dan untuk pertama kalinya, ia merasa sedikit damai dengan masa lalunya.

Karma yang Sesungguhnya: Kim Mati Tragis sebagai Korban Identitas Curian

Setelah berhasil lolos dari kemarahan Joo-yeon, Kim tampak seperti telah melewati badai. Tapi pada kenyataannya, ia hanya memasuki lingkaran karma yang sesungguhnya.

Polisi mulai menemukan celah dalam ceritanya tentang kebakaran di gudang. Mereka mulai curiga, dan identitas Kim sebagai Park pun perlahan terkuak.

Sementara itu, alarm dari ponsel Park berbunyi, mengingatkan bahwa waktu pembayaran pinjaman pada rentenir sudah habis. Kim, yang tidak tahu-menahu soal utang tersebut, menjadi target selanjutnya.

Sekelompok pria tiba-tiba menculiknya dan menyeretnya ke dalam mobil. Ia dibawa ke lokasi gelap dan misterius, tempat yang sama di mana Park sebelumnya disiksa untuk ditakut-takuti agar membayar utang.

Kim berteriak bahwa dirinya bukan Park, namun tak ada yang percaya. Mereka mengira ia hanya berusaha mengelak. Lebih parah lagi, dokter yang bertugas di tempat itu ternyata adalah sahabat Joo-yeon, pria yang sebelumnya menyelamatkan Kim dari pembunuhan oleh Joo-yeon.

Namun kini, si dokter bekerja untuk para rentenir dan telah melangkah jauh: ia membunuh dan menyiksa orang-orang yang gagal membayar, demi bertahan hidup dan membiayai pendidikan kedokterannya.

Melihat Park di atas meja, sang dokter justru merasa puas. Dengan penuh kebencian dan tanpa anestesi, ia membunuh Kim dengan cara paling menyakitkan, menyiksa tubuhnya perlahan hingga tewas.

Ending ditutup dengan Joo-yeon yang tidak mengetahui apa yang terjadi pada Kim. Namun, ia mengakui bahwa dirinya kini bisa tidur lebih tenang, karena berhasil menahan diri dan tidak menjadi pembunuh.

Ironisnya, Kim yang menghindari keadilan hukum dan mencoba mencuri identitas, akhirnya mendapatkan balasan paling kejam, mati sebagai korban dari kebohongannya sendiri.

Tonton serial Karma di sini

Jangan sampai ketinggalan update berita soal film dan pembahasan unik soal film hanya di BahasFilm.id.

Penulis
  • Bang Adam

    Suka berbagai genre film. Pelan-pelan hobi nonton jadi hobi review dan akhirnya beneran kecebur di dunia kepenulisan film. Hobi jadi kerjaan? Kenapa gak?

Share:

Tinggalkan komentar

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.