The Last of Us season 2 episode 4 akhirnya membawa kita lebih dalam ke konflik moral dan emosional para tokohnya. Kini Ellie dan Dina tiba di Seattle, kota yang rusak namun penuh bahaya baru.
Di tengah ancaman Infected dan pertempuran antara W.L.F. dan Seraphites, episode ini juga menghadirkan momen-momen personal yang penting. Ellie mulai mengambil tindakan dan mulai membuka dirinya, baik dalam hal identitas maupun perasaan. Lantas, bagaimana perkembangan hubungan antar tokoh dan konflik yang semakin memanas?
Inilah pembahasan mengenai The Last of Us Season 2 episode 4 yang bisa kita ketahui.
Dina Mengetahui Ellie Kebal

Dalam upaya menyusup ke markas W.L.F., Ellie dan Dina terjebak di stasiun metro yang penuh dengan Infected. Saat Dina hampir digigit, Ellie nekat menyelamatkannya dengan mempertaruhkan tubuhnya. Dina panik, mengira Ellie telah terinfeksi dan akan berubah.
Namun inilah momen di mana Ellie akhirnya mengungkapkan rahasia besarnya, ia kebal. Meski awalnya ragu, Dina memutuskan bertahan bersama Ellie semalaman. Keesokan harinya, saat Ellie terbukti tidak berubah, hubungan mereka pun berkembang—menandai pertama kalinya Ellie berbagi rahasianya dan mulai membalas dunia yang terus menyakitinya.
Dina Ternyata Sedang Hamil

Setelah Ellie mengungkapkan rahasianya, giliran Dina memberikan pengakuan mengejutkan—dia sedang hamil. Ternyata mual-mual yang selama ini dialaminya bukan semata karena melihat mayat atau kondisi buruk dunia pasca-kiamat.
Dina mengaku telah melakukan banyak tes kehamilan dan hasilnya jelas. Ayah dari bayinya adalah Jesse, namun Ellie juga merasa punya peran emosional sebagai pendamping. Kejujuran antara mereka berdua menjadi pondasi penting dalam hubungan mereka, dan memberikan titik terang dalam suasana gelap. Namun di dunia The Last of Us, kebahagiaan seperti ini jarang bertahan lama…
Seraphites dan W.L.F. Sama-sama Brutal

Awalnya kita mengira Seraphites (atau Scars) hanyalah korban kekejaman W.L.F., namun episode ini menunjukkan fakta mengejutkan. Dalam satu adegan yang mengerikan, kelompok Seraphites menyerang anggota W.L.F. dan menggantung serta membelah perut mereka secara ritualistik.
Tindakan ini memperjelas bahwa tidak ada pihak yang benar-benar “baik” dalam perang ini. Kekejaman dilakukan oleh semua pihak atas nama ideologi dan balas dendam. Ellie, yang berada di tengah konflik ini, semakin menyadari bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman, dan mungkin tidak ada yang pantas dipercaya.
Isaac Sang Pemimpin W.L.F. Ternyata Mantan FEDRA

Kita akhirnya bertemu Isaac, pemimpin kejam dari W.L.F. yang sebelumnya hanya disebut-sebut. Dalam kilas balik, diperlihatkan bahwa Isaac dulunya adalah bagian dari FEDRA, organisasi militer yang kejam.
Ia kemudian membelot dan membentuk faksi sendiri, namun karakternya tak kalah keras. Meski Abby pernah menyebut Isaac tidak menyerang orang tak bersenjata, dalam episode ini terlihat ia dengan senang hati menyiksa seorang Seraphite menggunakan panci logam.
Isaac memimpin kelompok yang brutal dan haus kekuasaan. Pertanyaannya, apakah ia lebih baik dari organisasi lamanya, atau justru sama kejamnya atau lebih?
Tonton The Last of Us Season 2 Episode 2 di sini
Jangan sampai ketinggalan update berita soal film dan pembahasan unik soal film hanya di BahasFilm.id.