Guardians of the Galaxy 3 resmi berakhir. Ini sekaligus menjadi penanda penutupnya seri tim pelindung luar angkasa yang asli, sekaligus menjadi proyek terakhir James Gunn dalam MCU. Ada banyak kejutan emosional yang terjadi, serta beberapa kematian karakter yang cukup emosional di benak penggemar, terlepas dari keluarnya beberapa anggota inti yang mungkin kita kenal.
Meski kematian tersebut tidak ditakdirkan kepada pemeran inti, namun beberapa pertarungan serta adegan yang terjadi nyaris membunuh mereka, dan hal itu tentu menjadi menarik khususnya saat adegan Rocket yang kritis oleh Adam Warlock. Hal ini sekaligus menjadi plot yang lebih besar, dengan pengungkapan latar belakangnya yang tragis.
Tetapi beberapa karakter yang tewas, khususnya selama kilas balik Rocket menjadi cerita yang nampaknya mampu terkena secara emosional kepada penonton dan penggemar. Hal ini tentunya menjadi pembahasan menarik, untuk melihat karakter-karakter yang tewas dalam film ketiga yang cukup emosional ini.
Karakter yang Tewas dalam Guardians of the Galaxy 3
Bagi kalian yang menonton film ini, adegan awal Guardians of the Galaxy 3 menampilkan serangan Adam Warlock yang mencoba membalas dendam akibat pencurian baterai Anulax di film sebelumnya. Hingga akhirnya Rocket tampak terluka parah, kita disajikan bagaimana para tim Guardians mencoba melakukan perjalanan ke markas Orgocorp untuk menemukan kode di tubuh Rocket.
Hal ini yang nantinya menghubungkan kita dengan kilas balik Rocket yang traumatis dan eksperimen High Evolutionary yang mengerikan kepada para Humanimal, khususnya Rocket. Mulai dari hubungannya dengan subjek uji coba, Lylla si berang-berang, Teefs si walrus, serta Floor si kelinci.
Kemudian titik emosionalnya terjadi, saat percobaan pelarian diri Rocket yang sebelumnya sudah ditandai akan mengambil otak sang rakun tersebut, dan memusnahkan para subjek uji coba Batch 89, yang berisikan Rocket dan rekan seperjuangannya. Percakapan serta impian mereka menjadi satu daya tarik yang nantinya justru menjadi lebih emosional, saat Lylla, Floor, serta Teefs dibunuh dengan tragis oleh para antek High Evolutionary saat pelarian ini.
Namun, adegan emosional ini tidak hanya terjadi saat adegan kilas balik Rocket. Perjalanan para Guardian dan Gamora ketika mereka ke Counter-Earth juga memberikan adegan yang tragis, dengan banyaknya para karakter yang tewas. Kejadian ini juga merupakan ulah High Evolutionary yang menganggap bahwa para individu di Counter-Earth tidak sempurna, dan harus dimusnahkan.
High Priestess Ayesha juga tewas, dan hal ini berdampak pada perubahan sifat Adam Warlock yang nantinya bergabung dengan Guardians of the Galaxy dalam tim baru yang dipimpin oleh Rocket.
Kematian Gamora
Ya! maksud dari kematian Gamora di sini buka secara fisik, melainkan secara jiwa serta simboliknya. Ketika dirinya tewas dalam Infinity War, penggemar tentu terkejut dengan agenda Thanos mencoba mengorbankan sang anak angkat untuk mendapatkan Soul Stone. Namun, dirinya kembali dalam Endgame, dan Gamora yang kini kita lihat merupakan dirinya di masa lalu dan belum berada dalam hubungannya dengan para penjaga Galaxy.
Jika kita kaitkan kembali dalam Guardians of the Galaxy 3, kita diberi penjelasan bahwa Gamora yang baru ini berada bersama Ravager. Hal ini menjadi menarik, untuk melihat plot lain dari garis alternatif yang menambah warna dalam plot di kisah Guardians of the Galaxy, dan menjadi kematian secara jiwa dari Gamora dalam kisah ini.
Tentu plot ini terasa sulit diterima oleh penggemar serta para karakter Guardians, terutama Peter Quill yang tidak bisa bersama setelah dirinya memutuskan pensiun dan Gamora kembali ke keluarganya, Ravager. Hal ini sekaligus mengindikasikan kehilangan Gamora dalam kisah Guardians, namun tetap, dirinya yang lama masih memiliki tempat di hati para penggemar yang mungkin masih terus mengharapkan dirinya bisa bersatu bersama Quill.
Baca juga:
- Impian dan Harapan Usopp di One Piece Live Action Musim Kedua
- Mini Series The Cage, Apakah Menarik?
- Informasi Lengkap 28 Years Later: Sinopsis, pemeran, dan Urutan Nonton
Era Baru Guardian of the Galaxy
Meski Mantis dan Peter Quill meninggalkan Guardians of the Galaxy di ending vol. 3, nampaknya tim ini masih akan tetap berlanjut dengan wajah-wajah baru yang sudah tak asing dalam franchise ini. Groot, Nebula serta Drax masih bertahan, dengan pasukan baru Kraglin dan Cosmo, yang mungkin tak asing di kalangan penggemar.
Adam Warlock juga turut bergabung, dengan kemampuan kosmik serta garis keturunannya yang juga spesial, membuatnya menjadi salah satu anggota terkuat dalam tim baru ini. Tak ketinggalan juga sang hewan peliharaannya, Blurp yang tampil ikonik dengan perawakan makhluk kecilnya, menjadikan ia rekan yang pas dalam menemani Rocket sebagai duo animal di dalam tim.
Phyla-Vell menjadi pelengkap tim, dan sekaligus menjadi makhluk ciptaan High Evolutionary dengan kecepatan serta ketangkasannya, membuatnya menjadi anggota Humanoid bersama dengan Rocket. Hal ini tentunya membuat tim menjadi menarik, dengan berbagai latar belakang serta kekuatan yang luar biasa, tentu penggemar sangat menantikan bagaimana kiprah mereka di phase baru dari para penjaga galaxy paling ikonik di franchise MCU!
Nonton Guardian of the Galaxy di sini
Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film dan series hanya di BahasFilm.id.