Film Slasher yang merupakan sub genre dari horor menawarkan cerita yang lebih menegangkan dalam film yang ditawarkan. Biasanya Slasher menceritakan tentang sebuah rangkaian pembunuhan ataupun seorang psikopat yang membantai korbannya dengan cara yang brutal.
Banyak film Slasher yang menyajikan film yang epik, pembunuhan yang membuat penontonnya trauma, hingga cerita yang mendalam atas filmnya. Nama-nama seperti film Halloween (1978) dan The Chain Saw Man Massacre (1974) menjadi contoh film Slasher yang sangat baik dari segi rating maupun ulasan dari para penontonnya.
Namun, apa jadinya jika sebuah film slasher menawarkan cerita yang sebaliknya, dengan cerita yang lemah hingga karakter yang dianggap sangat buruk bagi para penontonnya sehingga disemat sebagai film flop baik dari para kritikus maupun penonton. Pada kali ini, penulis akan merangkum 10 film slasher dengan rating terburuk di Rotten Tomatoes.
1. Slender Man (2018)
Film Slender Man menawarkan cerita tentang seorang remaja perempuan yang mencoba memanggil Slender Man dalam sebuah ritual online yang mengakibatkan terror bagi hidup mereka.
Film yang disutradarai oleh Sylvain White pada 2018 lalu ini, dianggap buruk karena plot dalam film dikritik cukup lemah dan terbilang klise. Pengembangan karakter dalam ceritanya dikritik karena terlalu dangkal. Efek visual yang digunakan dalam menggambarkan Slender Man juga menuai kritik karena kualitasnya yang rendah dan tidak meyakinkan.
Slender Man (2018) hanya mendapat rating 8% di Rotten Tomatoes karena dianggap flop oleh para kritikus ataupun penonton yang menyaksikan film tersebut.
2. Prom Night (2008)
Film yang merupakan bentuk remake dari film dengan judul yang sama pada tahun 1980 ini, menjadi film yang gagal dalam memenuhi ekspektasi maupun capaian yang baik dalam filmnya.
Membawa plot yang dianggap dangkal, film Prom Night (2008) menuai banyak kritikan baik dari kritikus maupun penonton. Membawa premis tentang pembunuh yang terobsesi dengan karakter utama Donna Keppel. Film ini menuai kritikan karena alurnya yang dianggap sangat klise dan mudah ditebak.
Prom Night (2008) juga hanya mencapai raihan rating sebesar 8% di situs Rotten Tomatoes yang membuktikan film ini kurang diminati oleh para penonton.
3. Jason X (2001)
Film Jason X yang dirilis pada 2001 ini, merupakan besutan sutradara James Isaac dan merupakan bagian dari waralaba Friday the 13 th. Membawa cerita futuristik, film ini mendapatkan kritik yang tidak memuaskan bagi para kritikus dan para penonton.
Jason X dianggap memiliki plot yang absurd dan efek visual yang dikritik buruk bagi para penonton. Premis cerita futuristik yang dibawa juga dikritik karena dianggap sangat memaksa.
Jason X hanya mencapai raihan sebesar 19% di Rotten Tomatoes dan dianggap salah satu film Slasher yang flop dari segi cerita dan elemen-elemen pendukungnya.
4. One Missed Call (2008)
One Missed Call yang merupakan film remake dari judul film asal Jepang berjudul Chakushin Ari memiliki ulasan yang cukup buruk dari kritikus maupun para penikmat film. Film yang disutradarai oleh Eric Valette ini membawa cerita Beth Raymond yang mengalami fenomena teror sebuah suara yang meramalkan tentang kematian mereka.
Film ini dianggap membawa alur cerita yang membingungkan dan dikritik karena gagal meremake film terdahulunya. Pengembangan karakter yang disajikan juga dianggap sangat dangkal dan tidak terlalu menarik untuk mendapatkan porsinya.
One Missed Call mendapatkan rating yang sangat buruk yaitu hanya 0% dari 80 voters.
5. I Still Know What You Did Last Summer (1998)
Film yang merupakan sekuel dari film slasher I’ll Always Know What You Did Last Summer (1997) ini, dianggap sebagai film yang flop dalam mengikuti jejak pendahulunya. Masih membawa karakter Julie James dengan latar berselang satu tahun dari film sebelumnya, film ini menyajikan karakter villain bernama Fisherman yang meneror mereka.
Kesuksesan film pendahulunya, nampaknya tidak terjadi pada film yang disutradarai oleh Danny Cannon ini. Dengan kritik buruk dari kritikus dan para penonton, film ini mendapatkan ulasan yang sangat negatif dan hanya mendapat 7% rating di situs Roten Tomatoes.
6. The Gallows (2015)
Selanjutnya film yang dianggap sebagai salah satu film slasher terburuk ini merupakan besutan sutradara Travis Cluff dan Chris Lofing yang dirilis pada 2015 lalu. Membawa latar awal cerita pada tahun 1993 pada kematian anak sekolah bernama Charlie Grimille, para teman sekolahnya mencoba mengingat dirinya setelah 20 tahun pentas kematiannya.
Dengan premis cerita yang dibawa, sebenarnya bisa dikatakan film ini cukup menjanjikan atas ceritanya. Tetapi karena pembawaan dalam film yang dianggap membosankan, film ini mendapat kritik negatif dari para kritikus dan penonton.
The Gallows hanya mendapatkan rating 15% di situs Roten Tomatoes dan dianggap gagal dalam memenuhi ekspektasi dari premis ceritanya.
7. Leprechaun: Origins (2014)
Film selanjutnya ada film reboot dari seri film Leprechaun yang dirilis awal pada 1993 ini, dianggap sebagai salah satu film slasher yang gagal dalam memenuhi ekspektasi para penikmat seri tersebut.
Zach Lipovsky yang mencoba bereksperimen dalam film ini, tampaknya memberi sentuhan yang lebih gelap dan mengurangi sisi humor yang menjadi ciri khas dalam seri Leprechaun. Eksperimen yang dilakukan juga dianggap gagal dalam memenuhi seri reboot dari film pendahulunya dan mendapat kritik negatif dari para penggemar seri Leprechaun.
Leprechaun: Origins (2014) mendapatkan rating 0% di situs Roten Tomatoes dan dianggap sebagai film yang flop dalam serial Leprechaun.
8. Urban Legends: Final Cut (2000)
Sekuel dari film Urband Legend (1998) ini juga menjadi salah satu film yang flop dalam meneruskan kesuksesan film pertamanya. Mengangkat cerita-cerita legenda urban, film ini membawa penonton ke dalam karakter Amy Mafield yang sedang mengerjakan proyek film dengan mengangkat tema horor sebagai syarat tugas akhirnya.
Dengan karakter pembunuh yang terinspirasi dalam proyek Amy. Cerita tersebut kurang mendapatkan ketegangan bagi para penonton. Pengembangan karakter yang cenderung tidak jelas, membuat film ini mendapat ulasan yang buruk bagi para kritikus film dan penikmat cerita tersebut.
Urban Legends: Final Cut hanya mendapatkan rating sebesar 9% di situs Roten Tomatoes.
9. The Apparition (2012)
Film yang merupakan debut penyutradaraan dari Todd Lincoln menjadi film yang mendapatkan ulasan negatif dari para penikmat film. Membawa cerita ke dalam karakter pasangan muda bernama Ben dan Kelly yang mendapatkan teror karena pengalaman eksperimen parapsikologi Ben di masa lalu.
The Apparition dikritik karena plot cerita yang dianggap membingungkan dan tidak jelas oleh para penonton. Premis yang menjajikan juga dikritik karena tidak bisa membawa alur lanjutannya ke pengalaman yang menegangkan yang diharapkan oleh para penonton.
The Apparition hanya mendapatkan rating 3% dalam situs Roten Tomatoes dan dianggap sebagai film slasher yang flop di pasaran.
10. See No Evil (2006)
Film yang mengajak serta pegulat WWE terkenal Kane ini, membawa cerita tentang narapidana yang dikirim untuk membersihkan sebuah hotel tua yang di dalamnya sudah ada Kane sebagai karakter utama yang menjadi pembunuh utama dalam film tersebut.
Dengan adegan gore yang mengerikan, film ini sebenarnya cukup seram untuk ditonton. Tetapi karakter serta cerita yang disajikan dianggap sangat membosankan dan seperti layaknya film yang menonjolkan adegan gore yang ada.
Film ini mendapat kritik negatif dari para kritikus dan penikmat film, dan hanya mencapai rating 9% dalam situs Roten Tomatoes.
Jangan sampai ketinggalan update berita soal film dan pembahasan unik soal film hanya di BahasFilm.id.