7 Film Prekuel Terbaik yang Wajib Kamu Tonton

Sejumlah film prekuel berhasil menggambarkan alur cerita yang menarik dan fantastis, menjadikannya favorit banyak penonton. Konsep film prekuel membawa penonton menyaksikan peristiwa-peristiwa sebelum cerita utama dimulai, menjawab pertanyaan tentang bagaimana segala sesuatu terjadi atau bagaimana karakter mencapai kondisi tertentu.

Beberapa film prekuel berhasil menghadirkan alur cerita memikat, menjadikannya yang terbaik di antara yang lain. Penasaran apa saja film prekuel terbaik untuk dinikmati? Mana yang paling seru? Mari kita bahas tujuh film prekuel terbaik yang wajib ditonton.

1. The First Omen

The First Omen, film prekuel terbaik dari film horor legendaris The Omen (1976), mengisahkan asal-usul Damien, anak yang mengaku keturunan iblis dan diadopsi oleh pasangan suami istri. Teror dan peristiwa aneh mengikuti pertumbuhan Damien, menciptakan momen mengerikan bagi pasangan tersebut. Film supernatural ini mengungkap asal-usul ancaman yang mengintai dalam film-film sebelumnya. Sebagai film keenam dari franchise tersebut, The First Omen dirilis pada April 2024 dan mendapat tanggapan positif dari penggemar, dengan rating 6.9/10 di IMDb dan 81% di Rotten Tomatoes.

2. Pearl

Mia Goth telah mencuat sebagai bintang baru dalam dunia film horor Hollywood, terutama berkat penampilannya yang mencengangkan sebagai Maxxine dalam Pearl, film dari A24 Studios. Pearl, prekuel dari film X yang dirilis pada 2022, menceritakan asal-usul antagonis utama dalam X.

Film ini menggambarkan upaya tokoh antagonis untuk melarikan diri dari sebuah peternakan dan peran mengerikannya dalam X, menunjukkan intensi pembunuhan karakter yang diperankan Mia Goth. Pearl telah dikenal sebagai film luar biasa dengan adegan gore yang mengesankan, mendapat rating 7.0/10 di IMDb dan 93% di Rotten Tomatoes. A24 Studios berencana melanjutkan seri ini dengan film ketiga, MaXXXine.

Tak heran jika film ini menjadi film prekuel terbaik yang bisa kita tonton saat ini.

3. Prey

Penggemar franchise Predator sejak tahun 1980-an, yang dibintangi Arnold Schwarzenegger, mungkin belum tahu ada prekuel berjudul Prey. Dalam film ini, Amber Midthunder memerankan Naru, seorang pejuang Comanche abad ke-18. Ketika Naru menyadari suku Comanche-nya terancam oleh Predator, konflik antara manusia dengan teknologi sederhana dan Predator dengan teknologi canggih menjadi pusat cerita.

Prey mengembangkan konsep ini secara signifikan, berbeda dari film sebelumnya. Naru, seperti karakter Dutch, menggunakan lingkungan untuk bertahan hidup, tetapi dengan pendekatan lebih tradisional. Prey mendapat rating 7.1/10 di IMDb dan 94% di Rotten Tomatoes.

4. X-Men: First Class

Salah satu film prekuel terbaik yang menonjol adalah X-Men: First Class, produksi 20th Century Fox, prekuel dari franchise X-Men. Setelah keberhasilan dua film X-Men sebelumnya, film ketiga, X-Men: The Last Stand, gagal mencapai kesuksesan yang sama dan tidak dapat memperluas cerita para mutan. Studio membutuhkan lima tahun untuk memberi kesempatan baru bagi franchise ini dengan merilis X-Men: First Class pada 2011.

Film ini menggambarkan awal kerja sama antara Magneto dan Professor X sebelum mereka menjadi musuh. X-Men: First Class dianggap sebagai penyegaran sukses dalam franchise, dengan alur cerita yang lebih baik. IMDb memberinya rating 7.7/10.

5. Rogue One: A Star Wars Story

Rogue One: A Star Wars Story, bagian dari franchise Star Wars, disutradarai oleh Gareth Edwards. Film ini merupakan spinoff yang berlangsung sebelum Star Wars: Episode IV – A New Hope, fokus pada pemberontak yang mencoba mencuri rancangan Death Star, senjata super Imperial.

Jyn Erso, anak ilmuwan pembangun Death Star, direkrut oleh Rebel Alliance untuk menyusup dan membawa rencana Death Star. Dia bekerja dengan Cassian Andor, K-2SO (robot Imperial), dan karakter lain. Rogue One dianggap salah satu prekuel terbaik dengan rating 7.8/10 di IMDb dan 84% di Rotten Tomatoes, memperkuat posisinya sebagai kontribusi yang bernilai dalam franchise Star Wars.

6. The Good, The Bad, And The Ugly

Film The Good, The Bad, and the Ugly, arahan Sergio Leone, adalah film prekuel terbaik Western yang menampilkan Clint Eastwood sebagai Man with No Name. Film ini terkenal karena pengaruhnya terhadap perfilman Hollywood, terutama gaya pengambilan gambar yang ikonik. Momen duel di akhir film ini menjadi ikonik karena para aktornya mengandalkan ekspresi wajah dan mata tanpa dialog.

Namun, yang paling fenomenal dari film ini adalah musiknya, yang diciptakan oleh Ennio Morricone. Film ini adalah prekuel dari The Dollars Trilogy, yang terdiri dari A Fistful of Dollars dan A Few Dollars More. Kesuksesannya tercermin dari ratingnya yang tinggi: 8.8/10 di IMDb dan 97% di Rotten Tomatoes.

7. The Hobbit Franchise

Franchise The Hobbit, karya epik dalam dunia fantasi, menawarkan keunggulan dan keseruan yang tak terlupakan bagi para penggemar. Narasi mendalam dan alur cerita yang kaya detail menjadi keunggulan utama. Berdasarkan novel J.R.R. Tolkien, The Hobbit mengisahkan petualangan Bilbo Baggins dalam misi merebut kembali Lonely Mountain dan pertemuannya dengan Gandalf serta Gollum. Keindahan Middle-earth, dengan makhluk fantastis dan kota legendaris, memperkaya pengalaman penonton dalam dunia fantasi yang memukau.

Tidak hanya itu, aksi dan pertarungan menegangkan, seperti pertempuran di Gunung Kesepian dan melawan naga Smaug, menambah ketegangan dan kegembiraan.

Jangan sampai ketinggalan update berita soal film dan pembahasan unik soal film hanya di BahasFilm.id.

Penulis
  • Bang Adam

    Suka berbagai genre film. Pelan-pelan hobi nonton jadi hobi review dan akhirnya beneran kecebur di dunia kepenulisan film. Hobi jadi kerjaan? Kenapa gak?

Share:

Tinggalkan komentar

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.