60an cukup banyak melahirkan film-film luar biasa dan secara melesat bisa dianggap sebagai salah satu dekade keemasan bagi perkembangan film modern. Melahirkan banyak genre, film perang menjadi salah satu materi yang secara pesat terkenang hingga sekarang.
Hal ini mungkin tak terlepas dari situasi serta pra-kondisi pasca perang, dan memang, perang dunia kedua membawa pengaruh besar bagi cerita perang di era 60an. Ivan’s Childhood dan The Night of Generals menjadi sampel berpengaruh yang cukup sukses menangkap situasi perang dunia kedua dengan cukup mengesankan.
Namun, ternyata daftar lain tak kalah mengesankannya. Lewat premis serta latarnya tersendiri, film-film ini mampu dianggap sebagai salah satu film perang terbaik sepanjang masa dan mampu mempengaruhi perkembangan gaya film perang modern, yang hingga sekarang masih sangat luar biasa untuk dinikmati. Bagi kamu yang penasaran, ini dia rentetan daftarnya!
1. Ivan’s Childhood
Ivan’s Childhood menjadi karya besar sutradara legendaris Soviet, Andrei Tarkovsky yang mencoba mengambil pendekatan ironis pada sebuah peperangan daripada aksi yang lebih heroik. Berfokus pada Ivan Bondarev, anak laki-laki berusia 12 tahun yang kehilangan keluarganya karena menjadi korban Perang Dunia II.
Hal ini membawanya ke takdir masuk ke lingkaran perang, dengan bertugas sebagai mata-mata Soviet di Front Timur untuk mengawasi musuh. Secara ironis kita disajikan bagaimana masa kecil bahagia Ivan, hingga berkembang menjadi anak yang kehilangan jiwa anak-anaknya akibat kondisi yang ada, hingga membuatnya terdidik sebagai anak dengan hati yang dingin.
Meski hadir di era 60an awal, film ini masih cukup mampu menangkap sisi emosional atas korban sipil perang, dan paduan sinematografi serta dialog-dialog rusia yang khas, mampu menambah kesan kuat atas premis yang dihadirkan.
Ivan’s Childhood menjadi salah satu film perang terbaik dari dekade 60 an, yang masih bisa dijadikan rujukan bagaimana film perang mampu menyajikan perspektif luar biasa melalui sinema.
2. The Night of the Generals
The Night of the Generals menceritakan pengalaman Perang Dunia 2, di mana film mencoba menilik konflik sebuah pembunuhan pada seorang pekerja seks di kamp Nazi. Dengan brutal, mayat tersebut kemudian menjadi perbincangan besar dan membawa penyelidikan oleh Mayor Grau, seorang perwira Jerman.
Kemudian, penyelidikan rumit tersebut mengarahkan tersangka ke para Jenderal berpengaruh, di antaranya Jenderal Tanz, Kahlenberge, dan Seidlitz-Gabler yang memiliki sifat idealis menurut mereka.
Film ini sekaligus mencoba menyelami sisi lain dari sebuah perang, yang ternyata konflik mikro juga terjadi di dalamnya. Meski begitu, film ini nampak tidak kehilangan aura perangnya dan masih sangat mengesankan untuk dinikmati sebagai sebuah film perang klasik.
3. The Dirty Dozen
The Dirty Dozen mencoba mengambil pendekatan yang cukup kejam dan menegangkan, dalam sebuah misi rahasia, di mana para narapidana divonis mati harus menyergap sebuah kastil di Perancis yang pada latar film sedang digunakan sebagai markas Nazi.
Namun, Mayor Reisman yang berada di balik misi ini mencoba memberi penawaran dengan pengampunan mereka jika berhasil menyelesaikan misi tersebut. Menjadi semakin menarik ketika pada narapidana dengan sifat keras ini berada di bawah arahan Reisman yang sedikit fasis dan tak terduga, harus mau bekerja sama untuk menuntaskan misi yang diberikan.
Layaknya Mission Impossible, adegan yang ada sangat mendebarkan dan dalam sisipan humor yang gelap, film ini tak kehilangan gairahnya sebagai film perang dengan kehidupan sosial yang cukup realistis.
4. The Train
Ketika melihat film perang 60an di era kini, mungkin akan terasa seperti melihat cuplikan dokumenter yang nampak nyata, dan hal ini menjadi sisi eksotis tersendiri dari katalog film perang dekade 60an. Hal ini juga terjadi di The Train, karya sutradara legendaris John Frankenheimer.
Dengan latar utama pada akhir Perang Dunia II di Perancis, penonton diajak melihat tentara Nazi yang nampak terpojok mencoba untuk menjarah kekayaan budaya di Eropa. Kolonel Franz, seorang perwira Nazi yang memiliki ketertarikan pada karya seni, mencoba para bawahannya untuk mengangkut lukisan-lukisan terkenal dari Paris ke Jerman dengan menggunakan kereta.
Mulai dari karya Renoir, Monet, hingga Van Gogh menjadi incaran besar sang kolonel, dan tentu saja pihak Perancis tidak akan membiarkan karya tersebut bisa dibawa dengan mudah oleh Nazi.
Hal ini menjadi penceritaan yang intens dengan segala upaya perlawanan Perancis untuk menyelamatkan kekayaan budaya mereka, dan menjadi menegangkan ketika segal percobaannya tidak bisa dipaksa dengan adu fisik.
5. Battle of Britain
Battle of Britain mengadaptasi kisah nyata dari sebuah pertempuran Inggris di tahun 1940 ketika RAF mencoba melawan serangan dari Luftwaffe, yang merupakan angkatan udara Nazi.
Sebagai film dengan aksi yang luar biasa mendebarkan, Battle of Britain secara sempurna mampu menangkap momen menegangkan tersebut dengan narasi yang mengesankan.
Disajikan dengan berbagai sudut pandang, penonton dengan mudah memahami bagaimana kegelisahan, keberanian, serta optimisme yang ada di benak masing-masing individu yang semakin menambah gairah cerita perang yang dibawa.
Tak mengherankan jika film ini menjadi salah satu film terbaik dari Guy Hamilton yang secara cerdas menjadi karya megah dari salah satu kisah paling heroik bagi masyarakat Inggris ini.
Baca juga:
- 10 Film Horor Dengan Narasi Terbaik!
- Daftar Film Mata-Mata Modern yang Menegangkan
- 10 Rekomendasi Anime Musim Gugur Paling Seru!
6. The Guns of Navarone
The Guns of Navarone didasarkan pada novel Alistair Maclean yang secara mengesankan juga menampilkan kisah penyerangan Nazi dengan niat menghancurkan meriam Nazi yang dipasang di pulau Navarone, di Laut Aegea.
Meriam tersebut nampak mengancam, dengan ukuran yang luar biasa mungkin secara mudah dapat membunuh para tentara Inggris yang sedang terjebak di pulau satelit di area sekitar. Diisi oleh rentetan aktor menawan, seperti Anthony Quinn, David Niven, dan Stanley Baker, yang secara mengesankan mampu menangkap sisi emosional serta feel menegangkan yang ditonjolkan.
The Guns of Navarone bisa menjadi pilihan film perang menarik dari katalog perang 60an yang intens dan mampu menawarkan ketegangan luar biasa atas premis yang dibawanya!
7. The Longest Day
The Longest Day menjadi salah satu proyek megah yang secara luar biasa mampu menjadi nama besar hingga sekarang. Membawa cerita sejarah epik, dengan cerita pada pendaratan D-Day di Normandia pada tahun 1944, film ini dikembangkan oleh banyak sutradara, antara lain Ken Annakin, Andrew Martin, Darryl F. Zanuck dan nama sutradara lain.
Selama hampir 3 jam durasi, film ini mencoba melakukan pendekatan melalui berbagai sudut pandang, baik sekutu, Jerman, serta para warga sipil yang menambah detail narasi dari ambisi besar film ini.
Fakta bahwa film ini mendapat berbagai nominasi serta pujian besar yang disemat, membawa The Longest Day menjadi film sejarah paling mengesankan hingga beberapa dekade dan mungkin tetap menjadi karya besar hingga kini.
8. The Great Escape
Salah satu film perang terbaik dengan dampak yang luar biasa di dunia perfilman perang, membawa kita ke satu judul, The Great Escape yang secara mengesankan mencoba menggambarkan kisah pelarian massal para tawanan perang Inggris di sebuah kamp penjara Jerman.
Dengan cukup emosional dan dramatis, apa yang ditangkap mampu diperankan secara luar biasa oleh para pemeran besar, seperti Steve McQueen, James Garner dan Richard Attenborough di bawah arahan John Sturges.
Melalui intrik-intrik serta perencanaan yang besar, sepanjang film ketegangan yang disajikan mampu mendebarkan secara bertahan dan cukup intens. Ketelitian, kerja sama, serta sisipan humor yang ada, menambah narasi luar biasa yang menjadikan film ini mampu everlasting hingga sekarang dan berada di jajaran film perang terbaik di dekade 60an.
9. Where Eagles Dare
Sebuah film perang memang seharusnya mampu menangkap realitas menegangkan atas premis yang diangkat, dan hal ini mampu disajikan secara megah dalam Where Eagles Dare yang diadaptasi dari karya legendaris Alistair MacLean.
Menghadirkan peran besar dari Clint Eastwood dan Richard Burton, mereka menjadi pemeran utama yang mengisahkan sebuah misi berbahaya sekutu dalam percobaan menyelamatkan seorang Jenderal Amerika yang ditawan di benteng Jerman.
Dengan akses yang terbatas, perjuangan serta segala percobaan membawa mereka ke titik menegangkan dalam perjalanan panjang, yang semakin diperumit dengan kehadiran agen ganda di dalam tim.
Where Eagles Dare menghadirkan konflik pengorbanan perang dengan cara yang cukup sadis dan penuh intrik, yang membuat film ini menjadi contoh baik dari bagaimana film perang yang seharusnya!
10. Dr Strangelove Or: How I Learned To Stop Worrying And Love The Bomb
Daftar terakhir membawa tulisan ini ke salah satu karya besar Stanley Kubrick yang secara cerdas mampu membawa pendekatan komedi dan satir pada Perang Dingin.
Dengan konflik yang berkisar pada potensi kehancuran akibat konflik nuklir yang dipicu oleh kesalahan Jendral Jack D Ripper yang secara sepihak memerintahkan serangan nuklir ke Uni Soviet akibat paranoid karena konspirasi racun air.
Secara lebih panjang, film ini tidak menampilkan bagaimana ketragisan korban, namun lebih tepat membawa pendekatan ke arah yang lebih tragis dari kegilaan pemimpin. Melalui serangkaian konspirasi yang dibuat nyata, Stanley Kubrick cukup sukses menampilkan bagaimana perasaan aneh para pemimpin dan cerita di kalangan masyarakat warung kopi tentang sebuah perang teknologi.
Daftar terakhir ini menjadi penutup manis dari bagaimana premis perang mampu dieksplorasi dengan cara yang cerdas dan sekaligus menertawakan keironian dari kengerian perang yang sering digaungkan.
Nonton film perang dekade 60an di sini
Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film dan series hanya di BahasFilm.id.