Film KPop Demon Hunter tak hanya sukses mencuri perhatian berkat visual dan cerita uniknya, tapi juga karena soundtrack-nya yang luar biasa. Dirilis bersamaan dengan film di Netflix pada 20 Juni 2025, album ini langsung viral dan menempati tangga lagu internasional.
Kolaborasi para produser K-pop top dunia, lirik yang kuat, dan penyanyi-penyanyi fiktif seperti Huntr/x dan Saja Boys membuat soundtrack ini menjadi fenomena global. Berikut tiga fakta menarik seputar lagu-lagu yang menghidupkan film ini.
1. Soundtrack yang Bukan Sekadar Pelengkap, tapi Penggerak Cerita

Berbeda dari film animasi musikal biasa, film KPop Demon Hunter mengintegrasikan musik ke dalam narasi dengan cara yang unik dan inovatif. Sutradara Maggie Kang dan Chris Appelhans awalnya tidak berniat membuat film musikal konvensional.
Namun, semakin jauh proses produksinya, mereka menyadari bahwa musik bukan hanya pelengkap, melainkan alat utama untuk membangun emosi, motivasi, dan konflik karakter. Lagu-lagu dalam film ini tidak dinyanyikan untuk mengekspresikan perasaan secara langsung seperti di musikal klasik, tetapi setiap lirik berfungsi menggerakkan plot dan menyingkap sisi terdalam dari karakter.
Contohnya, lagu “Golden” menjadi versi modern dari lagu “I Want” khas film musikal klasik, mengungkap impian karakter utama Rumi dan teman-temannya. Lagu ini mengalami perubahan genre dari pop inspiratif menjadi lebih gelap seiring berkembangnya konflik batin para karakter. Lagu “Takedown” juga tak kalah penting karena menghadirkan konflik internal Rumi saat mencoba mengubah lirik lagu menjadi lebih damai tetapi akhirnya ditolak oleh versi jahat dari rekan setimnya.
Bahkan lagu “Soda Pop”, yang terdengar seperti lagu cinta remaja ceria, ternyata menyimpan makna tersembunyi sebagai jebakan dari iblis yang menyamar sebagai boyband. Pendekatan naratif ini membuat soundtrack KPop Demon Hunter bukan hanya menyenangkan didengar, tapi juga berperan penting dalam membentuk alur cerita.
2. Dibalik Lagu Fiksi, Ada Tim Produksi K-Pop Asli Kelas Dunia

Kesuksesan soundtrack ini bukan kebetulan. Di balik lagu-lagu Huntr/x dan Saja Boys terdapat sederet nama besar industri musik K-pop global. Produser legendaris seperti Teddy Park (pendiri The Black Label dan produser Blackpink), Stephen Kirk, Lindgren, Jenna Andrews, hingga Ian Eisendrath ikut turun tangan.
Mereka telah bekerja dengan nama-nama besar seperti BTS, Twice, hingga Stray Kids dan membawa keahlian mereka dalam menciptakan lagu K-pop yang teatrikal namun tetap populer di telinga global.
Salah satu kekuatan album ini adalah kemampuannya untuk terdengar seperti lagu K-pop sungguhan meskipun dinyanyikan oleh karakter fiksi.
Lagu seperti “How It’s Done” yang memperkenalkan trio utama Huntr/x terinspirasi dari Jet Song di West Side Story tetapi dikemas dalam tempo modern dan ritme K-pop. “Soda Pop” milik Saja Boys meniru gaya lagu seperti Butter dari BTS yang ceria, catchy, dan membius namun dengan makna jahat tersembunyi di balik liriknya. Tim musik bahkan memasukkan unsur balada seperti di lagu “Free” dan referensi pada lagu rohani dalam “Your Idol” menjadikannya kaya secara musikal sekaligus emosional.
Yang membuat proyek ini semakin istimewa adalah perhatian pada detail produksi. Semua lagu ditulis dan direkam terlebih dahulu sebelum animasi dibuat agar harmoni visual dan suara berjalan serasi.
Setiap lagu juga dirancang untuk bisa berdiri sendiri sebagai hit pop yang terbukti berhasil karena beberapa lagu seperti “Golden” dan “Your Idol” kini masuk jajaran 10 besar global di Spotify.
3. Fenomena Global: Huntr/x dan Saja Boys Jadi Idola Nyata

Meskipun hanya karakter animasi, Huntr/x dan Saja Boys berhasil menembus batas fiksi dan menjadi fenomena musik nyata. Setelah rilis, lagu-lagu mereka mencatat lonjakan streaming yang luar biasa. Album soundtrack debut di peringkat 8 Billboard 200 dan melonjak ke posisi 2 dalam minggu ketiga menjadikannya album soundtrack dengan streaming tertinggi sepanjang 2025.
Lagu “Golden” bahkan mencapai nomor satu di Billboard Global 200 dan Global Excl. US yang membuat Huntr/x menjadi grup K-pop fiktif pertama yang mencapai puncak tangga lagu global.
Popularitas ini juga membawa Huntr/x menjadi grup K-pop ketiga paling banyak diputar di dunia hanya kalah dari BTS dan Stray Kids. TikTok pun ikut meramaikan dengan tantangan dance dari lagu “Takedown” yang versi akhirnya dinyanyikan oleh Jeongyeon, Jihyo, dan Chaeyoung dari Twice.
Kolaborasi ini semakin mengaburkan batas antara dunia fiksi dan nyata karena suara asli para idol digunakan untuk karakter animasi dan memberi kedalaman serta keaslian pada lagu-lagu mereka.
Kritikus pun angkat topi. Variety menyebut album ini sebagai no-skip soundtrack sementara Billboard menyamakan popularitasnya dengan album Encanto. Bahkan AllMusic memberikan rating 4 dari 5 bintang dan menyebut lagu-lagu di dalamnya sebagai pop gems yang terasa seperti lagu sungguhan dari dunia K-pop.
Tidak hanya itu pengamat budaya menyebut keberhasilan ini sebagai bentuk baru storytelling pop culture di mana karakter fiksi bisa menyaingi bahkan melampaui idol nyata dalam hal daya tarik dan jangkauan.
Itulah beberapa fakta menarik soundtrack film KPop Demon Hunter yang bisa kita ketahui. Bagaimana menurut kamu? Apakah film KPop Demon Hunter seru?
Tonton film KPop Demon Hunter di sini
Jangan sampai ketinggalan update berita soal film dan pembahasan unik soal film hanya di BahasFilm.id.