Tujuan utama dari film horor memang untuk memberikan rasa takut pada penonton, dan hal ini memang menjadi aspek utama dari sebuah film horor. Identik dengan objek hantu sebagai pemberi teror utamanya, namun daftar ini nyatanya masih mampu memberi pengalaman mengerikan tanpa kehadiran sosok hantu sebagai objek utamanya.
Sejak era 60an, film-film horor sudah mulai mencoba menonjolkan ketakutan dari sisi narasi tanpa memerlukan objek hantu sebagai pemberi teror utama, dan hal ini sukses dibuktikan oleh Psycho pada aspek psikologis Norman Bates.
Hal ini juga berkesinambungan pada kelahiran sub-genre lain dari horor yang mulai banyak beredar dan menjadi satu hal yang menarik melihat beberapa film horor modern mulai mendefinisikan cerita mereka dengan menghilangkan hantu sebagai objek tunggal pemberi terornya. Berikut, kami akan mencoba menyajikan sederet film horor tanpa hantu yang masih efektif menakutkan!
1. Psycho (1960)
Alfred Hitchcock menggunakan elemen hitam putih dalam film Psycho di tengah peralihan film warna yang dianggap modern. Lewat cerita psychological horornya, kita diajak melihat Bates Motel yang dijaga oleh Norman Bates, di mana seorang wanita singgah di tempat tersebut saat berada di masa pelarian.
Lewat premis tersebut, kita diajak melihat intrik Bates dalam mempengaruhi korbannya lewat serangkaian teror, dan semakin mengerikan melihat tingkah Bates dalam menekan psikologis korban serta penonton.
Kengeriannya ini nampak mengukuhkan Psycho sebagai film horor yang mengerikan tanpa bantuan objek hantu, hingga semakin mengesankan lewat teror utamanya menggunakan penceritaan pada sosok Norman.
2. Jaws (1975)
Jaws sekaligus menjadi salah satu tonggak awal dari perkembangan horror hiu yang sekarang cukup sering digunakan sebagai materi teror yang menegangkan. Disutradarai oleh Steven Spielberg, film ini mampu menciptakan paranoid tersendiri pada laut, khususnya pada hiu yang menjadi teror utama dalam film ini.
Diisi oleh para aktor ternama, film ini mampu memberi terornya tersendiri lewat plot dan narasi yang cukup mengesankan. Objek hiu menjadikan Jaws sebagai film yang cerdas dan lebih menariknya, si Hiu memberi teror lewat aspek-aspek suara, gerakan dan bukan menonjolkan hewan tersebut secara langsung.
3. Halloween (1978)
Sebagai salah satu film horor paling ikonik, Halloween John Carpenter sekaligus menghadirkan sosok ikonik Michael Myers lewat penampilan bertopeng dengan hasrat membunuh tingginya.
Kehadirannya sekaligus memberi pengaruh baru pada kebenaran horor-slasher yang cukup umum sekarang, dan film ini berhasil memulainya dengan sangat mengesankan! Semuanya terasa menakutkan, dan fakta bahwa manusia menjadi objek antagonis utama, memberi kita penawaran lain pada manusia sebagai sosok yang jauh lebih mengerikan daripada hantu.
Adegan yang sadis, serta pembunuhan yang dilakukan secara langsung, terbukti efektif memberi kita pengalaman yang lebih nyata daripada sekedar teror biasa, dan hal ini sukses dirangkum dalam film Halloween karya John Carpenter!
4. Misery (1990)
Misery juga membawa tema yang kurang lebih sama dengan Halloween, namun lebih menonjol dari aspek psikologis yang dihadirkan lewat sang antagonis utama, Annie Wilkes (Kathy Bates). Diadaptasi dari novel Stephen King, film ini juga terbukti efektif memberi ketakutan tanpa bantuan hantu sebagai objek tunggalnya.
Dengan premis awal pada Paul Sheldon yang diselamatkan oleh penggemar fanatiknya, Annie, setelah mengalami kecelakaan mobil yang tragis. Justru, hal ini membawa konflik utama yang diberikan kepada Paul dari Annie yang ternyata memiliki niat mengerikan atas kefanatikannya pada karya-karya Paul.
Lewat intrik-intrik psikologis, serta penekanan yang menegangkan, film ini sukses membawa kita memahami lebih jauh tentang isu fanatisme penggemar yang cukup sering terjadi di dunia nyata. Aspek ini diperkuat dengan fakta bahwa Paul hanya bisa meringkuk dan nampak tidak berdaya akibat kondisi dan teror dari Annie yang intens, menjadikan Misery film horor yang mengerikan lewat plot dan narasi utamanya!
Baca juga:
- Daftar 10 Film Horor Irlandia Paling Mengesankan
- 15 Quotes Paling Ikonik dalam Film!
- Rekomendasi 10 Anime Romantis dan Aksi Terbaik!
5. The Silence of the Lambs (1991)
The Silence of the Lambs menjadi katalog terhebat dari gelombang horor yang masif di era 80-90an. Teror yang diberikan berkisar pada tiap-tiap karakter dengan kompleksitasnya tersendiri, dan tentu saja, Dr Hannibal Lecter (Anthony Hopkins), yang tampil mengerikan sebagai tokoh utama dari sebuah kisah pembunuhan berantai.
Dengan kisah awal pada agen FBI (Jodie Foster) yang mencari bantuan sang dokter kanibal untuk menangkap pembunuh berantai Buffalo Bill (Ted Levine), kita diajak menelisik dialog-dialog di antara orang-orang dengan jiwa yang gila serta sifat darah dinginnya.
Set yang dihadirkan semakin mendukung, lewat penampilan suram dan sedikit gloomy dari sinematografi dan penampilan karakternya, yang menjadikan film ini efektif memberi ketakutan tersendiri bagi penonton.
6. Get Out
Get Out menjadi tonggak perfilman horor modern yang memberi kita pandangan lain pada kisah horor yang tidak terus berkutat pada jumpscare dan teror tunggal pada objek hantu. Menjadi debut sutradara dari Jordan Peele, film ini dianggap mampu mendefinisikan bagaimana film horor modern yang seharusnya!
Lewat teror pada keluarga Armitage, kita diajak melihat Chris yang terjebak di lingkaran gila di balik keglamoran keluarga tersebut. Menariknya, film ini mampu menyangkut isu-isu besar tanpa menenggelamkan terornya sebagai sebuah film horor.
Lewat sinematografi yang tidak terlalu gelap untuk ukuran film horor tradisional, Get Out mampu memancing ketakutan penonton lewat tiap-tiap plot dan narasi utamanya, yang menjadikan film ini cukup segar di katalog horor modern.
7. Don’t Breathe
Don’t Breathe arahan Fede Alvarez memberi kita ketegangan pada sekelompok remaja yang mencoba merampok rumah seorang pria tua buta yang ternyata berbahaya. Meski awalnya terasa mudah, namun semakin mendalam film ini sukses memberi kejutan yang maksimal pada kesadaran luar biasa dari si pria tua tersebut.
Alih-alih mengandalkan elemen supernatural, kita justru diajak melihat si korban dengan keterampilan dan insting luar biasanya, mampu menghadirkan teror yang sangat mencekam. Hal ini lebih terasa emosional ketika para remaja tersebut harus bertahan di sebuah rumah dengan ruangan sempit dan si pria yang tanpa ampun untuk membunuh mereka secara perlahan.
Don’t Breathe bisa menjadi opsi menarik bagi kalian yang tidak terlalu nyaman dengan hantu, namun membutuhkan film dengan ketegangan yang realistis.
8. A Quiet Place
A Quiet Place menjadi waralaba ikonik terbaru yang mampu menarik penggemar besar lewat kisahnya pada dunia apocalyptic, di mana manusia tidak berdaya karena kehadiran monster misterius.
Meski plotnya sederhana, tentang monster yang sangat sensitif dengan suara, namun hal ini yang menjadikan A Quiet Place terasa menegangkan dengan situasi modern di mana dunia sekarang nyaris dipenuhi suara serta distorsi segala benda yang ada.
Mungkin di kalangan pecinta horor-aksi, film ini sudah menjadi film besar dan tak asing di telinga. Namun, A Quiet Place tetap menjadi film mengesankan yang cukup layak dinikmati berulang kali.
9. Midsommar
Midsommar menjadi daftar film horor Ari Aster yang mengesankan, dan memberi kita penampilan unik tentang film horor yang tidak selalu mengandalkan sinematografi kelam di dalamnya.
Dengan kisah awal pada sekelompok teman yang pergi ke sebuah desa kecil di Swedia, dengan dalih menghadiri Summer Festival langka yang diadakan setiap 90 tahun, harapan pesta menyenangkan tersebut justru pupus akibat ritual mengerikan yang ada di lingkaran festival tersebut.
Elemen teror utamanya terjadi pada ritual-ritual di pesta tersebut, dengan sekte pagan yang ternyata mendiami lokasi pesta. Diisi oleh adegan-adegan yang sebenarnya brutal, Midsommar juga menjadi salah satu film horor modern terbaik di satu dekade ke belakang dan sangat layak untuk disaksikan.
10. Hush
Hush berkisar pada set kecil di satu rumah, yang mungkin sudah banyak beredar digunakan dalam materi film horor. Namun, yang menjadikannya spesial adalah penggunaan objek pembunuh mengerikan yang memberi teror pada Maddie (Kate Siegel), seorang wanita yang tuli.
Ketegangan yang intens, serta adegan-adegan yang mendukung teror tersebut, memberikan pengalaman yang cukup imersif kepada penonton. Si pembunuh hanya memiliki tujuan untuk membunuh Maddie namun dengan cara mempermainkannya terlebih dahulu.
Di sini letak ketegangan memuncak, di mana kondisi Maddie dan kebengisan sang pembunuh, memberikan kita rasa penasaran sekaligus tegang tentang bagaimana Maddie mampu bertahan di situasi yang ada.
Hush menjadi daftar terakhir yang cukup mengesankan dan tentu saja menegangkan, namun tanpa bantuan objek hantu sebagai teror. Kehadirannya sekaligus menancapkan persepsi baru bahwa manusia memang bisa jauh lebih mengerikan daripada hantu!
Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film hanya di BahasFilm.id.