10 Film Horor Dengan Narasi Terbaik!

Film horor memang menawarkan ketakutan sebagai tujuan utama dari cerita yang dihadirkan. Namun, dalam beberapa hal film dalam daftar ini mampu menyajikan lebih dari sekedar ketakutan biasa, tetapi juga memberikan narasi yang mengesankan di dalamnya. Hal ini sekaligus membawa film tersebut memberikan dampak yang lebih besar dan terasa atas ketakutan utama yang ditawarkan.

Film-film seperti The Shining karya Stanley Kubrick yang terus everlasting, hingga Get Out yang menandai inovasi baru dalam horor modern, akan menjadi daftar mengesankan dari 10 rentetan list yang ada. Daftar lainnya juga tak kalah mengesankan, dengan pembangunan narasi, serta premis yang ada, mampu diolah dengan sangat luar biasa dan menjadi satu hal menarik untuk menilik kembali film-film dalam daftar ini.

Bagi kamu yang penasaran apa saja daftarnya, ini dia rentetan film horor dengan narasi terbaik di dalamnya!

1. The Shining

image 20

Genre psychological horror telah lama menjadi materi paling menarik sebagai salah satu sub-genre horor yang seringnya menawarkan narasi mengesankan atas pendekatan ketakutan yang dihasilkan, dan The Shining telah menjadi contoh luar biasa dari genre ini.

Dengan tokoh utama Jack Torrance (Jack Nicholson) dan keluarganya yang pindah ke sebuah hotel terpencil di pegunungan Rocky, kita diajak melihat perjalanan mereka di tengah-tengah kegilaan teror dari sosok supranatural yang mengintai hotel tersebut.

Mulai dari Jack Torrance sebagai Ayah yang mencoba membahagiakan mereka, hingga kita melihat bagaimana perubahan psikis dirinya, menjadi konflik luar biasa dari cerita yang dihadirkan. Ditambah plot tentang Danny (Danny Lloyd) yang bisa melihat sosok-sosok supranatural, menambah kedalaman narasi utama yang semakin luar biasa!

2. Rosemary’s Baby

film horor dengan narasi terbaik

Rosemary’s Baby bekisar pada novel karya Ira Levin yang mencoba menelisik kisah Rosemary Woodhouse (Mia Farrow)  yang hamil dan mendapati dirinya berada di situasi mengerikan dari lingkungan sekitarnya. Paranoia menjadi satu elemen menonjol dari karakter tersebut, dan semakin diperparah dengan suami dan tetangganya tampak terlibat di dalam sekte aneh yang mengincar si bayi.

Ketidakberdayaan Rosemary, serta isolasi yang kelam dari apartemen mereka, menjadi satu penggambaran yang cukup mengerikan, ditambah plot-plot lain yang dihadirkan dalam film tersebut, semakin memberikan kita perasaan mengerikan pada kondisi Rose.

Membayangkan kita berada di satu situasi yang sama, mungkin akan terasa berat, mengingat kita tidak pernah tau siapa orang yang bisa kita percaya, bahkan pasangan kita sendiri, dan hal ini menjadi penggambaran mengerikan dari bagaimana cerita Rosemary’s Baby digali!

3. Get Out

film horor dengan narasi terbaik

Get Out menjadi film debut sutradara perdana dari Jordan Peele, dan membawa narasi besar tentang ketegangan rasial dan kritik sosial di baliknya. Dengan fokus utama pada Chris (Daniel Kaluuya), seorang pemuda kulit hitam yang mengunjungi rumah kekasihnya, Rose (Allison Williams) di sebuah rumah yang tampak borjuis.

Meski awalnya ramah, konflik berubah ketika Chris menyadari kisah mengerikan di balik keluarga tersebut, dengan orang-orang kulit hitam dijadikan objek ritual yang nantinya diambil untuk keuntungan para ‘orang-orang kulit putih’.

Get Out sekaligus membawa ketakutan yang tidak biasa, dan lebih luar biasanya mampu membawa narasi besar tentang isu eksploitasi yang cukup marak di dunia nyata. Sebagai layaknya sebuah karya seni, film juga mampu menjadi media besar untuk membawa sebuah isu besar yang sulit diungkap, dan Get Out sukses menjadi contoh mengesankan dalam konteks ini.

4. Hereditary

image 23

Hereditary menjadi film Ari Aster yang mendapat sambutan positif, khususnya di kalangan pecinta genre horor modern. Dengan elemen emosional pada trauma keluarga, serta psikologis gelap, kita diajak melihat bagaimana keluarga Graham mengalami serangkaian tragedi mengerikan setelah kematian sang nenek, Ellen (Kathleen Chalfant).

Konflik tentang kutukan warisan mungkin telah menjadi materi klasik dalam genre ini, namun Hereditary mampu mengolahnya dengan cara yang mengesankan, khususnya ketika penggambaran satu keluarga kecil melawan kutukan dari sekte supranatural besar.

Adegan konflik disajikan dengan cukup intens, serta menjadi semakin menarik ketika cerita awal dibangun dengan cara yang mengesankan dan adegan ditutup dengan twist yang juga tragis!

5. The Witch

image 30

The Witch merupakan salah satu film Robert Eggers yang secara kelam menggambarkan situasi abad 17 Amerika, dengan penggambaran kultus agama yang cukup ekstrim. Fokus utama pada keluarga puritan yang diusir dari pemukimannya karena perbedaan keyakinan, dan mencoba membangun hunian di sebuah hutan rimbun terpencil.

Awal teror dimulai ketika sang anak bungsu, Samuel, mendadak hilang saat bersama Thomasin (Anya Taylor) dan keluarga mereka menduga bahwa terdapat sosok penyihir yang menculiknya. Hal ini justru berdampak pada konflik internal di keluarga mereka, yang terbuai akan makhluk-makhluk misterius di sana.

Konflik klimaksnya berkisar pada pengorbanan mereka dalam melawan penyihir, serta intrik-intrik ketegangan di antara para keluarga, yang cukup mampu menambah intensitas cerita dengan cukup nyaman.

Film ini mampu menyajikan narasi dari awal dan akhir dengan cukup baik, hingga bisa dikatakan sebagai film horor yang mampu membawa kembali ke materi-materi horor klasik yang cukup menyenangkan untuk dinikmati!

Baca juga:

6. The Sixth Sense

image 25

The Sixth Sense menjadi nama besar di rentetan horor 90an yang cukup ikonik dengan hubungan unik antara Cole Sear (Haley Joel Osment) sebagai seorang anak berusia 9 tahun dan seorang psikolog bernama Dr. Malcolm Crowe (Bruce Willis). Cole memiliki kemampuan indigo yang sulit dijelaskan, dan menjadi tertekan karena penglihatannya tersebut hingga takut untuk mengakui karena tekanan sosialnya yang keras.

Dr. Malcolm Crowe juga memiliki latar belakang yang mengerikan, dengan pengalaman nyaris diserang oleh pasiennya saat mencoba menangani sebuah kasus mengerikan. Hal ini membawa pertemuan mereka dengan masing-masing keunikannya, hingga bagaimana titik terang bagi kehidupan Cole tentang kondisinya tersebut.

Lebih mengesankannya, film ini mencoba memberi sentuhan twist dari hubungan mereka berdua yang secara luar biasa mampu meninggalkan bekas mendalam bagi penonton. Segalanya terbangun dengan cukup rapih hingga cerita nampak menyentil anda dengan fakta yang cukup mengejutkan!

7. The Cabin in the Woods

image 26

The Cabin in the Woods mencoba memadukan elemen-elemen klasik dari materi horror tradisional dalam paduan cerita yang penuh twist. Elemen-elemen seperti sekelompok orang terjebak, arwah misterius, serta premis tentang terjebak di hutan, menjadi elemen yang cukup klise sebenarnya, namun film ini menawarkan lebih dari pada itu.

Dimulai pada lima orang remaja yang berlibur ke sebuah hutan, hingga terjebak di sebuah kabin di mana mereka perlahan menyadari bahwa segala adegan yang terjadi merupakan sebuah konsep yang sudah didesain oleh organisasi yang lebih besar, serta tujuan yang juga besar.

Lebih dalamnya, kejadian yang menimpa mereka bukanlah sebuah kebetulan, bahkan sejak niat kedatangan mereka, yang akhirnya turut mengajak penonton untuk merasakan twist dalam film ini.

Jika standar sebuah film bagus merupakan sebuah film yang mampu membawa penonton turut terjun ke dalam cerita, maka The Cabin in the Woods sangat layak disemat sebagai film yang luar biasa!

8. The Exorcist

image 27

The Exorcist menjadi salah satu film yang paling ikonik meski telah berumur lebih dari 50 tahun. Hal ini bukan tanpa alasan, karena William Friedkin sebagai sutradara mencoba mengangkat isu eksorsisme yang identik dengan ritual keagamaan ke dalam sebuah materi horor yang sejak saat itu mulai berpengaruh.

Fokus utama pada karakter Regan MacNeil (Linda Blair) yang dirasuki oleh roh jahat dan melakukan eksorsis dalam adegan kengerian yang intens. Mulai dari set, sinematografi, karakter, hingga plot-plot pembentuk cerita utama, mampu dipadu dengan sangat luar biasa oleh Friedkin yang menjadikan The Exorcist membawa pengaruh besar bagi genre ini.

Hingga akhir, film ini masih mampu memberi ketegangan lanjutan dari kegiatan eksorsis hingga menghasilkan akhir yang cukup mencekam, dan meninggalkan kesan tersendiri bagi penonton.

9. The Blair Witch Project

image 28

90an bisa dibilang menjadi puncak keemasan genre horor progresif yang memiliki nama besar hingga sekarang. Dengan The Blair Witch Project yang hadir di tahun 1999, di mana film ini mencoba membawa pendekatan found footage yang nampak mentah!

Sosok Blair Witch menjadi entitas besar dalam film ini, dan menarik para pembuat dokumenter untuk menyelidiki legenda tentang sosok tersebut. Mulai dari pengumpulan informasi, riset, serta eksekusi, menjadi penceritaan awal bagaimana film berjalan hingga mereka menyusuri hutan dengan merekam perjalanan mereka.

Aspek menarik dari film ini adalah bagaimana cerita berjalan tidak pasti lewat teror-teror yang dibangun secara misterius hingga akhirnya mereka hilang seperti orang-orang sebelumnya. 

Pengalaman menonton The Blair Witch Project adalah satu bagian cerita yang mengerikan tentang ketakutan manusia terhadap entitas supranatural, dan hal ini mampu dieksekusi secara perlahan oleh film ini.

10. Let the Wrong One in

image 29

Film-film horor Irlandia cukup sering menggunakan materi horor-komedi yang menariknya tetap efektif menyenangkan namun tetap tidak menanggalkan ketegangannya sebagai sebuah film horor. Let the Wrong One in menjadi nama baru dari sutradara Conor McMahon yang menyajikan cerita tentang dua saudara bernama Matt (Karl Rice) dan Deco (Eoin Duffy) yang salah satunya berubah menjadi vampir.

Latar belakang mereka yang tragis namun disajikan dengan cara yang komedikal, membawa kisah awal yang tampak menyenangkan namun berubah ketika Deco diserang oleh vampir dan bertransformasi sebagai makhluk penghisap darah tersebut. Namun, Deco justru menahan dan mencoba beradaptasi sebagai layaknya manusia biasa, hingga Matt bingung dengan kondisi saudaranya tersebut.

Semakin mendalam, cerita menjadi semakin tegang dengan pertemuan mereka dengan sosok-sosok vampir lain dan hubungan mereka yang justru menjadi tegang, akibat situasi tersebut. Namun, film ini mencoba tetap menyajikannya dengan humor yang gelap dan dalam beberapa momen terasa absurd.

Elemen tersebut yang menjadikan narasi dari Let the Wrong One in semakin mengesankan dan cukup nyaman untuk dinikmati secara singkat, lewat adegan kelam dan tetap mampu ditertawakan meski jokes yang dihasilkan cukup gelap.

Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film dan series hanya di BahasFilm.id.

Penulis
  • Rama Satria Agung

    Tumbuh berkembang bareng tulisan dan bacaan. Punya hobi nulis yang lagi coba dikembangin. Anaknya Pop Culture banget.

Share:

Tinggalkan komentar

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.