Jika kita lihat, ada banyak film DC Universe yang cukup banyak dikritik penggemar. Namun, sebenarnya konsep yang dibawa memiliki ide menarik untuk bisa dieksplorasi kembali, baik dari segi pendekatan ataupun keseluruhan.
Secara komersial, adaptasi DC juga memiliki kegagalan tersebut, seperti The Kitchen yang dianggp kurang menarik, hingga Jonah Hex yang bahkan banyak dihujat oleh kritikus. Meski secara sumber materi asli dari komiknya masih dapat dikatakan menarik, beberapa adaptasi itu justru merusaknya hingga dianggap sebagai film DCEU terburuk.
Hal ini tentunya menjadi pembahasan yang menarik untuk merentetkan daftar film atau adaptasi DC yang dianggap buruk, untuk kemudian direboot ulang dengan lebih baik sekaligus memberi akar jalur kembali dari materi terbaiknya ke universe ini. Berikut kami rangkum rentetan daftarnya mengenai film DC terburuk yang layak direboot!
1. Swamp Thing (1982)
Swamp Thing bisa dikatakan cukup underdog di kalangan superhero DC. Dengan cukup menarik, kita diperkenalkan dengan sosok superhero yang terintegrasi dengan alam.
Namun, film ini nampak lebih sering disepelekan dan terlupakan. Return of Swamp Thing yang hadir sebagai sekuel film ini, juga tidak cukup mampu mendongkrak kepopuleran yang ada.
Jika film ini direboot ulang, tentu menjadi satu hal yang menarik untuk melihat Swamp Thing dikemas dengan modern. Bisa dibilang, Swamp Thing adalah film kultus yang mengesankan, namun sayangnya masih kurang diminati. Hal ini menjadi alasan kuat untuk Swamp Thing bisa dirilis kembali di era sekarang.
2. Supergirl (1984)
Sebagai film spin-off dari franchise Superman versi Christopher Reeve yang cukup luar biasa saat itu, Supergirl bisa dibilang menjadi penghancur tersendiri bagi DC. Kara Zor-El (Melissa Benoist) sebagai Supergirl, sekaligus sepupu Superman, ditampilkan dengan visual yang nyaris tidak meyakinkan sebagai spin-off Superman.
Dalam DC comics, sebenarnya Supergirl merupakan karakter yang sangat ikonik, sekaligus menjadi superhero wanita utama dalam cerita. Selama bertahun-tahun, akhirnya kita diperlihatkan Supergirl dalam The Flash 2023, meskipun secara sesaat.
Hal ini sedikit menambah kegirangan bagi pecinta DC klasik yang merindukannya. Namun fakta bahwa Supergirl belum mendapat lampu hijau untuk hadir dalam film solonya kembali, menjadi hal yang cukup disayangkan, mengingat karakter ini sebenarnya adalah sosok hero yang cukup menarik.
3. Steel (1997)
Steel bisa dibilang tidak cukup dikenal secara populer pada tahun-tahun perilisannya. Dibintangi oleh bintang NBA Shaquille O’Neal sebagai pahlawan utama kita, Steel, kehadirannya diharapkan mampu menjadi ikon tersendiri bagi karakter John Henry Irons yang menjadi superhero bernama Steel.
Alasan Steel hadir adalah untuk mencoba menggantikan Superman dalam menumpas kejahatan di cerita. Namun, apa yang dihasilkan justru berbanding terbalik jika kita lihat dari respon penggemar. Dengan akting yang dianggap kurang, serta nilai investasi rendah bagi film ini, menjadikan Steel tampak kurang memikat dalam waralaba ini.
Padahal, jika kita lihat dalam beberapa kemunculan Steel dalam acara lain, karakter ini masih cukup memikat. Aspek ini membuat Steel seharusnya bisa dimaksimalkan kembali melalui reboot, dengan anggaran serta aktor yang jauh lebih kuat.
4. Catwoman (2004)
Catwoman milik Halle Berry bisa dikatakan sebagai film yang cukup banyak dihujat oleh penggemar. Melakukan pendekatannya tersendiri, dengan cukup menjauh dari akar komiknya, menjadikan Catwoman justru terlihat aneh dan nyaris menghancurkan reputasi yang ada.
Dalam komik, Catwoman merupakan wanita bernama Selina Kyle, seorang pencuri kucing terlatih yang menjadi antihero di universe Batman. Sementara dalam Catwoman 2004, latar belakang dirinya sebagai seorang desainer grafis yang terbunuh hingga dibangkitkan oleh kekuatan kucing, menjadikan premis ini nyaris dianggap buruk serta lemah.
Jika kita tarik kembali, Catwoman yang memang dirancang dengan pendekatan berbeda dari cerita komik sebenarnya adalah terobosan yang menarik. Namun, eksekusi yang ada tentunya harus dibarengi dengan esensi asli sang karakter. Tentunya Catwoman dalam film solo, baik dari segi cerita ataupun karakter, masih sangat menjanjikan jika dieksekusi dengan lebih baik melalui reboot.
5. Jonah Hex (2010)
Jonah Hex merupakan karakter yang cukup unik, dengan keikonikan penampilan bernada barat dan elemen-elemen horor yang menyelimutinya. Dirinya merupakan seorang penembak jitu koboi dan hidup di universe yang sama dengan Superman dan Batman, namun berada di masa lalu.
Hal ini memberikan kita cerita menarik untuk melihat kronologis DC di masa lalu melalui kehadiran Jonah Hex 2010. Sayangnya, respon yang dihasilkan nyaris mengkritik film ini. Baik dari segi visual, pengembangan cerita, serta beberapa penggemar menganggap film ini tidak cukup kuat untuk menyajikan esensi asli dari sosok Jonah Hex yang terkenal cukup konyol dan gelap, menjadikan film ini tidak cukup sukses dalam penerimaan penggemar.
Sebenarnya, sosok Jonah Hex merupakan karakter yang mengesankan sebagai cerita western DC. Hal ini tentunya menjadi menarik jika Jonah Hex bisa direboot kembali sebagai film DC Western yang khas. Dengan segala akar aslinya dalam komik, Jonah Hex masih sangat mungkin untuk bisa dicintai dalam dunia DC yang lebih luas.
Baca juga:
- 10 Film Terbaik dari Aktor Toshiro Mifune!
- Melihat Plot Franchise The Terrifier!
- 10 Fakta Karakter Mitsuri Kanroji di Anime Demon Slayer!
6. Green Lantern (2011)
Green Lantern membawa peran Ryan Reynolds dan berita mengejutkannya adalah bahwa dirinya mengejek perannya sebagai Hal Jordan yang dianggap gagal untuk mengadaptasi superhero Justice League yang ikonik ini.
Bisa dibilang Green Lantern tidak cukup mengesankan, serta cukup dihindari untuk hadir secara live action setelah kegagalan ini. Bahkan, Green Lantern John Stewart dalam Zack Snyder’s Justice League juga digantikan oleh karakter Martian Manhunter atas permintaan Warner Brothers.
Sebenarnya, masih banyak harapan untuk Green Lantern bisa memiliki film solo mereka kembali. Dengan banyaknya karakter Green Lantern, masih banyak aspek yang bisa ditelusuri kembali untuk ditampilkan dan menjadi hal yang patut ditunggu!
7. Batman v Superman: Dawn of Justice (2016)
Batman v Superman: Dawn of Justice merupakan salah satu film yang cukup antisipatif sebelum perilisannya. Diisi oleh dua karakter paling ikonik di dunia superhero, kehadiran Batman v Superman memberikan banyak nafas segar sekaligus harapan besar atas pertarungan mereka.
Apa yang ditawarkan sebenarnya masih banyak yang bisa ditelusuri kembali untuk ditonjolkan dari kedua superhero tersebut. Meski masih cukup terkenang, namun nampaknya cerita yang ada masih bisa untuk ditonjolkan.
Mungkin, jika DC membiarkan karakter yang ada bisa mengembangkan identitasnya sendiri dalam proyek solo yang lebih, kehadiran Batman v Superman bisa mencapai hasil yang lebih fenomenal, layaknya The Avengers yang terbukti lebih everlasting.
8. The Kitchen (2019)
The Kitchen menyajikan tema besar tentang drama kriminal dalam DC comics, namun cukup underdog dan nyaris terlupakan sebagai bagian dari DC Film. Hal ini juga berdasar pada kehadirannya yang tidak cukup dekat untuk bersinggungan dengan superhero DC yang lain.
The Kitchen sebenarnya sangat menarik sebagai sebuah cerita kriminal klasik DC. Dengan pemeran utama wanita, Kathy Brennan, The Kitchen menawarkan premis unik pada sosok wanita di dunia mafia yang cukup patriarkis.
Meski harapannya kecil untuk dibuat kembali, The Kitchen sebenarnya masih menjadi cerita yang lebih potensial untuk dieksplorasi kembali dan tentunya cukup kami nantikan!
9. Black Adam (2022)
Black Adam mungkin tak seikonik nama-nama besar dalam DC yang cukup banyak kita ketahui. Menggaet bintang WWE Dwayne Johnson, nampaknya respon yang diterima penggemar masih kurang untuk mendongkrak cerita yang disajikan.
Meskipun masih bisa dinikmati, namun hal ini tidak terlalu berpengaruh pada keikonikan yang ada. Black Adam seharusnya bisa menjadi lebih, sebagai seorang antihero yang mengesankan.
Jika disinggungkan dengan musuh bebuyutannya Shazam dengan lebih luas lagi, mungkin Black Adam bisa menjadi karakter yang lebih dicintai dan cukup mampu disandingkan dengan superhero terkenal lainnya.
10. The Flash (2023)
The Flash hadir sebagai entri baru dari DC dan sayangnya tidak memiliki respon yang positif. Dengan banyaknya penggemar yang mengkritik tentang elemen visual serta narasi utama yang kabur, membuat The Flash tidak cukup spektakuler sebagai bagian dari crossover DC.
Dari segi karakter, The Flash bisa dibilang mengesankan dan menjadi kultus tersendiri di hati penggemar. Barry Allen masih sangat memikat sebagai The Flash dan fakta bahwa secara karakter masih menerima pujian, memberi kita harapan untuk bisa dieksplorasi kembali.
Cukup mudah untuk Barry Allen menarik perhatian dan tentunya penggemar masih sangat menantikan untuk melihat Barry Allen bisa membawa kemegahan dari konsep waktu DC.
Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film dan series hanya di BahasFilm.id.