15 Film Dance Terbaik untuk Kamu Tonton

Ajang Olimpiade Paris 2024 cukup menyita perhatian ketika atlet breakdance Rachael Gunn atau yang dikenal dengan Raygun melakukan sebuah gaya dance yang menyerupai kanguru. Hal ini membawa spotlight khusus dan menjadi perbincangan yang cukup ramai tentang keputusannya melakukan dance yang cukup unik itu.

Walaupun dengan dance tersebut dirinya tidak mampu meraih poin, namun menurutnya ia melakukan hal tersebut sebagai sebuah statement dan bentuk kreatifitas yang ia tawarkan. Hal serupa juga pernah terjadi di dalam sebuah scene film dance. Meskipun tidak sepersis kejadian Raygun, namun maksud dan bagaimana cerita di baliknya hampir memiliki benang merah yang sama.

Nah, poin-poin di atas membawa penulis tertarik untuk membahas terkait daftar-daftar film dance yang luar biasa dan bisa kamu jadikan referensi tontonan bagi kamu yang sedang mencari film dengan genre dance!

1. You Got Served

You Got Served menjadi daftar menarik yang bisa kamu tonton jika sedang mencari film dance. Dirilis pada tahun 2004, film ini bisa dibilang menyajikan tema budaya pop saat itu di mana genre hip-hop sedang marak masuk ke dunia film.

Membawa peran Omarion sebagai David, dan Jarell Houston sebagai Rico, mereka memiliki mimpi untuk membuka studio rekaman dan harus berjuang dalam kompetisi dance untuk bisa mendapatkan uang. Di samping alur cerita dan aspek-aspek lain yang dianggap kurang oleh penonton, namun penampilan dance yang ada di film ini sungguh luar biasa menawan.

Banyak penggemar yang berkomentar bahwa dance dalam film ini cukup baik, dan bahkan menjadikan film ini akan menjadi lebih baik jika menjadi sebuah teatrikal dance.

2. How She Move

How She Move

Selanjutnya terdapat film lain yang membawa nuansa hip-hop yang kental. How She Move menjadi film drama tari dari Kanada-Amerika yang dirilis pada tahun 2007, dan disutradarai oleh Ian Iqbal Rashid. Membawa bintang Rutina Wesley, film ini membawa fokus pada kisah Raya Green, seorang pelajar berbakat yang kembali ke lingkungan lamanya setelah krisis keuangan keluarga dan kematian saudara perempuannya.

Untuk bisa kembali ke sekolah elitnya, Raya memutuskan untuk bergabung dalam dunia kompetitif tari step, yang menjadi fokus cerita dalam film. Film ini tidak hanya luar biasa dari segi penampilan tarinya, tetapi juga memiliki tema yang kuat dari dedikasi seseorang dalam berjuang untuk mimpinya.

3. Bring It On

Bring It On

Film tari yang dirilis pada 2000an lalu masih menjadi daftar menarik dari film bergenre dance yang luar biasa. Selanjutnya terdapat Bring It On yang membawa tema grup pemandu sorak atau biasa disebut cheerleaders. Membawa tema komedi remaja Amerika, film ini berfokus pada dunia kompetitif pemandu sorak (cheerleading) di sebuah sekolah menengah.

Dengan fokus tim pemandu sorak dari Rancho Carne High School, yang dipimpin oleh Torrance Shipman, dirinya yang menjadi kapten tim menemukan bahwa rutinitas pemandu sorak mereka yang sangat sukses ternyata hasil mencuri dari tim pemandu sorak di sekolah lain, East Compton Clovers, di bawah dipimpin karakter Isis. Tentu saja hal ini membawa konflik bagi Torrance ketika harus menata ulang timnya untuk menghindari kejadian tersebut.

Bagaimana drama persaingan, serta humor khas remaja menjadi aspek yang cukup menonjol. Tidak hanya itu, intensitas dari penampilan pemandu sorak ini juga menjadi salah satu elemen yang coba diangkat dengan sangat luar biasa. Bring It On menjadi salah satu film yang sangat direkomendasikan bagi kamu yang sedang mencari film tari dengan nuansa naik turun khas remaja.

4. Dirty Dancing

Dirty Dancing

Daftar selanjutnya beralih ke sebuah film klasik fenomenal yang dirilis tahun 1987. Tema drama romantis menjadi aspek yang cukup mengesankan di zamannya. Disutradarai oleh Emile Ardolino dan dibintangi oleh Patrick Swayze dan Jennifer Grey. Film ini berlatar pada musim panas tahun 1963 dan berfokus pada kisah Frances “Baby” Houseman, seorang remaja yang sedang berlibur dengan keluarganya di sebuah resor di Pegunungan Catskill.

Selama liburannya, Baby bertemu dengan Johnny Castle yang merupakan seorang instruktur tari kharismatik di resor tersebut. Meskipun mereka berasal dari latar belakang yang sangat berbeda, Baby dan Johnny mulai mengembangkan hubungan romantis yang semakin dalam ketika Baby menggantikan pasangan tari Johnny dalam sebuah pertunjukan penting.

Drama, romansa, dan bagaimana aksi tarian yang ikonik menjadi aspek luar biasa dalam film ini. Adegan tari yang menjadi ikonik, adalah ketika mereka menari dalam lantunan lagu “I’ve Had The Time of My Life” yang sukses menjadi ikon dan bahkan membawa pengaruh luas bagi remaja di tahun tersebut.

5. Grease

Grease

Grease menjadi film yang mengangkat nuansa musikal romantis pada tahun 70an. Disutradarai oleh Randal Kleiser dan membawa peran mengesankan dari John Travolta dan Olivia Newton-John. Film ini mengadaptasi tema musikal Broadway dengan nama yang sama dan berlatar pada akhir tahun 1950-an di sekolah menengah fiktif Rydell High.

Ceritanya berfokus pada romansa musim panas antara Danny Zuko, seorang pemuda anggota geng sekolah yang keren, dan Sandy Olsson yang merupakan seorang gadis manis dan lugu dari Australia. Ketika Sandy secara tak terduga pindah ke sekolah yang sama dengan Danny, mereka berdua berusaha menyesuaikan hubungan mereka dengan tekanan dari teman-teman dan perbedaan dalam citra sosial mereka.

Grease menjadi ikonik dengan soundtracknya, yang cukup hits seperti “You’re the One That I Want” “Summer Nights” dan “Hopelessly Devoted to You“. Dengan mengangkat tema romansa remaja, film ini cukup bagus dalam memadukan humornya, serta adegan tari yang mengesankan.

6. Singin’ in the Rain

Film klasik musikal lainnya yang menjadi salah satu film paling ikonik adalah Singin in the Rain. Dengan membawa peran legenda Gene Kelly yang menyajikan peran luar biasa, film ini dianggap sebagai salah satu karya terbaik sepanjang masa.

Singin’ in the Rain mengikuti tiga pemain Kelly, Debbie Reynolds, dan Donald O’Connor, cerita mengikuti bagaimana perkembangan film hollywood beralih dari film bisu ke dialog seperti yang kita kenal sekarang. Dengan karakter utama Don Lockwood yang menghadapi tantangan besar ketika industrinya mulai beralih ke teknologi film bersuara. Konfliknya adalah ketika suara asli dari lawan mainnya, Lina Lamont ternyata tidak cocok untuk hadir di film bersuara karena aksen dan nada suaranya yang mengganggu.

Untuk menyelamatkan karir mereka, Don dan temannya Cosmo Brown memutuskan untuk mengubah film mereka menjadi musikal, dengan menggunakan suara dari Kathy Selden , seorang penyanyi berbakat yang kemudian menjadi cinta sejati Don. Adegan-adegan ikonik muncul sebagai salah satu scene paling berpengaruh dalam perkembangan film musikal, serta bagaimana tarian Kelly yang mengiringinya mampu menjadikan adegan dalam film ini terasa sangat luar biasa!

Baca Juga:

7. Center Stage

Center Stage
Center Stage (2000) directed by Nicholas Hytner shown: Ethan Stiefel, Amanda Schull, Sascha Radetsky

Center Stage adalah film drama tari Amerika yang dirilis pada tahun 2000, dan membawa peran sutradara dari Nicholas Hytner. Film ini berfokus pada sekelompok penari muda yang berlatih di American Ballet Academy, sebuah sekolah balet fiktif di New York City, dengan harapan bisa menjadi penari profesional di American Ballet Company.

Ceritanya berfokus pada karakter utama, Jody Sawyer, seorang penari yang berbakat tetapi dianggap kurang sesuai secara teknis untuk dunia balet klasik. Eva Rodriguez, yang merupakan seorang penari berbakat tetapi sering bermasalah dengan otoritas, dan Maureen Cummings, seorang penari yang juga tak kalah berbakatnya tetapi menghadapi tekanan pribadi yang besar.

Eksplorasi tantangan yang dihadapi oleh para penari muda ini, membawa konflik persaingan yang ketat, serta tekanan untuk mencapai kesempurnaan, dan bagaimana pencarian jati diri dari setiap karakternya di tengah tuntutan karier kompetitif. Film ini juga menyajikan serangkaian adegan tari indah, dengan campuran antara balet klasik dan tarian kontemporer. Penggunaan penari profesional dalam film ini, semakin menambah keotentikan dari setiap adegannya dengan cukup sempurna!

8. Flashdance

Flashdance

Flashdance menjadi film drama musikal yang sukses membawa adegan tari memukau selanjutnya. Dirilis pada tahun 1983, film ini disutradarai oleh Adrian Lyne dan membawa peran luar biasa oleh Jennifer Beals. Film ini juga dianggap menjadi salah satu film paling ikonik era 1980-an, dan memiliki pengaruh luas pada budaya pop dan musik saat itu.

Berpusat pada Alex Owens, seorang wanita muda yang bekerja sebagai tukang las di Pittsburgh pada siang hari dan juga menjadi penari klub malam pada setelahnya. Alex yang bermimpi menjadi penari profesional dan berusaha kerasa untuk masuk ke sekolah balet bergengsi, memiliki berbagai rintangan pada dirinya dan perasaan insecure atas latar belakangnya.

Adegan-adegan tarian energik dan penuh semangat, menjadi sangat menonjol dalam film ini. Tarian ikonik Alex di audisi sekolah balet dengan lagu What a Feeling – Irene Cara menjadi adegan paling ikonik dan terkenang dalam film ini. Serta tariannya dengan lagu Maniac-Michael Sembello juga sukses menjadi adegan tari yang sangat ikonik. Flashdance sukses menjadi film tari yang sangat berpengaruh bagi perkembangan tren di zamannya, dan mengukuhkan film ini menjadi salah satu film musikal terhebat sepanjang zaman.

9. Footloose

Footloose

Film rilisan dekade 80 tak ada habisnya dalam menyajikan sebuah film musikal luar biasa. Daftar selanjutnya jatuh pada nama Footloose yang dirilis pada tahun 1984 dan membawa peran sutradara dari Herbert Ross. Footloose menjadi sangat ikonik dengan tema pemberontakan remaja dan eksperimen ekspresi dalam hal seni musik dan tari.

Cerita berfokus pada Ren McCormack, seorang remaja yang pindah dari Chicago ke kota kecil konservatif bernama Bomont. Ren merasa terkejut saat mengetahui bahwa tarian dan musik rock adalah hal yang tabu dan bahkan dilarang di kota tersebut karena peraturan yang dibuat oleh pendeta Shaw Moore. Hal ini membawa Ren tergugah untuk mengubah aturan tersebut dengan menyelenggarakan pesta dansa untuk para siswa sekolahnya dan menjadi gerakan yang mampu mengubah para penduduk untuk terbuka pada perubahan.

Soundtrack yang ikonik dalam film ini juga tersaji hingga mampu menjadi lagu hits di zamannya. Lagu tersebut antara lain adalah, Footloose yang dinyanyikan oleh Kenny Loggins, Let’s Hear It for the Boy oleh Deniece Williams, serta Holding Out for a Hero oleh Bonnie Tyler. Tak hanya iringan lagunya, adegan tari dalam film juga menjadi luar biasa dengan paduan musik-musik ikonik tersebut, yang membuat film ini cukup kuat dalam merancang setiap elemen cerita.

10. Saturday Night Fever

Saturday Night Fever

Saturday Night Fever disutradarai oleh John Badham dan membawa bintang John Travolta dalam peran utama. Film ini membawa nilai-nilai budaya disko dan gaya hidup yang hadir di era 70an.

Dengan cerita yang berfokus pada Tony Manero, seorang pemuda Italia-Amerika yang bekerja di toko cat di Brooklyn pada siang hari, tetapi menjadi raja lantai dansa di klub malam lokal pada malamnya. Tony melakukan aktivitasnya untuk melakukan pelarian dari kehidupan sehari-harinya yang dianggap membosankan. Hal ini juga karena pengaruh masalah keluarga yang dialaminya, serta krisis identitas yang sedang dijalani oleh Tony. Kehidupannya ini membawa Tony bermimpi untuk keluar dari kehidupan monoton dan menemukan sesuatu yang lebih besar melalui bakatnya dalam menari.

Soundtrack paling hits dari Bee Gees tersaji dalam adegannya, diiringi gerakan tari yang memukau dan tampak funky. Film ini bisa dibilang membawa pengaruh luas dari perkembangan gaya hidup remaja pada zaman itu, dengan premis dan cerita yang disajikan dianggap relate dengan remaja di zamannya.

11. West Side Story

West Side Story

West Side Story menyajikan adaptasi dari musikal Broadway dengan judul yang sama, yang diciptakan oleh Leonard Bernstein, Stephen Sondheim, dan Arthur Laurents. West Side Story merupakan versi modern dari premis legenda Shakespeare, Romeo and Juliet, dengan latar belakang persaingan antara dua geng jalanan di New York City pada 1950-an.

Membawa penonton kepada dua geng yang saling bermusuhan, yaitu The Jets, yang terdiri dari pemuda kulit putih, dan The Sharks, yang terdiri dari imigran Puerto Rico. Ketegangan antara kedua geng meningkat ketika karakter utama film Tony, yang merupakan mantan anggota The Jets, jatuh cinta pada Maria, saudara perempuan dari pemimpin The Sharks, Bernardo. Hubungan mereka yang terlarang memperburuk konflik antara kedua kelompok, yang akhirnya mengarah pada tragedi.

Koreografi tari yang inovatif dari Jerome Robbins, dan beberapa judul musik ikoniknya sukses menambah rasa mendalam dari sebuah romansa yang terjalin. Serta bagaimana tiap adegan pertariannya terasa sangat klasikal dan luar biasa, semakin menambah emosi setiap karakternya terasa.

12. Hustlers

hUSTLERS

Film tari kali ini menyajikan sebuah tema kriminal luar biasa dari penari striptis. Hustlers dirilis pada 2019 lalu, dan membawa peran Jennifer Lopez dan Constance Wu sebagai peran utama. Ceritanya mengambil inspirasi dari artikel majalah New York tahun 2015 dengan judul “The Hustlers at Scores” oleh Jessica Pressler.

Membawa cerita pada fokus Dorothy yang dikenal dengan nama panggung Destiny, dirinya merupakan seorang penari yang sedang bejuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dia bertemu dengan Ramona yang juga merupakan seorang penari berpengalaman yang mengajarinya cara untuk memanfaatkan klien-klien kaya di klub malam.

Konflik tersebut membawa skema rencana panjang dari para karakternya, dan tentu saja menampilkan adegan-adegan tari khas striptis namun mempesona tanpa merendahkan keseniannya. Penampilan Jennifer Lopez dan Constance Wu juga menjadi aspek penting dari setiap adegan yang dilakukan, dan bisa dikatakan cukup sukses dalam mempresentasikan karyanya.

13. Magic Mike

MAGIC MIKE

Magic Mike adalah film drama komedi Amerika yang dirilis pada tahun 2012, dengan membawa sutradara Steven Soderbergh dan peran mengesankan dari Channing Tatum, Alex Pettyfer, Matthew McConaughey, dan Cody Horn. Film ini mengadaptasi pengalaman nyata Channing Tatum sebagai penari vulgar sebelum ia menjadi terkenal di Hollywood.

Membawa fokus pada Mike Lane, seorang pria berusia 30-an yang bekerja sebagai penari telanjang di klub malam di Tampa, Florida. Meskipun sukses sebagai penari dengan nama panggung “Magic Mike,” dia memiliki impian lebih besar untuk bisa mendirikan usaha furniturnya sendiri. Mike mengajak seorang pemuda bernama Adam, yang dikenal sebagai “The Kid,” dan mengenalkannya kepada dunia Mike, sehingga menjadi cerita panjang bagi perjalanan hidupnya.

Eksplorasi kehidupan di balik layar para penari telanjang laki-laki, menjadi salah satu tema menarik yang disajikan dalam film. Adegan tarian dengan penuh energi dan koreografi juga menjadi aksi menawan dari penggambaran di film. Magic Mike menjadi film yang sangat direkomendasikan jika kamu mencari film dengan eksplorasi dalam dan serius.

14. Step Up

Step Up

Daftar selanjutnya membawa kita ke sebuah film bertema drama romantis dengan adegan menari khas Amerika yang dirilis pada tahun 2006 lalu. Disutradarai oleh Anne Fletcher dan membawa peran Channing Tatum dan Jenna Dewan, film ini membawa tema tarian sebagai elemen utamanya.

Cerita memiliki fokus pada Tyler Gage yang merupakan seorang pemuda dari lingkungan keras di Baltimore yang terlibat dalam sebuah masalah hukum karena merusak properti sekolah seni Maryland School of the Arts. Hukuman yang diperolehnya membawa Tyler diwajibkan melakukan sebuah pekerjaan sosial di sekolah tersebut, dan membawanya bertemu dengan Nora Clark yang merupakan seorang siswa balet berbakat dan membutuhkan partner untuk penampilan tarinya

Adegan melaju ke inti cerita, ketika mereka berdua melakukan latihan bersama, dalam paduan tari jalanan khas Tyler dengan tarian teknik balet dari Nora. Sekaligus menyajikan sebuah ujung cerita romansa dari kedua karakter luar biasa tersebut.

15. Save The Last Dance

Save the Last Dance
xr:d:DAFlpOuYsQc:2,j:4786593738096254105,t:23061220

Daftar terakhir yang menjadi salah satu film dance terbaik membawa kita ke sebuah judul nama film yang dirilis pada tahun 2001, dan juga membawa tema romantis manis khas remaja. Save the Last Dance membawa sutradara Thomas Carter dan peran luar biasa dari Julia Stiles dan Sean Patrick Thomas.

Pusat ceritanya pada karakter Sara Johnson yang merupakan seorang remaja berbakat, dengan cita cita menjadi seorang balerina profesional. Namun, setelah kejadian Ibunya meninggal dalam tragedi kecelakaan, membawa dampak traumatis atas kejadiannya yang membuat dia memutuskan untuk berhenti menari. Dirinya yang pindah ke Chicago untuk tinggal bersama ayahnya, membawa lingkungan baru dari teman-temannya yang mayoritas berasal dari ras Afrika-Amerika.

Dirinya menjalin hubungan romantis dengan Derek Reynolds yan merupakan siswa cerdas dengan bakat hip-hop yang mengesankan. Pertemuan itu membawa Sara menemukan kembali gairah lamanya, dengan elemen yang lebih luar biasa antara gaya hip-hop dengan tarian balet klasik. Terlepas dari adegan tarinya yang mengesankan, eksplorasi tentang budaya, perjuangan, serta bagaimana pencarian jati diri menjadi elemen yang menambah kedalaman cerita. Film ini juga mampu membawa pengaruh bagi remaja era 2000an, bersamaan dengan bangkitnya budaya Hip-Hop di Amerika.

Nonton Film Dance di sini

Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film dan series hanya di BahasFilm.id.

Penulis
  • Rama Satria Agung

    Tumbuh berkembang bareng tulisan dan bacaan. Punya hobi nulis yang lagi coba dikembangin. Anaknya Pop Culture banget.

Share:

Tinggalkan komentar

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.