6 Film Cinta dengan Sejumlah Isu Serius yang Diangkat

Film cinta biasanya membawa berbagai isu ringan dan menghibur untuk diangkat. Hal ini dikarenakan biasanya film cinta mayoritas menggunakan unsur-unsur lucu, humor, dan hal yang menggembirakan. Tapi kenyataannya, di tengah berbagai isu yang terjadi di masyarakat, beberapa sutradara memiliki untuk menerapkan ide biasa pada film cinta mereka.

Ya, akhirnya lahirlah beberapa film cinta dengan sejumlah isu serius yang diangkat. Hal ini membuat kita memiliki sejumlah pendangan lain terkait cerita. Penasaran apa saja daftar film cinta dengan sejumlah isu serius yang diangkat? Mari kita bahas!

6 Film Cinta yang Menggunakan Isu Serius Sebagai Ide

Bagi kamu yang penasaran apa saja film yang bakal masuk daftar? Kamu harus baca sampai habis artikelnya!

1. Return to Dust

Return to Dust mungkin tampak seperti kisah cinta sederhana antara dua orang yang dijodohkan, tetapi di baliknya ada kritik sosial yang tajam tentang gentrifikasi. Pasangan ini awalnya berharap bisa menjalani hidup mandiri di desa dengan rumah sederhana mereka.

Namun, harapan itu terguncang ketika tekanan dari pemerintah dan pengembang besar memaksa mereka mempertimbangkan untuk menjual tanah dan pindah ke apartemen, mengancam impian mereka akan kehidupan yang tenang dan berkelanjutan.

2. Burning

Meskipun diadaptasi dari novel Haruki Murakami, versi film Burning mengambil latar Korea Selatan modern dengan realitas sosial yang kuat. Ceritanya mengikuti Jong Su, seorang lulusan universitas yang bercita-cita menjadi novelis, tetapi masih harus bekerja serabutan demi bertahan hidup.

Dalam perjalanannya, ia bertemu kembali dengan Hae Mi, teman lamanya, dan hubungan tanpa kepastian pun terjalin di antara mereka.

Namun, segalanya berubah ketika Ben, pria kaya misterius, masuk ke dalam kehidupan mereka. Sekilas tampak seperti kisah cinta segitiga, tetapi film ini justru menggambarkan jurang sosial yang dalam, dari sulitnya mencari pekerjaan hingga ketimpangan ekonomi yang mencolok di Korea Selatan.

3. Fallen Leaves

Fallen Leaves (2023), karya terbaru maestro Aki Kaurismäki, bukan sekadar kisah cinta sederhana antara dua orang pendiam. Seperti ciri khasnya, Kaurismäki menyoroti kehidupan kaum marginal, kali ini melalui kisah Ansa dan Holappa, dua pekerja kerah biru yang menjalani hidup penuh ketidakpastian.

Ansa bekerja di supermarket dengan jam kerja minim dan tanpa kepastian kontrak, sementara Holappa berkutat di dunia konstruksi sambil bergulat dengan kecanduan alkohol.

Film ini melanjutkan tradisi Kaurismäki dalam mengkritik sistem kapitalisme dan perjuangan kelas pekerja, sebagaimana yang terlihat dalam karyanya sebelumnya, seperti Shadows in Paradise (1986), Ariel (1988), The Match Factory Girl (1990), The Man Without a Past (2002), dan Drifting Clouds (1996).

Dengan gaya khasnya yang minimalis namun penuh makna, Fallen Leaves menghadirkan kisah yang menyentuh tentang harapan di tengah keterasingan dan ketidakadilan sosial.

4. Tigertail

Tigertail menghadirkan kisah perjalanan hidup Pin Jui, seorang pemuda dari keluarga miskin di China yang harus menghadapi kenyataan pahit sejak muda. Keterbatasan ekonomi membuatnya sulit meraih kebahagiaan, termasuk dalam hubungan asmara dengan wanita yang dicintainya.

Demi masa depan yang lebih baik, ia memutuskan untuk bermigrasi ke Amerika Serikat, namun impian akan kehidupan yang lebih sejahtera tak kunjung terwujud.

Meskipun dikemas dalam balutan kisah romantis, Tigertail sejatinya menyoroti isu sosial yang lebih dalam. Film ini mengungkap kerasnya kemiskinan struktural serta rapuhnya jaminan sosial bagi pekerja kerah biru, terutama bagi para imigran yang harus berjuang di tanah asing tanpa kepastian hidup.

5. Border

Border, film garapan Ali Abbasi, memang bisa disebut sebagai film romantis, tetapi dengan nuansa yang gelap dan penuh kejutan. Kisahnya mengikuti Tina, seorang petugas imigrasi di Swedia yang memiliki kemampuan penciuman luar biasa, membuatnya sangat andal dalam pekerjaannya.

Suatu hari, ia bertemu dengan seorang pria misterius yang memiliki banyak kesamaan fisik dengannya, seolah ada ikatan yang lebih dalam di antara mereka.

Hubungan yang awalnya tampak manis perlahan berubah ketika Tina mulai mengungkap rahasia kelam pria tersebut.

Dengan pendekatan magical realism dan unsur supernatural, Border tidak sekadar menghadirkan kisah cinta yang unik, tetapi juga menyelipkan pesan mendalam tentang empati, penerimaan diri, serta sisi kelam dunia, termasuk keberadaan sindikat pedofilia yang sering luput dari perhatian.

6. A Fantastic Woman

Kisah A Fantastic Woman berpusat pada Marina, seorang transpuan yang diam-diam menjalin hubungan dengan pria yang jauh lebih tua. Suatu malam, kebersamaan mereka berakhir tragis ketika sang kekasih tiba-tiba kolaps dan meninggal dunia. Namun, alih-alih diberi kesempatan untuk berduka, Marina justru dihadapkan pada diskriminasi yang menyakitkan.

Tak diakui sebagai pasangan sah, ia dilarang memasuki ruang perawatan intensif tempat sang kekasih menghembuskan napas terakhir. Keluarga pria tersebut pun menolaknya mentah-mentah, melarangnya hadir di pemakaman, bahkan mengancam mengusirnya dari apartemen yang diberikan mendiang.

Dengan narasi yang emosional dan penuh kritik sosial, A Fantastic Woman bukan sekadar drama romantis, tetapi juga potret tajam tentang perjuangan identitas dan ketidakadilan yang dialami kaum marginal dalam masyarakat.

Apakah Isu Sosial Umum di Film Bergenre Romantis?

film cinta
6 Film Cinta dengan Sejumlah Isu Serius yang Diangkat 4

Ya, banyak film cinta yang memasukkan isu sosial, meskipun tidak selalu. Beberapa film romantis hanya berfokus pada hubungan dua karakter, sementara yang lain menggunakan kisah cinta sebagai alat untuk menyoroti ketimpangan sosial, diskriminasi, perjuangan kelas, atau realitas kehidupan tertentu.

Isu-isu ini sering memperkaya cerita dan memberikan dimensi yang lebih dalam pada konflik yang dialami tokoh utama.

Tonton film cinta di sini

Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film dan series hanya di BahasFilm.id.

Penulis
  • Bang Adam

    Suka berbagai genre film. Pelan-pelan hobi nonton jadi hobi review dan akhirnya beneran kecebur di dunia kepenulisan film. Hobi jadi kerjaan? Kenapa gak?

Share:

Tinggalkan komentar

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.