Melihat beberapa daftar nama film dengan citra buruk yang disematkan oleh para penggemar, menjadi sangat disayangkan bahwa beberapa film yang dianggap buruk ini sebenarnya memiliki cerita cukup bagus, dan masih sangat layak dinikmati.
Film seperti Vanilla Sky dan The Life Aquatic with Steve Zissou menjadi contoh film dengan reputasi yang tak terlalu baik di kalangan penikmat film, tetapi sebenarnya sangat menarik untuk dinikmati jika kita perhatikan lebih jauh.
Hal ini membawa penulis tertarik untuk mengetahui daftar nama film yang sebenarnya cukup bagus, tetapi memiliki reputasi yang kurang di khalayak. Tentu saja menjadi menarik mengetahui lebih jauh daftar dari film bagus yang mendapatkan reputasi buruk!
1. Vanilla Sky
Daftar pertama jatuh kepada film Vanilla Sky yang disutradarai oleh Cameron Crowe dan dirilis pada 2001 lalu. Film ini hanya memperoleh rating sebesar 43% di Rotten Tomatoes dan tidak terlalu mendapatkan pengakuan luas oleh para penikmat film.
Film ini membawa sebuah kisah yang bisa dibilang eksperimental dan terlihat agak segemented untuk bisa dinikmati. Dengan tema realitas dan kehidupan mimpi, menyajikan sebuah cerita yang sangat menarik dengan karakter Tom Cruise yang menjadi peran utama.
Cerita ini bisa dikatakan mengambil orisinalitas atas filmnya, dan menjadi film yang cukup underrated. Mungkin bagian kritik yang didapatkan, kebanyakan pada bagian plot yang dianggap membingungkan.
2. Hail, Caesar
Hail, Caesar membawa sutradara Joel David Coen dan Ethan Jesse Coen (Coen Brothers) yang sukses menghasilkan film terkenal seperti No Country For Old Men. Namun, kesuksesan mereka nampaknya kurang terjadi pada Hail, Caesar yang dianggap tidak terlalu menarik dan kurangnya perhatian kepada film ini.
Film bergenre komedi tersebut, nampaknya mencoba memberi satir tentang industri hollywood era 50an, yang berfokus pada karakter Eddie Mannix. Dengan serangkain konflik yang ada, sebenarnya Hail, Caesar memiliki premis yang menarik dalam paduan karakter absurd di dalamnya.
Namun mungkin yang menjadi kurang mengena dalam film adalah cerita yang dianggap kurang menarik, dan penggambaran karakter yang kurang memikat. Tetapi secara keseluruhan, film ini sangat nyaman untuk dinikmati.
3. Batman Forever
Film Batman yang dirilis pada 1995 ini sekaligus menjadi pertanda peralihan Tim Burton dan Michael Keaton ke Joel Schumacher dan Val Kilmer yang mengambil alih waralaba Batman. Batman Forever sebenarnya mampu menjadi film yang segar dengan kehadiran dua sutradara pengganti. Hal itu bisa dilihat dari perubahan-perubahan yang dihadirkan dalam Batman Forever.
Jim Carrey menjadi Riddle dengan sangat liar dan berwarna, dengan penampilan absurd juga ikonik, dengan kolaborasinya dengan Tommy Lee Jones sebagai Two Face. Mungkin yang menjadi kritik adalah dari segi perubahan yang dianggap melenceng dari film rilisan Tim Burton.
Bisa dibilang Batman Forever mampu menjadi rilisan ikonik Warner Bros dalam menjangkau khalayak yang lebih luas. Dengan atmosfer berbeda dari film Batman yang dikenal sebelumnya, Batman Forever masih menarik untuk diikuti, dan tentunya lebih berwarna daripada sebelumnya!
4. The Life Aquatic with Steve Zissou
Wes Anderson sangat terkenal, bahkan di kalangan khalayak yang lebih luas di luar pecinta film. Dengan gaya penyajian yang khas, Wes Anderson menjadi sosok ikonik di balik megahnya The Grand Budapest Hotel dan Rushmore. Namun hal itu tak terjadi pada The Life Aquatic with Steve Zissou yang hanya meraih total 57% rating di situs Rotten Tomatoes.
Dengan mengajak karakter Bill Murray dan Owen Wilson, sebenarnya film ini menyajikan sebuah perjalanan seru tentang bagaimana karakter jenius kelautan memulai petualangannya dalam mencari seekor hiu macan tutul.
Dengan menonjolkan gaya khas penyajiannya yang bisa dibilang merambah ke film-film pop sekarang, membuat The Life Aquatic with Steve Zissou sebagai titik Wes Anderson dalam kiprahnya sebagai seorang pembuat film yang kita kenal sekarang.
5. Star Wars: Episode VII – The Last Jedi
Lanjutan film yang membawa kembali kehadiran Luke Skywalker dalam serial Starwars ini, bisa dibilang menjadi sangat menarik bagi penonton mengetahui bagaimana munculnya sang tokoh ikonik dalam rehat panjangnya.
Bisa dibilang Rian Jhonson cukup berani dalam membawakan cerita di The Last Jedi dengan hal yang cukup mengejutkan. Harapan besar pada The Force Awakens sebagai awal trilogi, memberikan harapan yang berat bagaimana kelanjutannya akan membawa jawaban lebih dalam bagi pengembangan karakter.
Sosok Skywalker ditampilkan dengan sifat yang berbeda, dengan penampilannya yang bisa dibilang melenceng dari yang penggemar kenal di trilogi sebelumnya. Karakter Rey juga menjadi kontroversi dengan kekuatan The Force yang dikuasainya, sehingga memunculkan perdebatan tentang film tersebut.
Baca Juga:
- Apakah LongLegs Menyeramkan?
- 10 Hal Menarik yang Wajib Ada di Film Borderlands
- 10 Film Paling Seru untuk Kamu Tonton di Agustus 2024
6. Uncharted
Selanjutnya terdapat sebuah film yang diadaptasi dari game PlayStation klasik yang membawa peran Tom Holland dan Mark Wahlberg sebagai tokoh utamanya. Hal ini awalanya menimbulkan kritik tentang mereka yang dianggap kurang menjiwai dalam memerankan Nathan dan Sully.
Dengan rating hanya sebesar 40% di Rotten Tomatoes, tetapi Uncharted sebenarnya adalah film adaptasi yang menarik. Dengan beberapa scene ikonik yang diambil dari gamenya, menyajikan sebuah film adaptasi yang bisa dibilang mampu memberi makan para penggemarnya.
Meskipun karakternya dianggap agak nyeleneh dari yang dibayangkan maupun diharapkan, tetapi Uncharted masih mampu dinikmati bagi penggemar game Uncharted yang mencari sisi aksi melalui penggambaran filmnya.
7. Us (2019)
Us dihadirkan oleh Jordan Peele yang cukup sukses dalam menyajikan debutnya dalam film Get Out. Us membawa tuntutan besar dari penggemar atas kesuksesan Jordan Peele dalam Get Out yang spektakuler, dengan ramuan horor yang sama.
Membawa rasa yang sama tentang kulit hitam Amerika, Us menyajikan sebuah teror Doppelganger kepada keluarga mereka sendiri. Tentunya ini adalah premis yang sangat menarik yang coba disajikan dalam Us. Lupita Nyong’O juga memainkan karakter dengan sangat menawan, dengan karakter utama yang juga melawan teror kembaran keluarganya.
Tentunya Us menjadi sangat menarik bagi kalian yang mencoba melihat nuansa Get Out, tetapi dengan lebih misterius dan lebih kompleks.
8. The Good Dinosaur
The Good Dinosaur menjadi film Pixar yang mendapat keuntungan sedikit jika melihat film rilisan mereka lainnya. Dianggap kurang memenuhi ekspektasi penonton, film ini dianggap mengecewakan dengan kritik negatif tentang konflik yang disajikan.
Namun sebenarnya pesan yang coba dibawa masih tetap terkena bagi para penonton, dengan cerita persahabatan dan keluarga yang dihadirkan sebagai tema utama. Sebenarnya film ini menjadi sangat menarik ditonton tanpa memperdulikan plot yang dibawa.
Ringan, menyenangkan, dan ajaib, menjadi sisi menarik dalam The Good Dinosaur yang tidak mengandalkan konflik kompleks dari ceritanya.
9. The Killer
Selanjutnya terdapat film Netflix yang bisa dibilang tidak terlalu ramai pembahasannya. Tetapi film ini sebenarnya memiliki karakter yang luar biasa dengan Michael Fassbender sebagai peran utamanya.
Karakter The Killer yang merupakan seorang pembunuh bayaran dengan konflik diri tentang pekerjaannya, seharusnya menjadi sebuah premis yang menarik. Namun beberapan penonton menganggap bahwa kedalaman karakter kurang dijelajahi daripada yang seharusnya.
Tetapi sebenarnya film ini menyimpan sebuah pesan yang luas daripada yang ditampilkan. Dengan bagaimana sebuah babak baru dari karakter utamanya, membawa kita ke dalam kemungkinan yang luas dari pesan yang coba disisipkan.
Bagi kamu yang akan menonton The Killer, penulis merekomendasikan untuk paling tidak memperhatikan setiap detail dari cerita, sehingga mampu menemukan sisi lain yang lebih menarik atas karakter utamanya!
10. Big Daddy
Daftar terakhir terdapat film Big Daddy, yang hanya mendapatkan rating 39% di Rotten Tomatoes. Film ini dianggap bahwa penggambaran karakter yang diperankan oleh Adam Sandler, terlalu berlebihan tentang dirinya yang menjadi orang tua tunggal buatan.
Tetapi jika dilihat lebih jauh, mengingat bahwa ini adalah film komedi, seharusnya memiliki fokus tentang bagaimana setiap cerita membangun narasi komedi yang disajikan. Hal ini juga terjadi di Big Daddy. Dengan komedi yang apik dari Adam Sandler, sebenarnya film ini sangat baik dalam membawa premis tentang pria dewasa yang masih menikmati masa mudanya sebelum bertemu dengan tanggung jawab yang harus diemban.
Menjadi film komedi yang sangat menarik untuk diikuti, meskipun plotnya biasa saja dan cenderung membosankan, tetapi Big Daddy masih enjoy-able untuk dinikmati!
Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film dan series hanya di BahasFilm.id.