Salah satu besutan modern Ghibli nyatanya masih mampu menarik perhatian yang cukup luar biasa lewat elemen khas yang tetap dituangkan seperti karya klasik mereka dari salah satu animator legendaris Hayao Miyazaki.
Dengan sedikit promosi yang ada dari Ghibli, nampaknya kultus fans mereka sukses mengembangkan nama besar The Boy and the Heron yang langsung disambut dengan luar biasa oleh para khalayak.
Respon yang dihasilkan juga cukup positif dan mampu diterima penggemar, bahkan menjadi sesuatu yang berpengaruh dalam pop culture sekarang. Dirilis 2023 lalu melalui media bioskop, The Boy and the Heron sekarang bisa kalian saksikan di streaming Netflix.
Artikel ini akan mencoba membahas 5 fakta yang menyelimuti dan bisa menjadi tambahan bumbu bagi kalian yang ingin mengetahui informasi tambahannya!
1. Berlatar Tahun 1942
The Boy and the Heron menghadirkan tema klasik yang dibawa dari animator Miyazaki dalam bentuk cerita visual yang menyenangkan. Animasi ini membawa penonton mengikuti kisah seorang anak laki-laki bernama Mahito Maki di rentang waktu perang dunia kedua.
Bersama seekor burung cangak yang dikenal dengan The Grey Heron, Maki diajak untuk mencari sang Ibu yang di awal premis dikatakan telah meninggal akibat kebakaran di tempat Ibunya bekerja.
Dengan latar ini, tentunya kita dibawa kembali untuk melihat sekilas latar yang memang sering dijadikan Miyazaki sebagai elemen dalam cerita. Kembali mengingat bahwa film ini memiliki adaptasi dari novel How Do You Live tahun 1937, menjadi satu hal yang tak asing jika menyinggung latar di era tersebut.
2. Elemen dari Novel Karya Genzaburo Yoshino
Seperti yang sedikit disebutkan di atas bahwa The Boy and the Heron memiliki elemen yang sama dengan Novel klasik karya Genzaburo Yoshino. Meskipun bukan secara langsung adaptasi dari cerita novel, namun judul dalam bahasa Jepang dari film ini memiliki arti yang sama dengan judul novel tersebut.
Dari segi emosional, novel How Do You Live memiliki sisi emosi yang sama melalui premis tentang seorang anak laki laki yang hidup dalam kengerian perang dunia kedua dan sama-sama ditinggal oleh orang tuanya, namun dalam cerita novel sang Ayah yang harus meninggalkannya.
Tentunya ini menjadi lebih menarik dengan fakta bahwa novel How Do You Live merupakan salah satu novel favorit Hayao Miyazaki.
Baca juga:
- Gotham City di Dunia Nyata Terungkap dalam Joker: Folie a Deux?
- Teori Jang Tae-sang dan Jang Ho-jae, Apakah Orang yang Sama?
- 5 Pertanyaan yang Mungkin Terungkap di The Platform 2
3. Memiliki Irisan Masa Kecil Hayao Miyazaki!
Dengan fokus utama Mahito Maki, film ini ternyata memiliki irisan masa kecil yang juga diadaptasi dari kehidupan Hayao Miyazaki. Ayah Miyazaki dulunya bekerja di perusahaan yang juga terlibat dalam perancangan komponen pesawat tempur, hal ini juga sama dengan pekerjaan Ayah dari Mahito dalam cerita.
Fakta lainnya juga, keluarga Miyazaki harus mengungsikan dari tempat awal di kota ke pedesaan di era perang. Keterkaitan emosional lainnya, bahwa Miyazaki dan Ibunya juga memiliki beberapa kesamaan ikatan tentang sifat mereka dalam cerita The Boy and the Heron.
Hal ini mengisyaratkan bahwa The Boy and the Heron menjadi salah satu karya Miyazaki yang memiliki ikatan tersendiri atas refleksi kehidupan dari sang animator paling ikonik tersebut!
Pernyataan latar belakang ini bisa dibaca melalui beberapa cerita biografi dari Hayao Miyazaki, yang sudah cukup banyak tersebar di media.
4. Memiliki Budget yang Cukup Fantastis
Setelah hiatus panjang, Hayao Miyazaki kembali dalam proyek animasi ini dan fakta besar bahwa The Boy and the Heron memiliki budget produksi yang fantastis, sedikit mengisyaratkan bahwa sebenarnya animasi ini memiliki ambisi tersendiri atas kembalinya Miyazaki.
Dikutip dari SoreNews24, Toshio Suzuki selaku produser dalam The Boy and the Heron mengungkapkan “Saya pikir kami menghabiskan lebih banyak uang untuk membuat (The Boy and the Heron) daripada film lain yang pernah dibuat di Jepang,”
Hal ini dibicarakan dalam salah satu channel YouTube Hiroyuki no Ikisakimitei yang mengajak Toshio untuk berbicara tentang The Boy and the Heron. Meskipun sejauh ini penulis belum mengetahui angka pastinya, namun statement tersebut bisa menjadi gambaran seberapa besar angka yang digunakan sebagai biaya produksi dari animasi mengesankan ini.
5. Banyak Rumor yang Mengatakan Bahwa ini Film Terakhir Miyazaki
Masih berupa rumor, namun tentu saja berita ini akan sangat heboh di media dan penggemar pecinta animator berusia 83 tahun ini. Akan tetapi, rumor ini masih dibantah oleh Junichi Nishioka selaku Vice President Studio Ghibli.
Dalam Festival Film Toronto, Junichi Nishioka membantah hal ini dan menyatakan bahwa Hayao Miyazaki masih akan menuangkan ide-ide baru untuk animasi Ghibli lainnya. Tentu sedikit pernyataan yang ada memberikan nafas tambahan bagi penggemar Miyazaki yang terus menantikan karya terbarunya.
Patut dinanti jika memang benar Miyazaki masih akan bekerja untuk proyek-proyek lain yang tentunya istimewa!
Nonton The Boy and the Heron di sini
Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film dan series hanya di BahasFilm.id.