10 Fakta yang Menyelimuti Terrifier 3!

Art the Clown tentu masih menghantui kita, dan menjadi menarik melihat Terrifier 3 masih mampu menemukan celah kembali bagi kehadiran sang badut pembunuh ini untuk memberikan teror.

Sebagai film slasher, tentu Terrifier merupakan film yang cocok dan mampu mendefinisikan genre ini dengan sangat baik sebagai sebuah film horor modern. Melalui adegan-adegan yang sadis, elemen yang dihadirkan dalam film-film Terrifier terbukti efektif memberikan kita rasa ngeri, walaupun dalam beberapa aspek terasa klasik.

Kali ini kita tidak akan mencoba membahas secara jauh cerita yang dihadirkan. Sesuai tema yang ada, ternyata banyak fakta menarik yang menyelimuti film ini, dan tentu saja harapannya bisa memberitahu kamu apa saja bumbu-bumbu trivia yang mewarnai Terrifier 3!

1. Menghadirkan Plot Baru

Jika kita tarik pada awal kemunculan Terrifier pada 2016 lalu, cerita yang dihadirkan pada sekuelnya tampak lebih menjauh dan melebar. Hal ini juga terjadi pada Terrifier 3 yang hadir dengan plot baru!

Dengan melanjutkan ending Terrifier 2, kita akan diperlihatkan bagaimana Art the Clown muncul kembali pada sebuah perayaan natal yang langsung mengindikasikan akan memberi teror selanjutnya.

Sienna Shaw (Lauren LaVera)  dan adiknya Jonathan (Elliot Fullam) tentu masih hadir, namun dengan trauma yang membekas setelah kejadian di musim kedua. Salah satu yang menarik adalah Vicky (Samantha Scaffidi) yang justru hadir sebagai rekan dari Art. Art juga lahir dari perut Vicky di credit musim kedua, dan sekaligus memberi sedikit gambaran tentang apa yang akan terjadi dalam film ketiga ini.

2. Langsung Disambut dengan Terror!

terrifier 3

Masih memberi kita kesan khas dari franchise ini. Terrifier ketiga langsung dibuka dengan cukup sadis dan nyaris kontroversial. Melalui latar hari natal, Terrifier 3 langsung dibuka dengan Art yang membantai satu keluarga di rumah.

Dirinya berpakaian sinterklas, dan langsung membunuh mereka dengan menggunakan kapak. Adegan ini ditampilkan secara jelas dan secara gamblang cukup mengejutkan sebagai adegan pembuka.

Namun, bagi kamu yang sudah lama mengikuti film-film Terrifier, mungkin sudah tak asing dengan adegan pembuka yang mengancam. Adegan ini sekaligus memberi kesan bagaimana film slasher tradisional yang seharusnya; sadis, straight forward dan tanpa ampun.

3. Penggabungan dari Terrifier dan Terrifier 2

Terrifier 3 poster

Ya! Terrifier 3 memang membawa penggabungan dari Terrifier pertama dan Terrifier kedua secara elemen. Jika kita lihat, kedua film Terrifier sebelumnya memang cukup berbeda dari segi elemen serta konflik yang ada. 

Dalam Terrifier pertama, segala yang ditampilkan hanyalah pembantaian yang nyaris mentah. Kemudian Terrifier kedua, sang sutradara Damien Leone mencoba memberi penghalang bagi Art dengan menghadirkan Sienna dan Jonathan sebagai lawannya.

Nah, dalam Terrifier 3, kita diajak menyaksikan kedua elemen tersebut. Art yang sangat over power bersama rekannya, Vicky, kemudian Sienna dan Jonathan yang justru memiliki masalah pribadinya sendiri.Fakta ini diperkuat oleh pernyataan sang sutradara dalam salah satu wawancara dengan Bloody Disgusting yang menyinggung tentang Terrifier 3 mencoba menarik kembali akar asli Terrifier pertama, serta lapisan supernatural yang ada di film kedua.

4. Victoria Heyes Lebih Menonjol di Film Ketiga

Victoria Hayes

Sebagai seorang yang di film pertama menjadi salah satu target Art, tentu kita tidak menyangka bahwa cerita semakin melebar memperlihatkan Victoria yang menjadi jembatan kemunculan Art di film ketiga. 

Hingga akhirnya dirinya digambarkan memiliki kecacatan wajah serta mental, dalam film kedua kita ditunjukan tanda-tanda Victoria akan menjadi sosok yang berpengaruh tersendiri dalam film selanjutnya. Puncaknya, dirinya menjadi sosok yang menjembatani kemunculan Art hingga menjadi sang partner pemberi teror di film ketiga!

5. Lebih Emosional!

Sienna

Terrifier ketiga nampak menonjolkan sisi emosional dari masing-masing karakternya. Mulai dari Sienna yang memiliki rasa traumatis dan penyesalan atas kematian rekannya, Brooke, serta kerenggangannya dengan sang adik, Jonathan.

Melalui plot ini, justru yang menjadi semakin mengerikan adalah Art, yang juga memiliki misi tersendiri bagi terornya. Elemen-elemen lain juga mendukung nada emosional tersendiri bagi Terrifier, mulai dari latar halloween yang seharusnya menyenangkan, hingga kehilangan beberapa karakter yang tentu saja ulah dari sang badut yang tanpa ampun, Art The Clown.

Baca juga:

6. Mampu Bertengger di Posisi Pertama Box Office Amerika

Terrifier 3 1

Terrifier 3 bisa dikatakan cukup mengejutkan di Box Office. Film ini mampu bertengger di posisi teratas dan mengungguli Joker: Folie a Deux yang awalnya diprediksi mampu berada di puncak teratas bioskop.

Bahkan, dalam minggu pertama penayangannya, Terrifier 3 sukses meraih pendapatan domestik sebesar $18,9 juta! Dan kabar terakhir yang penulis catat, film ini telah mencapai pendapatan kotor global sebesar $47 juta.

Raihan ini bisa dibilang sangat mengesankan, mengingat jumlahnya akan sangat mungkin untuk terus bertambah. 

7. Memiliki Keuntungan Terbesar dalam Franchise Terrifier

Terrifier 3

Pendapatan besar tersebut, ternyata menyusul raihan lainnya. Sebagai film yang masih unrated, Terrifier 3 secara mengesankan menjadi film dengan pendapatan tertinggi Box Office dari franchise ini.

Sebelumnya, Terrifier 2 hanya berhasil mendapatkan sekitar $15,7 Juta raihan box office. Mungkin kesuksesan Terrifier 3 sejalan dengan momen yang ada, dengan berdekatan pada hype Halloween serta hype film horor lainnya, seperti Smile 2 yang juga cukup sukses di Box Office.

8. Dikabarkan Membuat Penonton Walkout

terrifier

Seperti seharusnya film Slasher, kengerian yang ditampilkan nyaris lugas dan tentu saja mengancam.Terrifier 3 nampaknya sukses membawakan tema ini dengan cukup efektif.

Dalam salah satu kabar di Variety, pada penayangan perdana film ini di Inggris, 11 orang dikabarkan walk out dengan 9 orang langsung keluar di adegan awal. Hal ini juga terjadi dalam Terrifier 2, yang membuat sejumlah penonton merasa terganggu dengan adegan yang ada.

Mungkin dampak seperti ini memang lekat dengan film-film slasher dan tema sejenisnya. Namun, justru hal-hal seperti ini yang menjadikan film-film slasher mengesankan dengan terornya tersendiri!

9. Masuk ke Jajaran Katalog Film Halloween

Terrifier 3 halloween

Bagi kamu yang sedang mencari tontonan yang khas dari bulan Halloween, maka Terrifier 3 adalah pilihan yang sangat tepat. Sejak kehadiran perdananya di 2016 lalu, Terrifier memang menonjol dengan perayaan Halloween. Baik dari segi premis, latar, serta beberapa konfliknya. 

Terrifier 3 adalah yang paling gamblang menonjolkan ceritanya dengan Halloween. Art the Clown berkostum seperti Sinterklas, serta latar ceritanya juga berkisar pada bulan Halloween, maka Terrifier 3 bisa menjadi opsi tepat dari rentetan katalog horor yang hadir di bulan Halloween ini!

10. Menjadi Jembatan Baru Untuk Film Keempat?

Terrifier 3 Franchise

Ya! Setelah akhir yang masih cukup menyisakan pertanyaan, tentunya penggemar menantikan apakah ada kelanjutan keempat dari franchise ini. Menariknya, terdapat pernyataan dari sang sutradara yang mengindikasikan bahwa Terrifier akan tetap dilanjutkan.

Dalam salah satu wawancara Damien Leone dengan media DiscussingFilm, sang sutradara mengatakan “Saya tidak bisa membayangkan lebih dari dua film lagi. Bagi saya pribadi sebagai pendongeng, sumber daya yang ada akan habis karena saya memasukan begitu banyak elemen ke dalam setiap film” Ungkapnya.

Pernyataan ini sedikit mengisyaratkan kemungkinan Terrifier masih memiliki dua film lagi. Mengingat masih terdapat banyak jawaban yang belum tuntas, khususnya pada sang antagonis utama Art the Clown, tentu saja kehadiran cerita lanjutannya akan sangat dinantikan!

Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film hanya di BahasFilm.id.

Penulis
  • Rama Satria Agung

    Tumbuh berkembang bareng tulisan dan bacaan. Punya hobi nulis yang lagi coba dikembangin. Anaknya Pop Culture banget.

Share:

Tinggalkan komentar

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.