Penantian panjang para penggemar serial sci-fi horor terbesar Netflix akhirnya terbayar lunas. Stranger Things Season 5 resmi dirilis dan langsung memporak-porandakan emosi penonton dengan alur cerita yang intens. Berikut penjelasan ending Stranger Things Season 5 Volume 1.
Duffer Brothers benar-benar tidak main-main dalam membuka babak akhir dari saga kota Hawkins ini. Namun, seperti biasa, episode terakhir Volume 1 meninggalkan kita dengan pertanyaan besar dan cliffhanger yang bikin tidak bisa tidur.
Sejak awal musim, kita dijanjikan bahwa season ini akan kembali ke akar masalah, yaitu menghilangnya Will Byers. Benar saja, fokus cerita bergeser drastis dari Eleven ke Will, yang ternyata menyimpan rahasia jauh lebih gelap daripada sekadar menjadi korban Mind Flayer. Banyak detail kecil dari musim pertama yang akhirnya terjawab di sini.
Bagi kamu yang masih bingung dengan rentetan kejadian cepat di episode terakhir, atau mungkin shock melihat transformasi karakter tertentu, kamu berada di tempat yang tepat. Penulis akan membedah secara mendalam apa makna di balik adegan penutup tersebut. Simak penjelasan ending Stranger Things Season 5 Volume 1 berikut ini.
Kembalinya Momen “The Vanishing of…”
Struktur cerita di Season 5 Volume 1 ini terasa sangat puitis karena Duffer Brothers sengaja memiripkannya dengan Season 1. Jika dulu Will yang hilang, kali ini sejarah berulang dengan cara yang mengerikan. Holly Wheeler, adik perempuan Mike yang masih kecil, menghilang secara misterius.
Kejadian ini menjadi katalisator utama yang menyatukan kembali geng Hawkins yang sempat terpecah. Namun, pencarian Holly bukanlah sekadar misi penyelamatan biasa. Hilangnya Holly membuka gerbang ingatan Will yang selama ini terkubur.
Kita akhirnya menyadari bahwa pola penculikan Vecna (atau Henry Creel) selalu memiliki tujuan spesifik. Holly bukan hanya umpan, melainkan kunci untuk memancing Eleven dan yang lebih penting, Will kembali ke “sarang” mereka. Momen ini menegaskan bahwa siklus horor di Hawkins tidak akan berhenti sampai akarnya dicabut.
Plot Twist Terbesar: Will Byers Memiliki Kekuatan?
Inilah bagian yang paling mengejutkan dari penjelasan ending Stranger Things Season 5 Volume 1. Selama bertahun-tahun, kita mengira Will hanyalah korban yang memiliki koneksi pasif dengan Mind Flayer (semacam “True Sight”). Namun, Volume 1 memutarbalikkan fakta tersebut dengan cara yang brilian.
Terungkap bahwa Will sebenarnya memiliki kekuatan supranatural, mirip dengan Henry Creel (Vecna) atau Eleven, namun dengan cara kerja yang berbeda. Jika Eleven bisa memanipulasi objek (telekinesis), Will memiliki kemampuan untuk memanipulasi realitas atau menciptakan dunia.
Ingat dunia Upside Down yang bentuknya persis Hawkins tahun 1983? Ternyata, itu adalah manifestasi dari ketakutan dan ingatan Will saat ia pertama kali terjebak.
Fakta-fakta pendukung kekuatan Will:
- Will tidak hanya “melihat” masa depan atau monster, dia bisa memengaruhi mereka.
- Lukisan naga berkepala tiga yang ia gambar bukan sekadar seni, tapi manifestasi visual dari apa yang akan datang.
- Koneksinya dengan Vecna bukan satu arah; Will bisa memblokir Vecna jika ia mau.
Di episode terakhir, kita melihat Will mulai sadar akan potensinya ini. Ia bukan lagi anak lemah yang perlu diselamatkan Joyce. Will adalah senjata rahasia yang selama ini dicari-cari, bahkan mungkin lebih kuat dari Eleven dalam hal penciptaan dimensi.
Perbedaan Dimension X dan Upside Down
Poin penting lainnya dalam penjelasan ending Stranger Things Season 5 Volume 1 adalah pemisahan konsep antara Upside Down dan Dimension X. Sebelumnya, kita mungkin menganggap keduanya adalah tempat yang sama. Namun, Dustin dan tim akhirnya memecahkan teori ini dengan jelas.
Dimension X adalah dunia asli tempat demogorgon dan partikel Mind Flayer berasal, sebuah alam semesta yang kacau, purba, dan penuh monster. Sedangkan Upside Down (Hawkins versi gelap) adalah “ruang tunggu” atau dimensi saku yang diciptakan di antara dunia nyata dan Dimension X.
Mengapa ini penting? Karena di akhir Volume 1, para karakter kita tidak hanya masuk ke Upside Down. Mereka terlempar lebih jauh menuju Dimension X.
Ini menjelaskan mengapa lingkungan di sekitar mereka berubah menjadi lanskap alien yang aneh, bukan lagi jalanan Hawkins yang berlendir. Mereka kini berada di kandang macan yang sesungguhnya, tempat di mana hukum fisika dunia kita tidak berlaku sama sekali.
Nasib Max Mayfield dan Peran Eleven
Lalu, bagaimana dengan Max? Di Volume 1 ini, tubuh fisik Max masih terbaring koma di rumah sakit. Namun, kesadarannya menjadi medan pertempuran utama bagi Eleven.
Eleven berusaha masuk ke dalam pikiran Vecna untuk mencari jiwa Max. Di akhir Volume 1, El berhasil menemukan “kepingan” Max yang tersesat dalam memori Henry Creel.
Namun, pertemuan ini tidak berjalan mulus. Vecna menggunakan memori Max sebagai jebakan untuk melemahkan Eleven.
Ending Volume 1 memperlihatkan Eleven yang terpisah dari tubuh fisiknya di dunia nyata karena terjebak di alam pikiran (Void). Nasib Max masih menggantung, namun ada harapan tipis bahwa jika Will bisa memanipulasi realitas, ia mungkin bisa “membangun ulang” kesadaran Max di Volume 2 nanti.
Transformasi Will: Sang Penyihir (The Sorcerer)
Jika di permainan Dungeons & Dragons (D&D) Mike adalah Paladin dan Dustin adalah Bard, maka Will sering diasosiasikan sebagai “Will the Wise” atau penyihir. Di detik-detik terakhir, referensi D&D ini menjadi kenyataan yang mengerikan.
Will tidak lagi bersembunyi. Saat berhadapan dengan pasukan Vecna di Dimension X, Will melakukan sesuatu yang mengejutkan teman-temannya: ia tidak lari.
Matanya berubah gelap, dan atmosfer di sekitarnya bergetar mengikuti emosinya. Ia seolah menantang Vecna secara langsung.
Kutipan dari salah satu karakter yang melihat kejadian ini merangkum segalanya:
“It wasn’t the monster controlling him. He was controlling the monster.”
Ini mengindikasikan bahwa di Volume 2, kita tidak akan melihat pertarungan Eleven vs Vecna saja. Kita akan melihat “Will vs Vecna” dalam perebutan kendali atas Upside Down. Will berpotensi menjadi penyelamat terbesar, atau jika ia gagal mengendalikan emosinya, ia bisa menjadi ancaman yang lebih berbahaya dari Vecna itu sendiri.
Secara keseluruhan, penjelasan ending Stranger Things Season 5 Volume 1 memberikan fondasi yang sangat kuat untuk babak akhir. Plot twist mengenai kekuatan Will Byers mengubah seluruh dinamika cerita yang telah dibangun selama empat musim sebelumnya. Kita kini tahu bahwa Will bukanlah “damselfly in distress”, melainkan arsitek dari mimpi buruknya sendiri.
Volume 2 nanti dipastikan akan menjadi pertarungan habis-habisan di Dimension X. Nasib Hawkins, dan bahkan dunia, kini tidak hanya bergantung pada telekinesis Eleven, tetapi juga pada imajinasi dan kehendak Will Byers. Apakah Will akan mengorbankan dirinya untuk menutup pintu dimensi selamanya?
Tontong Stranger Things Season 5 di sini
Jangan lupa untuk terus membaca ulasan dan teori film lainnya hanya di BahasFilm.Id. Kamu juga bisa menonton ulang detail-detail kecil di Volume 1 yang mungkin terlewat. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
