Final Destination: Bloodlines menghadirkan babak baru dalam kisah maut yang tak terelakkan. Artikel ini mengupas akhir cerita yang mengguncang, di mana garis keturunan Iris menjadi pusat kematian berantai.
Meskipun Stefani dan Charlie tampak berhasil mematahkan siklus kematian, akhir tragis kembali menegaskan bahwa rencana Death nyaris mustahil dilawan. Penjelasan dalam artikel ini akan membantu memahami bagaimana film ini mengikat seluruh seri sebelumnya menjadi satu benang merah yang kelam dan mengejutkan.
Kematian Stefani dan Charlie di Ending Sangat Mengejutkan
Ending Final Destination Bloodlines menghadirkan twist tragis yang sangat mengejutkan. Stefani dan Charlie percaya bahwa mereka telah berhasil memutus siklus kematian setelah mengikuti nasihat William Bludworth.
Charlie menyangka telah menghidupkan kembali Stefani setelah ia tenggelam di dalam RV yang terbalik akibat ledakan rumah Iris. Adegan dramatis memperlihatkan mata Stefani tertutup seolah meninggal, lalu tiba-tiba ia muncul di luar kendaraan dan mulai bernapas kembali berkat Charlie.
Mereka yakin bahwa trik “mati dan hidup kembali” seperti dalam Final Destination 2 berhasil. Namun, kenyataan menghantam keras saat ayah dari teman kencan Charlie yang seorang dokter menjelaskan bahwa Stefani sebenarnya tidak benar-benar mati, hanya pingsan. Artinya, mereka tidak pernah benar-benar melanggar aturan Death.
Dengan keyakinan palsu bahwa mereka telah selamat, Stefani dan Charlie menurunkan kewaspadaan mereka. Inilah yang membuat mereka mudah menjadi korban akhir dari rencana Death.
Di detik-detik penutup film, keduanya tewas secara brutal tertimpa batang kayu besar, menandai berakhirnya garis keturunan Iris. Ending ini menegaskan satu hal: Death selalu menang, bahkan ketika tampaknya sudah dikalahkan.
Penjelasan Kematian Erik
Kematian Erik di Final Destination Bloodlines menjadi salah satu yang paling mengejutkan karena bertentangan dengan ekspektasi dan aturan yang sudah dibangun. Dalam promosi film, banyak yang menduga Erik akan tewas dalam insiden kebakaran di studio tato.
Namun, film justru memutar arah, Erik selamat dari berbagai percobaan kematian awal, bahkan lolos saat Julia tewas. Hal ini karena Erik ternyata bukan bagian dari garis keturunan Iris. Tanpa sepengetahuan keluarga, ia bukan anak biologis Howard, melainkan hasil perselingkuhan Brenda.
Secara teori, Erik aman dari target Death karena tidak memiliki hubungan darah dengan Iris, sama seperti Brenda dan ayah Stefani. Namun, semuanya berubah setelah kelompok mereka mengetahui celah-celah aturan Death dari William Bludworth. Erik, yang terlalu percaya diri, mencoba “mengelabui” Death dengan menyuruh Bobby yang alergi kacang untuk memakannya agar bisa dibangkitkan kembali.
Rencana itu justru menjadi bumerang. Death tidak menerima manipulasi tersebut, dan menghukum Erik dengan kematian brutal, terseret kursi roda ke dalam mesin MRI yang aktif. Charlie bahkan mempertanyakan kenapa Erik mati. Jawabannya jelas, Erik mencoba bermain dengan takdir. Dalam dunia Final Destination, siapa pun yang menantang Death tetap akan dibalas dengan akhir yang tragis.
Penjelasan Insiden di Final Destination, Awal Benang Merah?
Final Destination Bloodlines memperkenalkan konsep baru yang mengguncang fondasi franchise ini yakni bahwa Death tak hanya memburu penyintas, tetapi juga seluruh garis keturunannya. Melalui riset Iris, terungkap bahwa seluruh penyintas insiden Skyview dan keturunan langsung mereka akhirnya tewas.
Penjelasannya, mereka seharusnya mati sejak awal, saat insiden Skyview terjadi. Karena Death gagal saat itu, ia menebusnya dengan membunuh semua darah keturunan yang “tidak semestinya hidup.”
Teori ini mengisyaratkan bahwa seluruh korban di film Final Destination sebelumnya, terutama mereka yang memiliki premonisi mungkin adalah keturunan dari penyintas Skyview. Petunjuknya tersebar dalam buku riset Iris, yang menampilkan gambar truk kayu dari Final Destination 2 dan pesawat dari film pertama dan kelima.
Namun, teori ini belum sepenuhnya dikonfirmasi. Misalnya, Alex Browning terlihat memiliki dua orang tua kandung yang masih hidup, yang bertentangan dengan logika bahwa salah satu harusnya sudah mati akibat insiden Skyview. Maka, benang merah ini masih menjadi misteri besar.
Jika benar, Bloodlines bisa menjadi awal dari twist terbesar dalam sejarah franchise ini bahwa seluruh film selama ini saling terhubung lewat satu insiden yaitu Skyview.
Bagaimana Nasib William Bludworth?
William Bludworth, karakter ikonik yang diperankan Tony Todd, kembali hadir di Final Destination Bloodlines dalam satu adegan penting yang penuh makna. Dalam momen tersebut, terungkap bahwa Bludworth sebenarnya termasuk dalam daftar korban insiden Skyview.
Namun, ia selamat berkat campur tangan Iris, yang menyelamatkannya tanpa menyadari dampak jangka panjangnya. Sejak itu, mereka menjalin hubungan pertemanan dan bersama-sama mencoba memahami serta menghindari rencana Death.
Di film ini, Bludworth tampak pasrah. Ia tahu bahwa waktunya hampir habis dan menyatakan akan “meninggalkan kehidupan ini,” sebuah ungkapan yang menandakan bahwa ia siap menghadapi kematiannya. Ia keluar dari rumah sakit, bukan untuk melarikan diri, tapi untuk menikmati sisa waktunya sebelum Death menjemputnya.
Bludworth juga menyadari bahwa dirinya adalah korban terakhir dari insiden Skyview yang masih hidup setelah Iris meninggal dan garis keturunannya tuntas dibinasakan. Maka, secara logis, dialah target berikutnya. Meski tidak diperlihatkan secara eksplisit bagaimana atau kapan ia mati, nasib Bludworth sudah jelas, tak ada jalan keluar dari takdir Death, bahkan bagi seseorang yang selama ini paling paham cara kerjanya.
Gimana menurut kamu soal pembahasan ending Final Destination Bloodlines? Apakah kamu sudah mengerti mengenai hal tersebut?
Tonton Final Destination Bloodlines di sini
Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film dan series hanya di BahasFilm.id.
