Pembahasan Ending 28 Years Later, Sekuel Keempat Bakal Terjadi?

28 Years Later akhirnya hadir sebagai film ketiga dalam franchise horor post-apokaliptik legendaris yang dimulai pada 2002 lewat 28 Days Later. Film ini membawa kembali sang sutradara Danny Boyle dan penulis naskah Alex Garland, duo kreatif di balik film pertama yang sangat berpengaruh dalam genre zombie modern.

Setelah 28 Weeks Later (2007) sempat mengarahkan cerita ke skala global, 28 Years Later justru mengambil pendekatan berbeda, mengembalikan fokus pada Inggris sebagai pusat krisis Rage Virus.

Film ini memperkenalkan generasi karakter baru, serta twist emosional yang tak disangka di bagian akhir, yang langsung memantik pertanyaan besar, apakah sekuel keempat benar-benar akan terjadi? Fokus utama dari diskusi ini tentu terletak pada ending 28 Years Later yang mengejutkan sekaligus menggugah emosi.

Ending 28 Years Later, Perjalanan Baru Seorang Anak

Tokoh utama 28 Years Later adalah Spike, anak laki-laki berusia 12 tahun yang tumbuh di komunitas tertutup Holy Island, sebuah pulau kecil yang hanya terhubung ke daratan utama Inggris lewat jalan yang bisa dilalui saat air surut.

Awalnya, film ini memperlihatkan kehidupan sederhana Spike bersama keluarganya, terutama hubungannya dengan sang ayah, Jamie. Mereka melakukan perjalanan berburu ke daratan, dan dalam petualangan itu, Spike untuk pertama kalinya menyadari bahwa dunia luar jauh lebih berbahaya dan aneh dari yang ia bayangkan. Ia menemukan bahwa para infeksi baru yang disebut Alpha lebih kuat dan besar, menjadi bentuk evolusi mengerikan dari Rage Virus.

Setelah kembali ke Holy Island, Spike semakin kecewa saat mengetahui ayahnya berselingkuh dari ibunya, Isla. Hal ini menjadi titik balik emosional bagi Spike, yang merasa harus menyelamatkan sang ibu dari penyakit misteriusnya. Mereka lalu melarikan diri dari pulau demi mencari Dr. Kelson, seorang ilmuwan yang mungkin bisa menyembuhkan Isla.

Namun, harapan Spike hancur saat Dr. Kelson menyatakan bahwa Isla tidak terinfeksi virus, melainkan mengidap kanker otak stadium lanjut yang menyebabkan gangguan kesadaran dan nyeri kronis. Kelson menawarkan bantuan untuk mengakhiri penderitaannya secara manusiawi melalui euthanasia, dan Isla menyetujui pilihan tersebut.

Dalam kondisi hancur namun dewasa sebelum waktunya, Spike meninggalkan bayi manusia hasil dari kelahiran mengejutkan seorang terinfeksi kepada ayahnya, lalu memulai perjalanannya seorang diri menyeberangi daratan.

Ia memilih menjauh dari semua yang ia kenal demi mencari arti hidup dan jawaban baru, menjadikan ending 28 Years Later sebagai kisah coming-of-age yang pahit namun kuat. Momen ini menjadi inti emosional yang akan terus mempengaruhi kelanjutan kisah Spike di film selanjutnya.

Epilog Mengejutkan: Kemunculan Jimmy dan “The Jimmies”

Ketika penonton mengira cerita sudah selesai, film memberikan sebuah epilog yang sangat kontras dan tidak terduga. Dalam epilog ini, diceritakan bahwa 28 hari setelah Spike meninggalkan Holy Island, ia nyaris tewas diserang kelompok infeksi di tengah perjalanan.

Namun, ia diselamatkan oleh kelompok misterius bernama The Jimmies, sekelompok pemuda flamboyan yang mengenakan tracksuit cerah, perhiasan mencolok, dan bergerak dengan lincah ala parkour sambil membantai para infeksi.

Pemimpin kelompok ini adalah Jimmy dewasa, yang merupakan bocah laki-laki yang muncul di cold open film, satu-satunya penyintas dari keluarganya saat wabah Rage Virus awal meledak. Jimmy kini tampak seperti sosok kultus, namanya terukir di tubuh infeksi tergantung, bahkan ada pesan-pesan misterius di dinding yang menyembahnya. Ia tampak seperti mitos yang hidup, dan kemunculannya membawa nada sureal yang sangat berbeda dari keseluruhan nada gelap dan realistis yang dibangun sepanjang film.

Momen ini juga memperkaya konteks ending 28 Years Later yang sebelumnya terasa tragis dan penuh keputusasaan, menjadi lebih aneh, absurd, namun tetap menggoda rasa penasaran. Apakah Jimmy penyelamat atau ancaman tersembunyi? Misteri ini menjadi bahan bakar utama untuk film berikutnya.

Sekuel Keempat Terungkap: The Bone Temple dan Kembalinya Jim

ending 28 years later
Pembahasan Ending 28 Years Later, Sekuel Keempat Bakal Terjadi? 4

Epilog yang aneh tersebut ternyata bukan hanya bumbu penutup, tapi merupakan pengantar langsung ke film keempat dalam franchise ini yang berjudul 28 Years Later: The Bone Temple.

Film ini akan disutradarai oleh Nia DaCosta yang sebelumnya dikenal lewat Candyman dan The Marvels dan direncanakan rilis pada Januari 2026.

Dalam wawancara terbaru, Danny Boyle mengungkap bahwa film tersebut akan mengangkat pertempuran tentang makna kejahatan yang menandakan eksplorasi moral yang lebih dalam dan konsekuensi atas tindakan manusia dalam dunia pasca-wabah.

Yang lebih menarik lagi, trilogi baru ini akan ditutup oleh film kelima yang kembali disutradarai Boyle sendiri dan secara resmi akan menghadirkan kembali Cillian Murphy sebagai Jim, karakter utama dari 28 Days Later.

Kembalinya Jim menandai benang merah emosional dari awal saga dan mengindikasikan bahwa franchise ini berambisi lebih besar, bukan hanya soal bertahan hidup, tapi tentang penebusan, identitas, dan mungkin, penyembuhan dunia yang hancur.

Dengan cerita yang berkembang pesat, karakter baru yang unik, dan kembalinya para kreator orisinal, waralaba 28 Years Later kini bukan sekadar kisah zombie.

Ending 28 Years Later menjadi titik tolak penting untuk saga yang lebih dalam, lebih manusiawi, dan lebih kompleks dari sebelumnya. Dari tragedi keluarga hingga kultus yang eksentrik, semuanya menyatu dalam satu pertanyaan besar: apakah manusia benar-benar bisa selamat dari dirinya sendiri?

Ending 28 Years Later membuka lebih dari sekadar sekuel. Ia membuka dunia, mitos, dan konflik baru yang lebih luas. Sekuel keempat sudah dipastikan, dan seperti kata Dr. Kelson, memento mori, ingatlah kematian. Karena seperti Spike, kita semua sedang menanti jawaban berikutnya. Dan ending 28 Years Later memastikan bahwa pertanyaan itu masih jauh dari selesai.

Tonton 28 Years Later di sini

Jangan sampai ketinggalan update berita soal film dan pembahasan unik soal film hanya di BahasFilm.id.

Penulis
  • Bang Adam

    Suka berbagai genre film. Pelan-pelan hobi nonton jadi hobi review dan akhirnya beneran kecebur di dunia kepenulisan film. Hobi jadi kerjaan? Kenapa gak?

Share:

Tinggalkan komentar

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.