Alien: Romulus sangat luar biasa dalam awal debutnya. Dengan memperoleh skor 97% di Rotten Tomatoes pada penayangan perdana, bisa dikatakan Alien: Romulus menjadi salah satu film tersukses di 2024 ini.
Hingga sekarang, Alien: Romulus menjadi film ketiga tertinggi dalam waralaba Alien, setelah Alien 1979 dan Aliens 1986. Ulasan di sosial media juga cukup positif, dan pastinya luas. Mengingat bahwa film ini membawa nama besar Alien, dan juga latar di antara kedua film Alien awal, tentunya kehadiran Alien: Romulus membawa ekspektasi besar bagi penonton, yang bisa saja menjadi boomerang hujatan.
Namun, Fede Alvarez nampaknya sukses dalam menyajikan kembali rasa lama, dengan sentuhan modern dengan sangat luar biasa. Visual, scoring, serta karakter, menjadi elemen penting yang dianggap mampu mengembangkan film ini ke nuansa horor Alien yang semestinya. Tentu saja ada hal lain yang mampu membuat Alien: Romulus sangat luar biasa, dan itu membuat penulis tertarik ke dalam pembahasan, apa saja aspek-aspek dalam Alien: Romulus, hingga mampu mendapat review yang positif.
1. Alien: Romulus Membawa Rasa Klasik dalam Sentuhan Modern
Ya! Hal ini memang tidak bisa dipungkiri adanya. Alien: Romulus mampu mengemas rasa lama, dengan konflik, serta plot yang ada. Tetapi hadirnya sentuhan modern yang dibawa oleh Fede, seperti para karakter muda dengan sifatnya yang gegabah mampu menjadikan nuansa segar dari cerita Alien.
Fokus utamanya juga masih sama, kepada karakter wanita, yaitu Rain.Tentu saja ini bukan sesuatu yang mudah ketika mereka memutuskan untuk mengambil latar di antara kedua film Alien pertama. Fakta bahwa Fede mendapatkan ide premis dari James Cameron yang merupakan sutradara Aliens, menjadi bukti bagaimana Fede tetap mencoba menghormati cerita klasik dalam film ini.
Rasa dari Ridley juga ditonjolkan dalam bagaimana setiap karakternya terbentuk. Kehadiran Andy sebagai android statis dalam menemani Rain sang tokoh utama, menjadi sisi menarik tersendiri dalam cerita, dengan penampilan luar biasa oleh David Jonsson!
2. Film yang Cukup Berani
Fede Alvarez memang berpengalaman dalam genre ini. Namun, ketika dia memegang Alien: Romulus, tentunya membawa beban tersendiri dari waralaba legenda tersebut. Dengan ekspektasi yang besar, ada juga kekhawatiran yang banyak dibahas oleh para penggemar.
Mereka mengkhawatirkan bahwa Alien: Romulus mungkin bisa saja hanya menyajikan versi modern dari cerita Alien, tanpa menambahkan sesuatu yang menarik dan berkesan. Untungnya, Alien: Romulus mampu menjawab semua kekhawatiran itu. Dengan penampilan luar biasa, tetapi tetap mempertahankan sebagian rasa lama, Alien: Romulus mampu membawa Alien ke dalam nuansa modern dengan esensi aslinya.
Setelah terakhir Covenant pada 2017 lalu, film ini dianggap mampu mengungguli kedua film terbaru sebelumnya termasuk Prometheus. Tentu saja ini berkat semua tim yang ikut dalam proyek luar biasa ini, dan bagaimana Fede mengemasnya menjadi luar biasa.
3. Tidak Serumit Prometheus dan Covenant
Alien: Romulus memiliki pujian karena ceritanya yang dianggap lebih sederhana dan cukup lugas dalam menyampaikan inti pesan dari cerita Alien. Meskipun Prometheus dan Covenant juga dianggap menarik, namun konsep yang dibawa lumayan berbeda dari pada Alien klasik.
Hal ini juga tampak pada setiap karakternya, yang menceritakan kompleksitas detail lebih dari pada film-film Alien klasik, dan jauh lebih esensial dalam menggambarkan setiap karakternya. Tentu saja hal ini bisa jadi debat-able bagi beberapa penggemar. Tetapi, secara faktor rasa menurut penulis, Alien: Romulus masih tetap lebih terkena jika ditarik lurus dengan film Alien klasik.
Baca Juga:
- 10 Film Jackie Chan dengan Adegan Paling Berbahaya
- 8 Turnamen Bela Diri di Film Paling Seru
- Berlanjut! Incredibles 3 Bakal Dibuat
4. Alien: Romulus Menyajikan Horror yang Luar Biasa
Membawa Fede Alvarez sebagai sutradara, tentunya penggemar mampu menebak bagaimana film ini akan menawarkan horor yang menyeramkan. Proyeknya seperti, Don’t Breathe dan Evil Dead menjadi portfolio yang langsung mampu membuat khalayak yang jauh lebih umum mengetahui kiprah dari sutradara satu ini.
Hal ini berdampak bagi Alien: Romulus yang dipuji karena mampu membawa kembali esensi horornya yang luar biasa. Setelah munculnya Prometheus dan Covenant, kedua film tersebut nampak lebih menonjolkan sisi fiksi ilmiah dalam ceritanya, meskipun masih ada scene menegangkan.
Bahkan banyak pujian yang mengatakan bahwa Alien: Romulus sukses memanfaatkan Rating R yang disematkan dalam setiap film Alien, dengan penampilan yang dibawa. Dengan sentuhan Fede Alvarez, yang tetap memegang akar dari Alien klasik, Alien: Romulus sangat berhasil menangkap sisi menegangkan yang disajikan kepada penonton.
5. Pemeran Alien: Romulus
Aspek ini juga mendapatkan pujian dari para penggemar dengan penampilan luar biasanya. Penampilan dari Cailee Spaeny sebagai Rain, dan David Jonsson sebagai Andy sang Android statis, menjadi karakter yang paling banyak disorot karena dianggap tampil memukau.
Karakter lain juga tak kalah memukaunya dalam memerankan karakter mereka. Dengan segerombolan anak muda yang tiba-tiba pergi ke luar angkasa, dan mendapatkan teror dari sebuah Alien mengerikan, tiap karakternya sangat sukses menyajikan premis menarik dengan apa yang mereka alami.
Pujian kepada Cailee Spaeny juga cukup mencuat, dan dianggap sebagai penerus sempurna dari Sigourney Weaver sebagai karakter yang cukup melekat dengan tokoh utama di Alien. Hal ini memberi banyak pengaruh dari pujian penggemar kepada Alien: Romulus.
6. Dianggap Sebagai Film Horor yang Menyenangkan
Alien: Romulus menjadi film yang menarik untuk dinikmati, sebagai film horor yang membawa jumpscare intens. Banyak penggemar menyorot tentang bagaimana film ini menawarkan aksi yang mengesankan, dengan diisi oleh para karakter-karakter muda di dalamnya. Hingga film ini mendapat sematan dari para penggemar dengan perkataan “Alien: Romulus merupakan film menyenangkan sekaligus menakutkan”.
Alien: Romulus menawarkan sebuah horror sci-fi, tetapi dengan tidak berbelit-belit dan nampak lugas dalam menyajikan teror dari antagonisnya. Aspek ini mendapat cukup banyak pujian, dengan beberapa momen epik yang mampu disajikannya. Sisi ini yang menjadi pembeda dari Prometheus ataupun Covenant, jika dibandingkan dengan Alien: Romulus.
7. Alien: Romulus Dianggap Sebagai film Alien Terbaik Sejak Aliens 1986
Tentu saja hal ini mampu dilihat dari skor ulasan, serta pembahasan yang bertebaran di kalangan penggemar. Tanpa maksud menanggalkan film-film sebelumnya, Alien: Romulus memang menjadi film yang paling diterima oleh para penggemar Alien klasik.
Melihat bahwa film setelah Aliens 1986, tidak pernah membawa rasa dan kesuksesan yang sama, kehadiran Alien: Romulus memiliki penerimaan yang cukup positif dari para penonton, dan dianggap mampu membawa feel yang mendekati film Alien klasik.
Dengan kehadirannya, film ini mampu mendarat di urutan ketiga dari segi skor rating yang diberikan, dan sekaligus menjadi film dalam waralaba Alien baru yang mampu menyalip film-film sebelumnya, setelah Aliens: 1986.
8. Dianggap Sebagai Film Alien Sejati
Dari kedelapan film dalam waralaba Alien, dan dua masterpiece film awalnya, tentu saja menjadi beban yang berat ketika 20th Century Studios mencoba merilis film baru dari waralaba ini. Menjadi pisau bermata dua ketika film barunya akan menjadi gagal, atau justru sangat luar biasa.
Namun, Alien: Romulus nampaknya mampu mengambil sisi pisau yang kedua karena mampu menampilkan cerita sejati dari film Alien. Seperti poin di atas, bahwa setelah Aliens 1986, film Alien lainnya kurang mampu menawarkan perasaan yang sama dari cerita Alien awal.
Alien: Romulus mendapatkan pujian yang luar biasa dalam mengembalikan rasa yang sama, dengan setiap porsi elemennyadianggap mampu menawarkan cerita sejati Alien. Sci-fi, horor, dan aksi, menjadi aspek khas Alien yang mampu dibawa kembali oleh Alien: Romulus.
Tonton film Alien: Romulus di sini
Jangan sampai ketinggalan update berita terbaru dan pembahasan unik soal film dan series hanya di BahasFilm.id.