10 Film Perang yang Ternyata Diangkat dari Kisah Sungguhan

Film perang merupakan salah satu genre yang cukup menarik untuk diikuti. Umumnya film perang biasanya diangkat dari kisah fiksi atau kisah yang tidak sesungguhnya terjadi. Namun untuk beberapa film perang, kisah sungguhan menjadi hal utama yang mereka sajikan.

Uniknya, tidak semua penonton tahu bahwa film perang tersebut diangkat dari kisah sungguhan. Penasaran apa saja 10 film perang yang ternyata diangkat dari kisah sungguhan? Mari kita ulas!

10 Film Perang yang Ternyata Diangkat dari Kisah Sungguhan

Buat kamu yang penasaran, inilah daftar lengkap 10 film perang yang ternyata diangkat dari kisah sungguhan. Mari kita ulas satu per satu daftarnya!

1. Valkyrie

Valkyrie membawa penonton ke dalam plot nyata pembunuhan Adolf Hitler oleh sekelompok pejabat Nazi yang kecewa dengan kepemimpinannya. Film ini mengangkat sosok Kolonel Claus von Stauffenberg yang diperankan oleh Tom Cruise.

Meskipun sempat dikritik karena keterkaitan Cruise dengan Scientology, Valkyrie tetap mendapat pujian karena berani mengangkat sisi kelam dari dalam tubuh Nazi sendiri. Alih-alih memuja para tokohnya, film ini menunjukkan kompleksitas moral dan keberanian kelompok kecil yang ingin menyelamatkan Jerman dari kehancuran.

Berbagai unsur sinematik Hollywood memang ditambahkan, namun tidak sampai mengaburkan fakta utama dari rencana Operasi Valkyrie. Dengan penyutradaraan yang rapi dan narasi yang tajam, film ini berhasil menjadi salah satu karya yang mengedukasi publik soal konspirasi nyata di balik kekuasaan Hitler.

2. One Life

Film One Life mengangkat kisah Nicholas Winton, pria Inggris yang menyelamatkan ratusan anak Yahudi dari ancaman Nazi di Cekoslowakia pada 1938. Meski tak banyak dikenal, tindakan Winton berdampak besar karena menyelamatkan lebih dari 6000 nyawa secara tidak langsung.

Film ini menyorot sisi kemanusiaan dan pengorbanan tanpa harus menampilkan ledakan atau adegan perang brutal. Anthony Hopkins dan Helena Bonham Carter tampil luar biasa dalam membawakan kisah mengharukan ini.

One Life menjadi pengingat bahwa pahlawan perang tak selalu berada di medan tempur, ada juga yang bertarung dengan waktu, dokumen, dan rasa empati mendalam. Dengan nuansa lembut dan emosional, film ini membuka mata penonton bahwa kontribusi sekecil apa pun dapat menciptakan dampak besar dalam sejarah manusia.

3. 1917

Disutradarai oleh Sam Mendes dan terinspirasi dari cerita sang kakek, 1917 mengisahkan dua tentara muda Inggris dalam misi penting menyampaikan pesan untuk menggagalkan serangan mematikan saat Perang Dunia I. Film ini unik karena disajikan dalam format seolah satu pengambilan gambar berkesinambungan, menciptakan pengalaman imersif dan menegangkan.

Meski tokoh-tokohnya fiktif, jalan cerita 1917 merefleksikan realita operasi militer seperti Operation Alberich. Film ini juga menyoroti keberagaman tentara Inggris, termasuk peran pasukan India dan Afrika.

Dari sisi teknis, 1917 adalah prestasi sinematografi yang memukau dan mendalam. Ia tidak hanya menceritakan kisah perang, tapi juga ketegangan, keputusasaan, dan semangat bertahan hidup dari para prajurit di garis depan yang sering terlupakan dalam buku sejarah.

4. Hacksaw Ridge

Hacksaw Ridge menceritakan kisah nyata Desmond Doss, seorang medis militer yang menolak mengangkat senjata karena kepercayaan agamanya. Diperankan oleh Andrew Garfield, Doss menjadi pahlawan tanpa menembakkan satu peluru pun dan akhirnya dianugerahi Medal of Honor.

Film ini menampilkan kontras menarik antara horor medan perang dengan keteguhan iman. Walau digarap oleh Mel Gibson yang dikenal dengan gaya sinematik penuh kekerasan, Hacksaw Ridge justru tampil seimbang memadukan sisi brutal perang dengan nilai kemanusiaan.

Butuh waktu 15 tahun untuk produksi film ini namun hasilnya sangat layak ditunggu. Film ini menunjukkan bahwa keberanian bukan hanya tentang melawan musuh tapi juga tentang mempertahankan prinsip bahkan di tengah medan pertempuran yang kejam.

5. Black Hawk Down

Disutradarai Ridley Scott, Black Hawk Down mengisahkan operasi militer Amerika Serikat di Mogadishu, Somalia, pada 1993. Ketika dua helikopter Black Hawk jatuh, misi cepat berubah menjadi pertempuran bertahan hidup. Film ini dibintangi oleh aktor-aktor besar seperti Ewan McGregor dan Tom Hardy.

Meskipun menuai kritik karena dianggap terlalu membela sudut pandang Amerika, film ini tetap berhasil menyoroti kekacauan dan kesulitan di medan perang urban.

Tak semua detail akurat, namun Black Hawk Down memperkenalkan penonton pada konflik yang jarang diketahui secara luas.

Dengan penyutradaraan penuh ketegangan dan aksi nonstop, film ini menjadi salah satu representasi visual terbaik dari peperangan modern dan risiko tinggi yang dihadapi para prajurit dalam misi kemanusiaan dan militer.

6. Schindler’s List

Disutradarai Steven Spielberg, Schindler’s List adalah kisah nyata Oskar Schindler, industrialis Jerman yang menyelamatkan lebih dari 1000 Yahudi dari Holocaust dengan mempekerjakan mereka di pabriknya. Film ini penuh dengan nuansa kelam, menampilkan kekejaman Nazi secara realistis namun tetap manusiawi.

Meski awalnya hanya tertarik mencari keuntungan, Schindler berubah menjadi pelindung bagi mereka yang terancam dimusnahkan. Visual hitam-putih dan gaya dokumenter menjadikan film ini terasa autentik dan emosional.

Schindler’s List bukan sekadar film perang, melainkan pernyataan moral tentang kekuatan empati dan keberanian. Spielberg dengan brilian menggabungkan fakta sejarah dengan narasi yang menyentuh, menjadikannya salah satu film perang terpenting sepanjang masa yang wajib ditonton untuk memahami sisi kemanusiaan dalam konflik.

7. The Thin Red Line

Berdasarkan novel semi-autobiografis karya James Jones, The Thin Red Line membawa penonton ke Pertempuran Guadalcanal di Pasifik selama Perang Dunia II. Film ini bukan sekadar aksi militer tapi lebih ke refleksi batin para prajurit tentang kematian, ketakutan, dan makna perang. Fokusnya bukan pada kemenangan melainkan pada pengalaman manusia dalam menghadapi kekacauan.

Meski karakter-karakternya fiktif, cerita ini mencerminkan realitas psikologis yang dihadapi oleh ribuan tentara saat itu. Dibandingkan film perang lain, The Thin Red Line menawarkan pendekatan filosofis dan puitis disertai sinematografi yang memanjakan mata.

Film ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap peperangan manusia kehilangan lebih dari sekadar nyawa, mereka juga kehilangan keyakinan, harapan, dan kadang identitas mereka sendiri.

8. Glory

Glory mengisahkan 54th Massachusetts Infantry, salah satu resimen Afrika-Amerika pertama yang bertempur dalam Perang Saudara Amerika.

Dipimpin oleh Kolonel Robert Gould Shaw (Matthew Broderick), film ini menyoroti perjuangan para prajurit kulit hitam yang harus membuktikan keberanian mereka di medan tempur maupun dalam menghadapi diskriminasi dari pihak sendiri. Meski beberapa detailnya fiktif, film ini didasarkan pada surat-surat asli Shaw yang memberikan perspektif autentik terhadap semangat para tentara.

Glory menjadi tonggak penting dalam menggambarkan kontribusi warga kulit hitam dalam sejarah militer AS yang selama ini sering diabaikan. D

iperkuat dengan akting kuat dari Denzel Washington dan Morgan Freeman, Glory adalah penghormatan sinematik terhadap para pejuang yang rela mengorbankan segalanya demi kebebasan.

9. The Great Escape

The Great Escape mengangkat kisah nyata pelarian massal tawanan perang dari kamp Nazi Stalag Luft III. Diperankan oleh Steve McQueen dan Charles Bronson, film ini menggabungkan ketegangan dengan elemen hiburan yang membuatnya tak lekang oleh waktu.

Meskipun banyak adegan seperti aksi motor McQueen fiktif, rencana pelarian yang rumit dan desain kamp didasarkan pada fakta sejarah. Film ini menjadi simbol semangat tak kenal menyerah para tawanan perang yang menggunakan segala cara untuk meraih kebebasan.

Dengan atmosfer klasik khas Hollywood 1960-an, The Great Escape tetap menjadi referensi penting dalam genre film perang menampilkan bagaimana kecerdikan dan kebersamaan menjadi senjata utama para prajurit di balik jeruji musuh.

10. Oppenheimer

Film karya Christopher Nolan ini mengangkat kisah J. Robert Oppenheimer, ilmuwan yang memimpin Proyek Manhattan dan menciptakan bom atom. Dengan durasi tiga jam, Oppenheimer menyuguhkan perjalanan karier, konflik batin, dan dampak moral atas ciptaannya yang mengubah dunia.

Film ini bukan hanya soal sains atau perang tetapi juga soal politik, filosofi, dan rasa bersalah mendalam yang jarang diangkat dalam genre sejenis. Cillian Murphy membawakan tokoh Oppenheimer dengan intensitas luar biasa didukung oleh sinematografi menawan khas Nolan.

Tak seperti film perang konvensional, Oppenheimer menghadirkan dilema etis tentang kemajuan teknologi dan konsekuensinya terhadap umat manusia. Film ini sukses memancing diskusi dan menghidupkan kembali minat pada biografi tokoh-tokoh berpengaruh dalam sejarah perang.

Tonton film perang di sini

Jangan sampai ketinggalan update berita soal film dan pembahasan unik soal film hanya di BahasFilm.id.

Penulis
  • Bang Adam

    Suka berbagai genre film. Pelan-pelan hobi nonton jadi hobi review dan akhirnya beneran kecebur di dunia kepenulisan film. Hobi jadi kerjaan? Kenapa gak?

Share:

Tinggalkan komentar

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.